29

376 29 6
                                    

Welcome back to MBB Story🤗
Happy Reading...
.
.
.
.
.

Wanita tua berumur 45an sedang berbaring lemah ditempat tidurnya. Berbagai selang ditubuhnya, suara mesin pendeteksi jantung, dan mata yang tertutup rapat.

"Mom...."
"Please wake up! I need you here!"
"Aku janji akan balas perbuatan keluarga Melvin ke mommy!" Ucap lelaki muda kepada wanita tua yang sedang berbaring lemah di kasur.

Tak lama kemudian, lelaki tua masuk ke kamar dengan membawa makanan dan minuman yang lezat.

"Makan dulu!" Ucap lelaki tua itu.
"Dari tadi pagi kamu belum sarapan, sekarang udah waktunya makan siang!" Lanjutnya sambil menaruh makanan dan minumannya di meja sebelah lelaki muda itu duduk.

"Ini semua, because you!" Ucap lelaki muda itu sambil menatap lirih ke arah wanita tua yang sedang berbaring lemah.

"Me?" Kaget lelaki tua itu sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Yes, it's you!"
"Why?"
"Kalo seandainya dulu daddy sama uncle Kevin gak rebutan harta warisnya Opa, mommy gak akan kaya gini!" Tegas lelaki muda itu.

"Aku gak butuh money, dad. I Need Mommy. Aku mau mommy bisa hidup normal kembali seperti dulu, aku mau mommy ikut kita ke Jerman!" Ucap lelaki muda itu dengan berlinang air mata melihat ke arah wanita tua itu.

"Stop!"
"Cepat makan lalu persiapan back to Jerman, lusa kita berangkat. Jangan nambahin beban saya, cukup mommy kamu yang jadi beban saya!" Ucap lelaki tua itu lalu berjalan menuju keluar kamar.

Saat mendengar ucapan lelaki tua itu, lelaki muda itu langsung berdiri dan memberi satu pukulan tetap di pipi kanannya.

Bugh!!

~~

Tok tok tok

"Who?" Ucap Ranz dari dalam ruang kerjanya.

"Satria"
"Masuk!"

Satria pun masuk ke ruang kerja Ranz lalu menghampiri dan duduk di depan tempat Ranz duduk.

"Ada apa?" Ucap Ranz sambil menutup laptopnya.

"Sibuk, bang?" Tanya Satria

"Enggak, lagi free. Ini cuma iseng-iseng doang. Kenapa?"
"Mau cerita" ucap Satria serius.

"Soal apa?" Tanya Ranz sambil mengangkat alis sebelah kanannya.

"Jadi gini bang..." ucap Satria memulai ceritanya.

"Gitu, bang." Ucap Satria mengakhiri ceritanya.

"Apa Sherlyna perlu tau?" Tanya Satria langsung.

"Jangan. Sherlyna gak perlu tau dulu soal ini. Kalo bisa, semua seisinya rumah ini jangan ada yang sampe dulu. Biar kita-kita dulu, terus di musyawarahin buat cari jalan keluarnya habis itu minta izin Opa buat bertindak!" Perintah Ranz pada Satria.

"Sherlyna, bang? Gimana?" Tanya Satria.

"Kita perlu penjagaan yang lebih ketat buat Sherlyna!" Jawab Ranz serius.

"Jangan sampe lengah sedikitpun." Lanjut Ranz.

"Siap, bang!"
"Kalo gitu Satria balik kamar dulu." Pamit Satria.

"Iya, thanks buat informasinya." Ucap Ranz.

"You're welcome." Jawab Satria lalu keluar dari ruangan Ranz.

Ternyata Satria udah mulai sayang dan peduli sama Sherlyna. Syukurlah kalau begitu -batin Ranz.

.
.
.
.
.

Haii everyone!!
Ciee nungguin ya?:v
Author gak maksud buat ngegantung kalian kok😊
See You Next Part🤗
Bye bye..
💙

My Beloved BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang