39

114 4 1
                                    

H.A.P.P.Y R.E.A.D.I.N.G
ENJOY THIS PART

.
.
.
.
.

"Taraa.. sarapan sudah siap" ucap bu Sumi sambil membawa makanan menuju meja makan yang sudah berisikan keluarganya.

"Yeay..." sorak anak-anak beserta suaminya.

"Daffa.. makan dulu cah bagus, makanannya sudah jadi nih!" Teriak bu Sumi dari dapur memanggil anak pertamanya.

"Iya bu" jawab Daffa sambil keluar kamar menuju dapur.

Saat mereka sedang sibuk dengan makanannya masing-masing, tak lama kemudian pintu rumah seperti ada yang mengetuk.

"Siapa ya pagi-pagi sudah bertamu?" Tanya Sinta

"Gak tau mba, biar ibu aja yang bukain pintunya" jawab Sumi.

"Aku aja bu yang bukain pintunya, makananku udah habis." Sahut Liana

"Yasudah" jawab Sumi lalu melanjutkan makannya.

Setelah menaruh piring kotor di tempat cucian piring, Liana pun langsung bergegas menuju pintu rumah takut tamunya menunggu lama.

Saat Liana membuka pintunya, ia dikejutkan oleh sosok perempuan remaja cantik yang amat disayang oleh keluarga bu Sumi dengan lelaki paruh baya disampingnya.

"Mba Sherlyna?!" Kaget Liana.

"Mba... aku kangen sama mba Sherlyna" ucap Liana langsung memeluk Sherlyna.

"Mba juga kangen sama Liana" jawab Sherlyna sambil membalas pelukan Liana.

"Sayang, papa pergi dulu ya. Nanti kalo sudah pengen pulang, telfon papa dulu biar papa jemput kamu. Kalo ada apa-apa langsung kabarin papa ya sayang." Ucap David memotong mereka yang sedang melepas rasa rindunya.

"Ehh iya pa, makasih ya pa. Nanti kalo aku udah selesai aku langsung telfon papa buat jemput kesini" jawab Sherlyna sambil melepas pelukannya dan langsung bersalaman dengan papanya. Setelah itu David pun langsunv pergi meninggalkan Sherlyna.

"Mba, masuk yuk. Yang lain pasti kangen juga sama mba" ucap Liana sambil menarik Sherlyna untuk masuk kerumah sederhana mereka.

Saat sudah di dapur, semua dikejutkan dengan seseorang yang digandeng oleh Liana.

"Mba Sherlyna?!" Kaget semuanya.

"Haii semua" jawab Sherlyna sambil melambaikan tangan ke mereka. Setelah itu Sherlynapun berjalan menuju bu Sumi.

"Bu.. sehat kan?" Ucap Sherlyna sambil menyalami bu Sumi.

"Sehat nduk.." jawab bu Sumi sambil menahan rasa sedihnya. Sedih, senang, rindu, kesal, semua bercampur aduk rasanya. Itulah yang dirasakan oleh bu Sumi.

Tak lama kemudian Sherlyna berjalan menuju pa Wiyardi.

"Ayah.. sehat juga kan?" Tanya Sherlyna sambil mencium tangannya.

"Alhamdulillah sehat, kamu juga sehat kan mba?" Tanya balik Wiyardi.

"Alhamdulillah sehat yah" jawab Sherlyna sambil tersenyum.

Tak lama Sherlyna memandangi satu-satu adiknya yang sedang menunggu giliran.

"Kalian gak mau peluk mba nih?" Tanya Sherlyna kepada adik-adiknya sambil memasang muka seperti sedih.

Mendengar ucapan Sherlyna, merekapun langsung berdiri dari duduknya dan langsung memeluk erat Sherlyna. Sherlynapun membalas pelukan dari mereka.

"Mba kok kesini ga bilang-bilang dulu.." ucap Sinta sambil memeluk Sherlyna.

"Kan biar surprise, Sin" jawab Sherlyna masih memeluk mereka.

"Oalah.. pantesan tadi tiba-tiba mba ngechat Daffa, ternyata mau kesini tho" ucap Daffa sambil melepas pelukannya.

Sherlynapun hanya bisa tersenyum mendengar ucapan Daffa.

"Kok mas Daffa gak bilang kita kalo mba Sherlyna ngechat mas Daffa?" Tanya Liana sambil melepas pelukannya dan lamgsung berdecak pinggang kearah Daffa.

"Lah kamu ga nanya ke mas kok" jawab Daffa meledek.

"Sudah sudah.." ucap Sherlyna masih keadaan memeluk Sinta.

"Ini gak mau lepas pelukannya nih?" Tanya Sherlyna sambil tertawa sedikit.

"Gak mau! Sinta masih kangen sama mba Sherlyna, Sherlyna masih mau meluk mba Sherlyna!" Bantah Sinta.

"Liana juga pengen peluk mba Sherlyna lagi" ucap Liana lalu memeluk erat Sherlyna kembali.

~~


"Menurut alamat yang dikasih sih ini rumahnya" gumam Satria saat sampai di depan rumah yang lumayan bagus.

Satria pun turun dari motor dan memencet tombol bel yang ada di dekat pagar tanpa melepas helm yang ia pakai.

Tak lama kemudian penghuni rumah pun keluar dan membukakan gerbang rumah tersebut.

"Tukang paket ya mas?" Tanya perempuan remaja tersebut.

Anj** ganteng begini dibilang tukang paket! Emang ada tukang paket yang pake motor kek gua! -batin Satria.

"Lo Luna Putri Dyana?" Tanya Satria datar.

"Iya, masnya siapa ya?" Tanya Luna kebingungan. Pasalnya jika dibilang tukang paket, motor yang dipakai sangat bagus.

Bukannya menjawab, Satria malah mengeluarkan barang dari sakunya dan langsung memberikannya kepada Luna.

"Ngeganti hape lo yang jatuh dikolam waktu di villa" ucap Satria sambil memberi sekotak handphone yang baru saja dibeli oleh bodyguard suruhannya.

"Kolam? Villa?" Tanya Luna kebingungan.

"Lo siapa sih? Bisa lepas dulu helmnya gak?" Ucap Luna geram.

Tak ada jawaban dari Satria.

"Gue gak akan nerima barang apapun dari orang yang gak jelas asal-usulnya!" Ucap Luna lalu berbalik badan hendak meninggalkan Satria.

"Tunggu!" Sahut Satria sambil memegang tangan Luna. Merasa tangannya dicegat, Lunapun berhenti dan berbalik badan ke arah Satria.

"Gue orang suruhannya Sherlyna Queentara Melvin. Dia nyuruh gua buat ngasih ini ke lo!" Jawab Satria berbohong.

"Sherlyna?" Tanya Luna memastikan.

"Iya, dia tau kalo hape lo kejebur kolam waktu di villa acara study tour sekolah. Akhirnya dia memutuskan beliin buat lo dan nyuruh gua buat nganterin ke lo" jawab Satria meyakinkan.

Mendengar jawaban tersebut, Luna mengerutkan keningnya dan menyipitkan matanya.

"Kok gue kayak ga asing sama suara lo ya? Apa kita pernah kenal sebelumnya?" Tanya Luna menginterupsi.

"Ga" jawab Satria singkat.

"Kalo gitu, ini gua terima dan bilangin thanks dari gua buat Sherlyna" ucap Luna sambil menerina barang yang diberi oleh Satria.

"Ya" jawab Satria singkat lalu pergi begitu saja dengan motor yang lumayan kencang.

"Gila tuh orang" gumam Luna saat melihata kecepatan motor itu pergi.

Lunapun tak ambil pusing, langsung menutup gerbang dan masuk ke rumahnya.

.
.
.
.
.

Hai haii

OMG OMG Finally bisa up lagi setelah sekian lama🥰
Sorry ya ges kalo kalian nunggu lama🥺🙏
Don't forget to vote, comment and share pokoknya🤚
Kawal terus MBB sampe jadi novel terus yok🔥
Tata...🧡

My Beloved BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang