"Selamat siang om."sapaku padanya ketika memasuki ruangan.
"Eoh ya, Siang nak,siapa namamu?"sahut appa Kak Seokjin pada diriku.
"Eoh,ya om nama saya Alira.Saya temannya Kak Seokjin."ucapku dengan membungkukkan badan.
"Kau sangat cantik nak,kau juga berbeda dengan wanita yang lain,kau terlihat sangat unik dengan pakaian yang sangat sopan seperti ini,kau muslim?"puji appa pada diriku dan disertai dengan pertanyaan yang mengungkapkan jati diriku.
"Ah nee om saya seorang muslim. Terimakasih atas pujiannya."ucapku dengan senyum.
"Ah sudah kubilang kan kau itu sangat cantik Al,jadi untuk apa kau insecure itu?eomma dan appaku saja mangakui itu.Bahkan mereka sampai memujimu setinggi langit,dan melupakan bahwa disini ada anaknya yang Worldwide Handsome ini."ucapnya berbisik pada diriku.
Aku yang mendengar bisikan darinya seketika ingin tertawa,tapi untungnya diriku bisa menahan,jika tidak?apa yang mereka pikirkan mengenai diriku yang tiba tiba tertawa.
****
Diriku sangat merasakan kedamaian ketika bersama mereka.
Hingga tak terasa jika kita ber empat sudah mengobrol terlalu lama.Sekarang perutku sangat lapar.
Aku juga baru ngeh,kalau kak Seokjin juga belum makan dari pagi.Akhirnya aku Berniat untuk membelikan makanan untunya dan juga eomma ke kantin sehat rumah sakit.
Aku tidak berani membelikan appa makanan yang bukan dari rumah sakit tempatnya dirawat,karena aku tau bahwa saat ini kondisi appa barusan pulih dari komanya,dan pasti untuk masalah makan harus ditentukan dari pihak rumah sakit bukan?
Akupun izin keluar ke kantin sebentar pada mereka.
"Kak,aku izin keluar sebentar ya?"ucapku pada Kak Seokjin.
"Eoh mau kemana Al?"tanya kak Seokjin padaku.
"Itu,aku mau ke kantin.Aku mau beli makan untuk eomma dan kakak.Dari tadi kalian belum makan bukan?"Ucapku pada Kak Seokjin.
"Eoh,begitu ya.Apa mau aku antar?nanti kalau kamu hilang gimana?"ucapnya pada diriku.
"Astagfirullah engga kak.Aku hanya mau ke kantin."ucapku lembut pada dirinya.
"Stt,percayalah aku tidak akan hilang kok,aku akan selalu ada di hatimu."ucapku berbisik pada dirinya.
Seketika wajah Kak Seokjin memerah Seperti tomat.Emang cuma dia yang bisa membuatku seketika ingin tertawa.Hahaha aku juga bisa kali.
"Eomma,Appa,Alira izin ke kantin dulu ya?"izinku pada mereka.
"Eoh iya nak hati hati ya!"jawab mereka.
"Eits,barusan kamu bilangnya cuma mau beli makan untuk eomma dan Seokjin?untuk appa mana?"ucap appa pada diriku dengan nada manja.
"Eoh,Mian appa,bukan maksud Alira tidak mau membelikan makanan untuk appa,tapi Alira takut kalau membelikan makan appa di kantin.Sedangkan kondisi appa sekarang Masi dalam masa pemulihan."ucapku pada appa.
"Eoh...haahahhah.iya nak tidak apa apa.Apaa mengerti kok.appa hanya bercanda.ish temanmu ini kenapa si,Seokjin?,Dia terlalu baik, sehingga mudah untuk digoda."ucap appa pada diriku dan bertanya pada Kak Seokjin.
"Ya gitu appa,bukan Alira namanya kalau GK sebaik itu."ucap kak Seokjin pada appanya sambil mengedipkan mata pada diriku.
"Ish,apaan si kak."ucapku pada dirinya.
Dan tanganku reflek mau mukul lengannya.
"Wait,wait,wait!"ucap kak Seokjin pada diriku dengan memundurkan posisinya.
"Oh ya,lupa.kakak si!"ucapku padanya.
"Kalian ini gumus banget si!!!!!"ucap eomma ditengah keributan Kita.
Yah!tadi aku hampir mau menyentuh dia.Tapi untungnya,kak Seokjinku adalah orang yang terbaek.Dia juga yang selalu mengingatkan ku kalau aku melupakan tentang batasan-batasan itu.
****
Yah!ketika kita ber empat asik mengobrol,eomma dan appa Kak Seokjin menyuruhku untuk memanggil mereka sama dengan panggilan kak Seokjin pada mereka.Maka dari itu,aku selalu memanggil mereka dengan sebutan eomma,dan appa.
****
Akhirnya aku keluar menuju ke kantin sehat rumah sakit.
Sekitar 30 mnt,aku berniat untuk kembali ke ruangan appa dirawat.
Aku membeli beberapa macam makanan untuk mereka,dan beberapa macam makanan lagi untukku.
Tetapi ketika aku akan kembali ke ruangan appa,To be a continued
.
.
.
Next chap bro 😉
See U 👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Present or Destiny - Kim Seokjin
Lãng mạnBagian terbaik dari takdir Alira yaitu bisa dipertemukan dengan Kim Seokjin.Ia adalah orang yang berhasil memberi semua arti cinta yang sesungguhnya pada Alira.Sayangnya kisah cinta mereka terhalang oleh sebuah keyakinan yang berbeda.Tetapi mereka t...