Good Bye,and see U

55 9 2
                                    


Hingga
Beberapa Minggu kemudian..
Kak Seokjin selalu mencoba untuk menghubungi ku.Tapi,bukannya aku tidak mau menjawab, aku hanya ingin membiasakan diriku seperti ini.
Agar dimasa depan,aku bisa terbiasa jika tidak ada dirinya di sampingku.
Ia juga mengirimkan pesan,bahwa segala hal tentang pernikahannya sudah dipersiapkan.
Ia selalu meyakinkanku untuk bangkit bersama,untuk berjuang bersama kembali.
Tapi,seiring berjalannya waktu,kulihat ia sudah mulai terbiasa dengan ini.

Jika ditanya,apakah hatiku sangat sedih melihat ini semua?pasti,jawabannya ya,aku sangat sedih.
Tapi ini juga kan yang aku mau?.
Jika semua ini benar terjadi,aku akan meninggalkan dirinya dengan orang yang tepat,ia adalah orang yang akan memberikan senyuman pada kak Seokjin setelah diriku.
Orang itu,akan selalu ada bersamanya,selalu ada disetiap langkahnya.Ia adalah orang yang akan melakukan semua impian yang aku bangun bersamanya.

****

Tepat pada hari ini,adalah hari kumemutuskan untuk kembali ke negara asalku.Kemarin,kak Seokjin ingin mengajakku bertemu ditempat yang biasa kita datangi ketika  kita Masi bersama.Akupun menyetujui ajakannya.

Toh hari ini adalah hari terakhir kita bertemu kan.Jadi apa salahnya.
Hari ini adalah hari Sabtu.
Sabtu yang penuh dengan tangis.
Aku sudah membawa barangku untuk pergi setelah menemui kak Seokjin.
Dan,tepat detik ini,kak Seokjin sudah berdiri dihadapan ku.Ia terlihat kebingungan dengan Tas  yang saat ini aku bawa.

Ia terlihat kebingungan dengan Tas  yang saat ini aku bawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau mau kemana Al?"tanyanya padaku.

Aku tidak menjawab, aku hanya tersenyum pada dirinya.

"Al,jawab aku Al!"ucapnya sekali lagi padaku.

"Hai kak,gimana kabar kakak?maaf ya kalau beberapa minggu ini Alira tidak menjawab semua pesan kakak."ucapku menahan tangis.

"Bukannya aku tidak ingin menjawabnya kak,A-aku hanya ingin membantumu terbiasa dengan semua ini,dan lihatlah,kau sekarang sudah bisa menerimanya kan?"ucapku Masi dengan menahan Tangis.

"Kau bicara apa Al,kau bicara apa?"ucapnya dengan tangis.

"Aku bukan terbiasa,Aku sangat tersiksa Al,aku tersiksa jika hidup tanpa dirimu."ucapnya dengan tangisan yang sangat kencang.

"Huh...Kak,tolong kak,jangan seperti ini,jangan menangis kak,aku tidak bisa jika melihat kekuatanku tidak berdaya seperti ini."ucapku membuang nafas kasar.

"Kenapa Al, kenapa?kau tidak mau melihat diriku menangis,ha?tapi kau yang membuat diriku menangis Al.Aku tidak tau apa yang akan aku lakukan jika tidak ada dirimu."ucapnya pada diriku.

"Sudah kak,tolong bantu aku untuk melepaskan mu dengan ikhlas,jangan seperti ini."ucapku dengan air mata yang mulai sedikit keluar dan disadari  oleh kak  Seokjin.

"Kenapa Al,kenapa?kau ingin menangis? menangis lah Al, menangislah!setidaknya aku bisa merasakan kelemahanku terhadap dirimu untuk terakhir kalinya sebelum engkau pergi meninggalkanku untuk selama lamanya."ucap kak Seokjin pada diriku.

[✓] Present or Destiny - Kim Seokjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang