Ada apa dengan telfon yang diterima Kak Seokjin?

30 7 2
                                    

tiba tiba Handphone Kak Seokjin berdering.

"Siapa yang menelponmu?"tanya uztadz Shar spontan pada dirinya.

"Emmm ini,eomma ku uztadz,tapi tidak papa mungkin ia mau menanyakan kondisiku seperti biasanya."jawab Seokjin pada uztadz Shar.

"Jangan begitu,Coba jawab telfonnya dulu.Mungkin ada hal penting yang mau eommamu sampaikan padamu."saran uztadz Shar pada Seokjin.

"Eoh baiklah uztadz,saya mohon izin untuk menjawab telfon eomma dulu uztadz."ucap Seokjin menurut pada saran uztadz Shar.

"Halo eomma,ada apa ma,apa ada hal penting yang ingin eomma sampaikan?"tanya Seokjin pada eommanya.

"SEOKJIN....SEOKJIN..kemarilah...hiks hiks.. SEOKJIN!"balas eomma pada pertanyaan Seokjin.

Seokjin tidak tau apa yang eommanya maksud.Ia sangat panik mendengar eommanya menangis.Ia sangat takut jika terjadi apa apa dengan eommanya.

"Eomma apa maksud eomma?coba jelaskan dulu secara perlahan eomma,apa yang sebenarnya terjadi pada eomma?"tanya Seokjin ulang pada eommanya.

"Seokjin....appamu nak,appamu hiks hiks."

"Apa yang terjadi pada appa, eomma?"tanya Seokjin disertai dengan air mata yang sudah sangat penuh di matanya.

"Appamu saat ini sedang kritis nak,kemarilah,appamu sangat merindukanmu,appamu juga ingin menitipkan pesan pada dirimu,eomma sangat takut jika pesan yang ingin ia sampaikan padamu tidak tersampaikan nak.hiks...hiks.."ucap eommanya pada dirinya.

Seokjin yang mendengar bahwa saat ini appanya sedang kritis hanya bisa menangis dalam diam.

Ia tak tahu harus berbuat apa saat ini.

Ia tak tahu harus berbuat apa saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nee eomma Seokjin akan segera kesana."

Saat ini diriku sangat bingung dengan apa yang terjadi.Disatu sisi ada hal yang harus segera di sahkan,disisi yang lain ada seseorang yang lebih aku cintai sedang membutuhkan Orang yang aku cintai.Aku tidak tau harus berbuat apa sekarang.

"Al,gimana ini Al?aku harus bagaimana,jika aku Meninggalkan ini,maka sama saja aku telah menghancurkan semua perjuangan kita.Sedangkan disana eommaku sangat membutuhkan ku Al."ucapnya padaku dengan berlinang air mata.

Uztadz Shar yang menjadi saksi semua itu hanya bisa terdiam.

"Insyaallah aku ikhlas kak,jika ini harus tertunda lagi,Mungkin ada suatu alasan besar dibalik pengunduran semua ini.Jika kita benar benar jodoh, insyallah, Allah akan mempersatukan kita dengan keberkahan dalam segalanya kak.Sekarang ada hal penting yang harus kau jalankan,kau harus menjadi anak yang selalu ada untuk kedua orangtuamu,kau tidak akan dipertemukan denganku jika tidak ada mereka yang melahirkan mu."ucapku mencoba untuk  menegarkannya,meskipun sebenarnya hatiku sangat tidak karu karuan rasanya.

"Ikutlah denganku Al,selalu ada di sampingku,jangan pernah tinggalkanku  Al."mohonnya padaku.

"Apakah boleh kak?"tanyaku padanya.

"Insyaallah."ucapnya dengan lantang.

"Ah nee"ucapku menurut padanya.

"Uztadz Shar maafkan kami ya uztadz,kami harus mengundur ini semua, insyallah diwaktu yang tepat kita akan mengesahkan segalanya."ucapnya tanpa ragu meminta maaf pada uztadz Shar.

"Oiya tidak apa apa,siapa tau diwaktu yang tepat bukan hanya pengesahan mu sebagai seorang muslim tapi juga mengesahkan mu sebagai seorang suami dari adikku Alira ini."ucap uztadz Shar dengan menatapku.

Aku hanya bisa tersenyum dan mengangguk pada uztadz Shar,tapi dia sangat tau bahwa sesungguhnya diriku sangat rapuh atas pengunduran semua ini.

"Kita berangkat dulu ya uztadz, Assalamu'alaikum."ucapku pada  uztadz Shar.

"Iya waalaikumsalam hati hati ya kalian..."jawab uztadz Shar padaku.

Setelah Kak Seokjin  berjalan lebih dulu karena sangat panik pada kondisi orang tuanya,uztadz Shar memanggil namaku dari belakang.

"Al!"panggilnya padaku

"Ah nee,apa uztadz?"tanyaku padanya,

Ia tersenyum padaku.
"Aku yakin kamu bisa menjalankan ini semua,selalu tegar ya, seperti Alira yang aku kenal,selalu ada di sampingnya ya, jangan pernah meninggalkannya,aku sangat melihat segala perubahan yang ada dalam dirinya ketika kau disampingnya,ia sangat membutuhkanmu Al."ucap uztadz Shar pada diriku.

"Ah iya uztadz.Aku akan selalu ada di sampingnya. Terimakasih atas segala nasehatnya uztadz."jawabku dengan menyatukan tangaku di depannya.

Akhirnya aku dan Kak Seokjin berangkat menuju rumah sakit yang saat ini sedang merawat appanya.

To be a continued
.
.
.
Next chap bro 😉
See U 👋🏻

~dapet salam dari mereka, katanya,suruh doain aja yang terbaik ya😀~

[✓] Present or Destiny - Kim Seokjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang