Kupikir koma itu menjadi akhir dari titik yang menjadi unsur dalam pertemuan kita. Sampai akhirnya ada satu fase dimana koma tersebut kau hapus dan menyambung titik yang sempat terhenti untuk menjadi segaris.
Hai Aji
•••
Hari ini ada art exhabition diAula ISI,untuk pertama kalinya Aku menghadiri acara ini bukan sebagai jurnalis. Hanya pengunjung biasa. Kali ini tidak hanya memamerkan patung seperti event yang kuhadiri sebelumnya. Kali ini ada lukisan dan foto juga. Kakiku menyusur kearah foto-foto dipamerkan. Bingkai-bingjai tertata rapi didinding. Menurut informasi yang kudapat karya dipamerkan dalam event ini merupakan hasil karya mahasiswa ISI.Mataku tertarik pada satu bingkai dengan foto bernuansa hitam putih. Sebuah foto dengan 4 wajah dengan ekspresi yang berbeda. Hanya ekspresi matanya yang sama. Mata yang kosong. Satu wajah dengan ekpresi tersenyum. Satunya lagi tertawa lebar. Tanpa ekspresi dan murung. Dipojok foto tersebut tertera 'Lullabies for demon'. Mungkin nama siphotographer kan ya?. Nama yang cukup menarik.
"Apa kabar?"
Mataku menatap sosok yang baru saja mengangetkanku.
"AJI!!" Aku berucap dengan antusias.
"Masih inget gue nih?"
"Ya masih lah Ji!"
Aku masih ingat betul saat itu. Ada perasaan lega saat mendengar suaranya. Dan melihat senyum lebar yang mampu membuatku ikut tersenyum pula.
"Lo kemana aja?" Aku masih bertanya dengan penuh antusias. Sesenang inikah Aku (?).
"Kan gue bilang ada urusan."
"Iya sih."
"Tadi gue nanya kabar lo. Gak mau dijawab nih?"
"Baik kok. Kabar lo gimana?"
"Baik."
Aku dan Aji masih berdiri didepan foto yang tadi.
"Aneh ya itu foto sampai lo liatin terus."
Aku bingung Aji sedang bertanya atau membuat opini.
"Enggak juga. Hanya foto ini kerasa sakit pas dilihat."
"Ada orang yang terlihat ketawa ataupun senyum yang hanya pura-pura. Kaya foto ini. Dia senyum tapi matanya memandang hampa."
"Lullabies for demon ini lo ya?"
Aku hanya asal menebak. Yang disambut Aji dengan anggukan.
"Kok bisa dapet inspirasi kaya gini sih?"
Jujur aku takjub dengan foto yang ternyata hasil jepretan Aji.
"Sorry ya gue gak ada kabar. Kemarin lagi kacau banget. Ketambahan ada event ini. Jadi ya gitu."
Ini bukan rasa senang tapi lebih ke lega. Kupikir dia akan menghilang tanpa kembali seperti orang-orang yang pergi dariku sebelumnya. Tapi dia kembali.
"Pacar lo gimana?"
"Gue putus." Aku melihat Aji tersenyum getir.
Aku dan Aji sebenernya tidak sedekat ini mungkin. Maksudku,dekat hingga menceritakan perihal hal pribadinya. Sebelumnya kami berdua hanya membicarakan hal random dan mengingatkan makan satu sama lain. Hanya kurasa satu frekuensi.
"Kenapa?"
"Gak tahu tiba-tiba aja dia minta putus."
Aji saat ini masih sibuk memandang fotonya itu. Sedang Aku malah dengan seksama menatapnya. Ada kesedihan dibalik senyumnya. Ada satu perasaan ingin melindungi, tapi siapa aku(?).
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate : HAI AJI [END] DAY6
RomanceStory ini sudah terbit❤️ Untuk pemesanan bisa mengunjungi ig :@guepedia_penerbitan Dimulai : 3 Juli 2021 Diusaikan: 21 september 2021