Chapter 7

452 109 1
                                    

Vote dulu ya bunda

.

.



Kring

Bunyi bel pintu masuk cafe berbunyi,Kana yang sedang mengembalikan komik-komik yang dipinjam segera datang ke depan untuk menemui pelanggan.

"Selamat datang di Cafe Gal-, ternyata kalian!" kata Kana kepada 3 pemuda mahasiswa yang datang. Hikal melihat jam di tangannya, "Apa aku terlambat? Ini bahkan,masih jam setengah tiga!!" katanya.

"Kenapa kau sudah bekerja di jam segini?" tanya Andromeda.

"Ah,aku tadi pulang cepat karena hari ini ada lomba menyambut 17 Agustusan dan kelasku juara satu!"

"Serunya...di universitas kami tidak ada lomba sama sekali untuk menyambut hari kemerdekaan!" kata Reno lalu duduk di kursi.

"Mau pesan sesuatu?" tawar Kana.

Reno menggeleng, "Aku sedang bokek!"

"Biar aku yang traktir. Kana tolong buatkan 4 Blueade!" pinta Andromeda.

"Siap bos!" jawab Kana lalu segera membuatkan 4 Blueade pesanan Andromeda. Tidak membutuhkan waktu lama 4 minuman berwarna biru dengan ditambah soda itu sudah tersaji didepan mereka.

"Duduk disini.."perintah Andromeda, Kana yang polos tentu saja menurut dan duduk disamping Andromeda. Pemuda itu mengeluarkan selembaran event lomba dari tasnya dan menunjukan kepada Kana.

"Study wisata ke Korea? Astaga aku ingin sekali pergi kesana!" ucap Kana antusias.

"Tapi,di selembaran event ini harus membuat komik digital yang menarik. Aku saja tidak punya tablet atau pen bagaimana mau menggambar?"

"Buat apa lo cemas soal tablet, tuh si Andro pasti bakal minjemin ke lo!" kata Reno.

"Benar, aku akan meminjamkanmu tablet dan pen nya sehingga bisa membuat komik digital," ucap Andromeda.

Kana memegangi lehernya,merasa tidak enak dengan Andromeda. "Tidak perlu, aku takut malah merusaknya.."

"Jika rusak pun,dia bisa beli lagi." sahut Hilal dan diangguki oleh Reno. "Jangan khawatir,aku akan mengajarimu menggunakan tablet dan pen."

"Datanglah pada hari Sabtu atau Minggu ketika kamu luang ke apartemenku," imbuhnya.

"Ndro,ntar si Kana mikir macem-macem loh kalo lo bilang gitu. Anak SMA lo suruh datang ke apartemen lo sendirian,ntar kalo ada apa-apa begimane?" tanya Reno khawatir.

Andromeda mendengus kesal, "Aku tidak sebrengsek Harry ya! Menyakiti perempuan sama saja menyakiti ibu ku! Jika aku macam-macam dengan Kana, anak perempuanku kelak juga akan mendapat hal yang sama dan aku tidak mau karma itu datang kepadanya!" ujar Andromeda.

"Aku percaya Kak Andromeda tidak akan melakukan apa-apa padaku! Dia hanya akan fokus mengajariku cara membuat komik digital di apartemennya!"

"Bagaimana kau bisa percaya begitu mudah ke cowok? Hati-hati ntar bisa dibodohi," kata Hilal memperingatkan.

"Kalian coba saja menatap mata Kak Andromeda! Disana terdapat sebuah kejujuran yang begitu murni!"

"Nih anak kalo muji orang depannya langsung, heh ntar tuh si Andromeda tinggi kepala!"

"Besar kepala kali maksud lo Hik!" kata Reno membenarkan.

"Ya maksud gue besar kepala! Eh tapi ini ya gue penasaran,kan banyak tuh ciwi-ciwi yang naksir Andromeda secara dia ganteng,baik hati,sopan,jujur ya. Lo gak naksir juga?" tanya Hikal kepo.

Insa | [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang