Chapter 3

858 154 4
                                    

Vote dulu ya kak!
.





Hari pertama,hari ketiga dan hari-hari selanjutnya Kana bersekolah di SMA Antrek berjalan seperti biasa. Tidak terasa sudah satu bulan Kana bersekolah di SMA swasta ini. Bulan Juli telah berakhir dan bulan Agustus telah tiba. Seperti biasa, mereka akan merayakan semangat 17 Agustusan.

Soleh sebagai ketua kelas dan Kuaci sebagai wakil baru saja kembali dari Ruang Kartini, ketika mereka kembali mereka telah membawa selembar kertas berisi daftar lomba yang akan diadakan oleh pihak OSIS guna menyemarakan hari kemerdekaan negara ini nanti tanggal 17 Agustus hari Sabtu tepat.

"Jadi, yang ditulis ama Kuaci di papan itu daftar-daftar lomba 17 Agustusan! Jadi,siapa yang mau ikut silahkan angkat tangan dan sebut lomba apa yang mau diikutin!" kata Soleh sembari memperlihatkan daftar lomba yang telah Kuaci tuliskan dengan rapi di papan tulis berwarna putih itu.

"Xa, ikut lomba makan kerupuk yu ama tali tambang?" ajak Kana kepada Elixa.

"Gue makan kerupuk setuju, tapi tali tambang gue kagak setuju!" kata Elixa.

"Loh kenapa tali tambang gak mau?" tanya Kana heran.

"Bukan gue kagak mau ya, gue sih mau-mau aja. Tapi, kalo lo yang ikut? Tubuh lo kek gini sok sok an mau ngikut lomba tarik tambang. Yang ada lo ketarik duluan ama tim lawan!" jelas Elixa dan memang ada benarnya juga. Tubuh Kana tidak sebesar dan setinggi Elixa. Bisa-bisa kelas mereka kalah duluan.

"Mending makan kerupuk sama lari marathon, gimana?" tawar Elixa dan Kana setuju,dengan cepat mereka berdua mengangkat tangan dan mendaftar untuk kedua lomba tersebut.

"Gue ama Lixa daftar lomba makan kerupuk ama marathon!" kata Kana.

"Serius lo mau daftar lomba marathon?" tanya Soleh sekali lagi dan diangguki oleh Kana, Soleh mengangguk dan memberi kode pada Kuaci agar segera memasukan nama Kana dan Elixa ke dalam daftar.

Setelah hasil musyawarah dengan anggota kelas,didapat hasil yang memuaskan. Anak-anak kelas 10 IPS 3 sangat antusias dalam perlombaan ini. Mereka benar-benar bisa diajak bekerja sama, jarang sekali ada yang kelas bisa kompak seperti ini.

"Gue punya ide nih,tapi gak tau kalian setuju apa kagak. Gimana kalo kita buat kaos kelas juga?" tawar Kuaci tiba-tiba.

"Wah ide yang bagus, kebetulan gue punya saudara yang percetakan sablon gitu. Harganya miring dan kualitasnya juga bagus." sahut Asma.

"Kan Kana pinter ngegambar,gimana biar Kana yang desain juga?" tawar Elixa, Kana menatap sinis kepada sahabatnya itu.

"Njir, kok lo nawarin gue?"

"Kan lo pinter ngegambar, kita tuh ya harus memanfaatkan bakat yang kita punya tau gak?"

"Iya deh terserah.." jawab Kana pasrah.

Bel istirahat siang telah berbunyi di seluruh penjuru SMA Antrek, murid-murid mulai berhamburan keluar kelas dan kantin mulai dipadati dengan warga sekolah yang kelaparan. Kana dan Elixa telah bisa menikmati mie ayam dan segelas es teh karena Kuaci. Anak itu pintar sekali menyerobot antrian,bukan perbuatan baik. Jangan ditiru!

"Dah makan yok!" ajak Kuaci setelah dia mengambil pesanan terakhir miliknya. Ketika mereka akan makan satu suapan,sebuah keramaian akibat kedatangan seseorang menarik perhatian mereka.

"Sapa dah itu yang buat anak orang jejeritan?" tanya Kana penasaran.

"Lo kagak tau? Dia Kunara anak MIPA Efektif satu!" kata Kuaci.

"Ah si sempurna Kunara? Yang katanya bisa nerbangin pesawat dan bisa dibilang serba bisa itu?" tanya Elixa dan diangguki oleh Kuaci, "Betol! Si pangeran sekolah nan idaman! Dia tuh udah tinggi,ganteng,pinter,baik hati dan ramah pula!" puji Kuaci.

Insa | [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang