Chapter 11

387 103 1
                                    

Vote dulu ya
.

.

.




Kana melewatkan jam makan siangnya dan memilih untuk pergi ke perpustakaan. Dia mengambil beberapa buku untuk dirangkum. Sebentar lagi UTS akan tiba dan dia harus belajar dengan giat.

Tangan Kana berhenti mengambil buku karena dia teringat telepon dari kakaknya. Kana lega Toni mendapat pekerjaan baru di luar negeri,namun disisi lain dia khawatir soal keponakannya. Bibi Jaa Kyung memang baik hati dan menyukai anak kecil. Tapi,yang ia khawatirkan apakah ketiga keponakannya bisa beradaptasi di sana dengan baik?

"Kana.."panggil Kunara dibelakang. Mendengar Kunara yang memanggilnya,Kana segera beralih dari sana,namun Kunara dengan cepat menahan pergelangan tangan Kana.

"Kana, gue minta maaf banget soal kakak lo. Lo lihat juga kan gimana babak belurnya gue buat ngebela kakak lo? Plis Kan gue gak bisa diginiin ama lo." Kata Kana.

Kana merubah posisinya menghadap Kunara, "Kun,lebih baik bagi kita berdua buat gak deket-deket lagi. Udah cukup lo ngebela kakak gue ataupun gue dihadapan orang tua lo! Jangan buat diri lo makin tersiksa karena gue,cukup!"

"Kan,gue gak bisa! Gue gak bisa liat lo menderita dan dihina! Alasan gue hidup ini juga karena lo! Gue bertahan karena ingin ada disisi lo dan ngelindungin lo!" kata Kunara dengan mata berkaca-kaca.

Kana menyentuh sudut bibir Kunara yang meninggalkan bekas, "Udah cukup Kun lo ngelindungin gue selama ini,ngajarin gue pelajaran yang sebenernya bukan jurusan kelas lo. Gue gak mau diri gue jadi beban buat lo. Kun,gue kasih tau ke lo. Jangan nyalahin diri dan juga jangan benci diri sendiri karena itu tugas orang lain," kata Kana lalu pergi dari perpustakaan. Kunara terdiam di tempat dan air matanya menurun. Kunara yang tampak sempurna dan dikira tidak pernah menangis itu sekarang menjadi lemah karena Kana memutuskan menjauh darinya.

"Satu-satunya alasan gue bertahan hidup bahkan sekarang berhenti dan ngejauh dari gue. Apa guna semuanya kalo dia pergi menjauh?" batin Kunara.

****

Hikal menyenggol lengan Andromeda, "Anak itu mau ujian ya?" tanya Hikal pada Andromeda.

"Sepertinya,bulan Oktober biasanya ada ulangan tengah semester sih. kenapa?"

"Dia kerja sambil belajar,gue khawatir gak fokus itu anak." kata Hikal khawatir. "Aku pun juga khawatir tapi tampaknya dia biasa saja dan malah tak terganggu."

"Ndro,gue ke toilet dulu ya. Perut gue mules nih," pamit Hikal kebelakang lalu meninggalkan Andromeda. Pemuda itu lalu menghampiri Kana, "Maaf aku menganggu belajarmu. Apa kau sungguh akan pergi dari apartemenku nanti pulang bekerja?" tanya Andromeda.

"Iya kak,nanti aku mau nginep dirumah temen aku satu malem. Baru besoknya pindah ke kost an." Kata Kana.

"Tidak perlu,kamu tinggal saja di apartemenku. Kebetulan aku sedang sangat sibuk tentang kuliahku dan juga mungkin jarang pulang,jadi aku butuh seseorang untuk merawat apartemenku juga. Aku tentu akan membayar gajimu,bagaimana?" tawar Andromeda.

"Kana udah banyak ngerepotin Kak Andromeda, Kana gak bisa ngerepotin kakak lagi." kata Kana tak enak hati.

"Kana,pelajar sepertimu di usia seperti ini harusnya belajar dan pergi bermain bersama teman-teman. Aku melihatmu bagaimana bekerja keras dari subuh sampai jam 10. Jadi,aku mohon terimalah tawaranku ini." melihat bagaimana Andromeda memohon Kana pun akhirnya menerima tawaran Andromeda.

Insa | [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang