Bun jangan lupa vote yaa
..
Ruangan kantor Toni tampak berantakan,bagaimana tidak? Toni membanting barang-barangnya setelah mengetahui laporan keuangan perusahaan dan juga hutang yang menumpuk karena istrinya. Untuk menutupi hutang-hutang yang ada dia bahkan menjual rumahnya dan termasuk juga apartemen Kana. Diluar ketiga anak-anaknya yang masih kecil menunggu dengan didampingi oleh sekretarisnya. Istrinya kabur dan selingkuh dengan orang lain ketika dia ketahuan bangkrut.
Toni meremat rambutnya frustasi,dia sudah kehilangan perusahaan yang ayahnya tinggalkan dan sekarang rumah serta apartemen Kana juga. Dengan apa sekarang dia akan membiayai seluruh biaya hidup ketiga anaknya?
Toni keluar dari ruangan dan menghampiri ketiga anaknya.Toni menyamakan posisinya , "Maaf ya kalian harus ikut ayah,ayah berjanji akan bekerja dengan keras buat kalian." Katanya sembari mengelus kepala anak mereka satu persatu lalu menggandeng keluar dari gedung perusahaan.
***
Kana menatap tidak percaya dengan apa yang ia lihat,kembali dari Seoul dia malah melihat seluruh barang-barang miliknya ditaruh diluar. Di pintu apartemennya ada kertas yang ditempel dan ditulis 'Apartemen disita karena hutang'
Kana mencoba menghubungi kakaknya dan yang mengangkat adalah si Ubi Alexandra Jahangir, anak pertama dari Toni "Ubi,mana ayahmu?"
"Ayah ada dirumah Om Dery,"
"Ngapain disana?"
"Ayah nangis dan kayak mohon-mohon,bi Kana dateng kesini ya? Kevin sama Chewy nangis,," kata Ubi yang berumur 6 tahun dan masing-masing dari mereka berjarak 2 tahun. dari seberang sana. Mendengar itu Kana meninggalkan kopernya begitu saja dan pergi menuju rumah Dery. Melihat Kana keluar terburu-buru menggunakan taxi membuat Andromeda yang belum pergi sana mengerutkan alisnya. Kemudian,pemuda itu memutuskan untuk mengikuti kemana Kana pergi.
Gadis itu terburu-buru masuk ke rumah besar dengan penjagaan yang ketat, dia mudah diizinkan masuk karena para penjaga mengenalnya. Kana menghampiri ketiga keponakannya, diantara mereka bertiga hanya Ubi yang tidak menangis. "Bibi.." rengek Kevin dan Chewy bersamaan lalu menghampiri Kana dan memeluk kakinya karena mereka tidak sampai sepinggang Kana. Gadis itu mensejajarkan posisinya dengan ketiga anak tersebut dan berusaha menenangkannya. "Ada apa kok ayah sampek mohon-mohon? Ubi kamu tau masalahnya?"
"Yang Ubi tau Cuma kita sekarang gak punya uang ataupun rumah karena mbayar utang," katanya. Bibi Gia yang sedari tadi menjaga mereka diluar menjelaskan permasalahan yang terjadi disini. Mendengar penjelasan Bi Gia,Kana seperti dihantam dengan batu yang keras di kepalanya. Sakit sekali sekarang kepalanya.
Kana masuk ke dalam dan dia melihat sendiri bagaimana Toni sang kakak sampai bersujud dibawah kaki Hendery hanya untuk meminta bantuan. Lia hanya menatap julid dan Kunara tampaknya telah dipukul dengan keras karena membela kakaknya.,
"Kakak berdiri,gak pantes sujud buat orang yang gak ngerti namanya balas budi!" perintah Kana pada kakaknya lalu menarik Toni untuk berdiri dengan tegak.
"Hari ini aku telah melihat kebenaran bagaimana sifat kalian! Kalian adalah orang yang tidak mengerti kebaikan! Seharusnya kalian ingat bagaimana dulu kalian hidup terlunta dan berkat kedua orang tua saya yang membantu,kalian bisa hidup enak sekarang. Namun,tampaknya keserakahan telah menutupi hati nurani anda sekalian!" kata Kana marah.
"K-kana..."lirih Toni.
"Kalian menyuruh Kunara menjauhi saya karena saya tidak selevel dengan keluarga kalian! Bagaimana anda bisa memandang rendah seseorang karena harta kekayaanya? Kelak! Kita akan sama dihadapan Tuhan Yang Maha Esa! Apa yang akan kalian sombongkan dengan harta?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Insa | [SUDAH TERBIT]
FanfictionAnak IPA mengajari anak IPS sejarah? Terdengar mustahil tapi itu benar. Kana Armaya Chandrika adalah anak IPS yang hobi nya menggambar dan membaca komik itu harus diajari oleh sahabat masa kecilnya yaitu. Kunara Abimanyu Cullen, anak MIPA Efektif 1...