boyfie?

2.5K 236 11
                                    

Malam ini Jisung mengajak Chenle berjalan jalan ke pasar malam. Itung itung ngajak Chenle refreshing. Setau Jisung Chenle tidak pernah pergi refreshing sejak alm mama nya meninggal.

Setiap hari yang Chenle rasakan hanyalah siksaan. Banyak perintah perintah tidak masuk akal dari sang papa dan diperlakukan seperti pembantu oleh papa kandungnya.

"Chenle-ya kau senang?" Jisung menautkan jemarinya ke jemari tangan Chenle menggengam tangan Chenle erat.

"Jisungiee e - euh terimakasih lele suka banget hihi" Chenle tanpa sadar menubrukkan tubuhnya ke dalam dekapan Jisung seraya memeluk sang dominan erat.

"Kau tau Chenle selama 457 tahun aku hidup entah mengapa baru kali ini aku merasa bahagia bahkan bisa tertawa lepas karena mu" Jisung mengecup puncak kepala Chenle sayang

"Jisung a - aku euh" Chenle mendusalkan kepalanya di dada sang dominan.

"Kenapa hm?" Jisung menangkup kedua pipi Chenle, mengusap dengan lembut lalu menatap lekat iris mata Chenle.

"Aku tak tau perasaan ini muncul sejak kapan yang pasti euh aku.... Mencintaimu Jisung" Chenle menutup kedua mata nya erat sungguh ia sangat malu.

"Menggemaskan. Tanpa aku berbicara pun kau pasti tau aku sudah sangat sangat mencintaimu" Ya Jisung memang sudah jatuh cinta kepada Chenle sejak pertama kali bertemu

Pertama kali bertemu dengan Chenle menurutnya Chenle ini sangat menggemaskan ditambah lagi ia melihat ketertarikan Chenle kepada vampir membuat Jisung semakin menyukai Chenle.

"JISUNG JISUNG JISUNG LIHAT AKU MAU ICE CREAM TIDAK TIDAK ADA CHEESECAKE AH TAPI CHOCOLATE JUGA AKH AKU BIMBANG HUEE JISUNGIEE"Chenle menarik Jisung kesana kemari memilih makanan huft untung uang Jisung tidak akan habis 7 turunan.

Jisung tertawa terbahak bahak melihat Chenle yang sedang serius membidik objek berbentuk lumba-lumba untuk mendapatkan sebuah boneka lumba-lumba ukuran sedang.

"Mau ku bantu?" Jisung menawarkan dirinya karena jujur ia sebenarnya ingin berbicara sesuatu kepada Chenle tetapi Chenle masih mau bermain jadi ia menurut saja.

"Hahh silahkan aku sudah lelah tapi aku masih mau kembaranku kembali ke pelukankuu" Chenle memanyukan bibirnya seraya menghentakkan kakinya kesal karena sulit sekali membidik sasarannya.

Dalam sekali bidikan Jisung berhasil menembak tepat di objek berbentuk lumba-lumba itu tandanya boneka lumba-lumba yang sedaritadi Chenle inginkan dapat ia peluk.

"Gomawoo JISUNGIEE vampir memiliki pengelihatan yang tajam uhh aku baru mengingatnya seharusnya dari tadi saja aku meminta kau mendapatkan boneka lumba-lumba ini" Chenle sedikit memelankan suaranya saat berbicara dengan Jisung ia tau kalau hal ini adalah privasi bagi nya.

"Ya dan lagi aku sudah terlanjur kasian menatap wajahmu yang sepertinya sangat menginginkan boneka lumba-lumba itu. Anyways sudah? Atau masih mau main?" Jisung mengusak rambut Chenle.

"Terserah jisung aja lele nurut hehe" Chenle memeluk erat boneka lumba-lumba nya akh menggemaskan sekali kembarannya ini.

"Yasudah ikut aku ke taman kota saja bagaimana? Ada yang ingin ku bicarakan denganmu ayo keburu malam nanti" Jisung menggengam tangan Chenle membawa Chenle berjalan menuju mobil

Mereka berdua menikmati perjalanan yang memakan waktu hampir 15 menit dengan situasi yang sangat sunyi tidak ada obrolan diantara keduanya jisung yang memilih untuk fokus dan Chenle yang sudah tepar karena kekenyangan dan juga kecapean.

"Lele ya kita sudah sampai mari turun"

Chenle berjalan mengikuti Jisung berjalan menuju sebuah bangku taman. Taman ini cukup ramai banyak orang orang yang mungkin sedang 'ngadem'

Vampire ||JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang