Sudah sebulan setelah waktu honeymoon mereka saat itu dan sudah sebulan juga Jisung serta Chenle kembali ke Korea.
Pagi ini Chenle terbangun lebih awal karena rengekan suaminya. Entah apa yang terjadi hingga Jisung merengek minta diusap rambutnya hingga tertidur.
"Jisung sebenarnya apa yang terjadi padamu ah otakmu sedikit bergeser karena salah posisi tidur ya?" Chenle bertanya sambil membiarkan Jisung menidurkan kepalanya di pangkuan Chenle.
"Chenle ge~~" Jisung menatap Chenle dengan mata polosnya.
"Hm? Kenapa tumben sekali memanggilku dengan embel embel gege" Chenle masih setia mengusap rambut sang dominan membuat sang dominan semakin nyaman.
"Sayanggg" Jisung mendusalkan kepalanya di perut chenle.
"Astaga iya jisungiee mau apa huh?"chenle menatap Jisung yang tiba-tiba bangun dan mendudukkan diri di sebelah chenle lalu memanyunkan Bibirnya
"Kisseu?" Jisung mendusalkan kepalanya di leher chenle membuat chenle mendengus pasrah
Chenle menarik kepala Jisung menghadap wajahnya. Menangkup kedua pipi Jisung. Mengecup bibir Jisung sekilas lalu kembali mengecup kedua mata Jisung "hm sudah? Kamu kenapa tumben sekali manja"
"Mau sarapaannn" Jisung kembali memanyunkan bibirnya membuat chenle tersenyum suaminya menggemaskan sekali.
"Hm? Baiklah lagian kemarin kamu belum meminum darahku kan?" Ujar Chenle
Jisung mendekatkan wajahnya ke leher Chenle. Mulai menancapkan taringnya ke leher Chenle. Darah segar mengalir dari leher chenle dengan segera Jisung menghisap darah chenle dengan rakus.
"Enghh jisung stop" Chenle merasakan kepalanya berdenyut jisung terlalu rakus.
"Maaf maafkan aku chenle-ya" Jisung mengambil pil penambah darah lalu mengulurkan pil tersebut kehadapan chenle.
Chenle mengusap rambut Jisung kembali saat dirasa tubuhnya sudah berangsur membaik "aku tak apa sekarang mau tidur?" Tanya chenle
"Ngga mau Jisung mau nenen aja sambil puk puk yaa? " Chenle membelalakkan matanya Jisung sebenarnya kenapa manja sudah seminggu ini jisung bertingkah manja
"Yasudah berbaringlah" Chenle berbaring menghadap Jisung dan disusul oleh Jisung yang mendusalkan kepalanya di dada chenle.
"Bayi besar ini sebenarnya kenapa huh?" Jisung hanya terdiam mendengarkan pertanyaan chenle fokusnya kini membuka kancing piyama yang chenle gunakan
Jisung menatap kedua punting Chenle yang mencuat dengan pandangan berbinar. Dilahapnya punting kanan chenle dan dipilinya punting kiri chenle.
Chenle tersenyum menatap Jisung yang tenang menyusu. Diusapnya punggung lebar sang dominan lalu usapan tersebut berubah menjadi tepukan pelan dan teratur.
Saat chenle menghentikan tepukan pelan nya pada punggung lebar sang dominan jisung kembali merengek "jangan jangan berhenti huhuuu" Chenle menghela nafasnya kasar jisung dengan mode manjanya lumayan merepotkan.
"Sudah hm? Tidurlah aku akan segera mandi saat kau sudah tertidur" Ujar Chenle masih setia menepuk nepuk punggung Jisung.
"Nooo!!! Jangan tinggalin Jisung. Gege disini saja peluk Jisung sama puk puk Jisung" Jisung berucap disela sela kegiatan menyusunya
"Astaga baiklah baiklah aku disini tidak akan kemana mana" Sepertinya otak Jisung sedikit bergeser dari tempatnya. Dimana sifat tegas suaminya itu kenapa suaminya jadi manja seperti ini.
"Ssttt gege diam Jisung mau tidur" Jisung memejamkan matanya menuju alam mimpi.
"Have a good sleep hubby. Huft sepertinya bayi besar satu ini butuh istirahat" Chenle tersenyum lalu mengusap rambut Jisung ia tidak ada niatan untuk tidur sebab ia sama sekali tidak mengantuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire ||Jichen
FantasíaChenle yang sangat terobsesi dengan Tokoh vampire akhirnya bertemu dengan seorang vampire asli dan bahkan jatuh cinta dengan vampire tersebut bagaimana kisahnya? baca aja lah 21+ jauh jauh kalau bukan bacaannya