Hai I'm back
Maaf kelamaan updatenya, kendala di kuota
Doain aja semoga makin rajin update🌅🌅🌅
"Ding dong! Bolehkah diriku yang cantik ini masuk?"
Ketukan di pintu membuat aktivitas rebahan Shaula terganggu. Maka, dengan langkah sempoyongan Shaula keluar dari kamar. Lantas, berjalan menuju pintu yang masih diketuk oleh manusia di luar.
"Annyeong! Gue boleh masuk gak sih?" kicau manusia di luar.
"Everybody say no!!" sahut Shaula dari dalam.
"Buka atau gue bakar ini apartemen!" Manusia di luar mulai tidak sabar.
"Aishh jangan bikin gue manggil security!" Shaula membuka pintu dengan malas.
Manusia di luar langsung menerobos masuk padahal pintu belum sepenuhnya terbuka. Shaula hanya pasrah kemudian menutup kembali pintu unit sambil mengelus dada.
"OMMO! PARA SUAMI!"
Sudah Shaula duga peristiwa ini akan terjadi. Seharusnya Shaula menyembunyikan semua perintilan BTS sebelum teman duduknya ini datang.
"OMMO MIN YOONGI! KOK GANTENGNYA GAK NGOTAK?" Candhani terus memandangi wajah tampan seorang Min Yoongi tanpa peduli sang tuan rumah yang sebentar lagi meledak.
"ARGHHH JADI OLENG KE SEOKJIN!" teriaknya lagi.
Shaula langsung menutup kedua telinga kemudian berjalan sempoyongan menuju dapur. Setidaknya, dirinya masih berbaik hati membawakan gadis cerewet itu minuman atau cemilan atau kue-kue kecil yang sempat ia beli sepulang dari kantor tadi.
"IHHH ADA TINYTAN JUGA! BERAPA DUIT INI WEH?!"
Apakah Candhani sudah bisa dikatakan kerasukan? Masalahnya ini di apartemen Shaula, bukan rumahnya.
"BERISIK WOY! Lo mau bertamu apa mau memporakporandakan apartemen gue?!" jerit Shaula yang sudah tidak tahan dari dapur.
Ingin sekali Shaula melempari Candhani dengan pisau daging berwarna ungu miliknya.
Dan setelah jeritan Shaula terdengar, manusia di ruang tamu itu langsung senyap. Mungkin Candhani baru sadar sedang berada di rumah orang lain.
Tak sampai tujuh menit, Shaula kembali ke ruang tamu sambil membawa sebuah nampan berisi segelas es melon juga sepiring kue kering. Masih dengan wajah kesal, Shaula meletakkan nampan yang juga berwarna ungu itu di atas meja.
"Minum! Cape gue buatnya!" paksa Shaula setelah menghempas tubuh ke sofa.
Sementara Candhani yang sejak tadi matanya jelalatan seperti anak hilang langsung memfokuskan pandangan ke Shaula. Dan, dengan tidak tau dirinya Candhani berucap, "Gitu ya caranya melayani tamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Swastamita
Ficção AdolescenteSelagi waktu bergerak lambat, segala warna masih bisa dinikmati. Entah itu biru, kuning, jingga, merah, atau pun ungu. Maka dengan senang hati ia menikmati warna-warna yang disediakan sang waktu tanpa tau ada warna hitam yang sebentar lagi datang da...