🌅 17. Topeng Masih Dipakai

9 1 0
                                    

Hola aku balik lagi bawa part baru
Lama banget ya updatenya? Maaflah
Lagi dimabuk tugas hehe
Doain semoga gak telat lagi ya

🌅🌅🌅

"Take my hands now

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Take my hands now. You are the cause of my euphoria."

Tombol selesai pun ditekan ketika Shaula selesai merekam suaranya sendiri. Tak sampai satu detik, seorang staff tiba-tiba membuka pintu ruang dance sambil membawa jus tomat yang Shaula pesan.

"Jus tomatmu, Nona."

Sambil meraih gelas plastik lengkap dengan tutup ala iklan pop ice Shaula berucap, "Terima kasih, Kak."

"Saya permisi."

Seperginya sang staff, Shaula langsung menancapkan sedotan ke tempat yang sudah tersedia dan langsung menegak minuman kesukaannya. Sambil menegak, jempol kiri Shaula menekan tombol play pada rekaman suaranya tadi.

Ternyata sama seperti sebelum-sebelumnya. Suaranya masih tidak berubah atau berkembang menjadi lebih bagus. Jika Kala pintar meliuk-liukkan nada dan Bahi memiliki deep voice yang bagus, maka suara Shaula bisa dibilang biasa saja, sama sekali tidak menarik minat kedua telinganya.

Shaula kemudian meletakkan ponsel di lantai dan memilih untuk fokus pada jus tomatnya saja. Melihat hasil yang tetap saja mengecewakan membuat api semangat yang berusaha ia sulut kembali padam. Dan untuk kali ini, niatnya untuk menyulut kembali api semangat itu hilang.

"Annyeong!" Candhani bersuara dari luar sambil mengetuk pintu.

"Masuk aja."

Maka terbukalah pintu ruang dance kemudian sosok Candhani langsung masuk sambil menyengir. Gadis itu mengambil tempat di sebelah Shaula yang masih lesehan.

"Lagi ngapain?" tanya Candhani sambil berkedip beberapa kali.

"Lesehan," jawab Shaula seadanya.

Candhani pun dibuat mendengus. "Tau. Spesifiknya ngapain?"

"Lesehan! Batu banget dibilangin." Hampir saja Shaula menyiram Candhani dengan jus tomat.

Tiba-tiba Candhani memposisikan tubuhnya menghadap Shaula.

"Ula, gue mau ngomong."

"Ya udah tinggal ngomong." Shaula berucap malas.

"Aaaa Ula! Dengerin dulu! Ini penting banget! Gue gak mau kalok disuruh ngulang kalimat!" rengek Candhani sambil menarik-narik celana legging yang sedang Shaula gunakan.

Terpaksa Shaula menolehkan kepala dengan tampang yang masih malas. "Apaan?"

"Mulai besok gue gak ikut lo lagi pas pulang sekolah." Candhani menyengir.

Dahi Shaula kali ini dibuat mengkerut. "Loh kenapa?"

"Hehe anu, motor kakak gue udah bener. Jadi, mulai besok dia yang bakal antar jemput gue. Nanti juga gue pulang sama dia kok."

SwastamitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang