Hai I'm back
Lama banget ya aku gak update
Mon maap lah
Lagi dibuat gak bisa berkutik sama tugas
Tapi semoga kalian gak bosen nunggu aku ya🌅🌅🌅
Gedebuk
Otomatis Shaula menoleh ke sumber suara yang nyatanya berasal dari ruang tamu.
"Awas aja Tinytan gue yang jatuh. Gue bakar ni apartemen." Shaula berucap entah pada siapa.
Maka melangkahlah kedua kaki Shaula menuju ruang tamu dengan tujuan mengecek suara gedebuk tadi. Takutnya ada kucing tetangga yang tak sengaja masuk lewat balkon kemudian menyenggol perabotan serba BTS nya yang berharga.
Namun ketika sampai di ruang tamu, Shaula dibuat menggaruk kulit kepala. Tak ada barang terjatuh atau pun barang bergeser dari tempat. Posisi semua perintilan BTS yang ada di ruang tamu masih pada tempatnya.
"Masak pagi-pagi ada setan kesandung?" tanya Shaula disela menggaruk kulit kepala.
Setelah satu menit diam di tempat, Shaula memutuskan untuk kembali melanjutkan aktivitas sisiran. Jam dinding dengan gambar Cooky di ruang tamu sudah menunjuk pukul enam lewat dua puluh menit namun Shaula belum sarapan. Mungkin ia akan sarapan saat istirahat saja.
Semenjak Candhani memutuskan untuk main ke unitnya setiap pulang sekolah, Shaula jadi tidak bisa berangkat atau pulang bareng Kala lagi. Rasanya memang aneh saat pertama kali. Namun semakin ke sini, Shaula merasa sedikit bebas dari segala tingkah aneh laki-laki itu.
Ya, kecuali kalau dia ke unit untuk numpang sarapan.
"Chagiya! Pacarmu yang ganteng ini mau minta dua lembar roti sama meses. Ada kan?!"
Nah kalau sudah begini, hancur sudah pagi Shaula yang indah nan damai.
"Ambil di dapur," sahut Shaula sambil terus mengepang rambut.
"Nghokey."
Setelah lima menit Shaula habiskan untuk menata rambut juga memakai sepatu, maka si gadis yang katanya istri halu seorang Jeon Jungkook itu langsung ngacir menuju dapur. Ternyata, rasa lapar ini tidak tertahankan lagi. Semoga Kala benar-benar hanya mengambil dua lembar roti.
"Lo sisain gue dua lembar kan?" Shaula bertanya was-was.
Setelah menelan roti yang sudah dikunyah Kala berucap, "Masih ada lagi empat lembar."
Dengan cepat Shaula meraih dua lembar roti kemudian mengolesi keduanya dengan selai blueberry. Setelah dua roti ditumpuk, gigi Shaula pun siap mengunyah dan menghancurkan roti berlapis selai itu hingga siap dicerna lambung.
"Pelan-pelan, chagiya. Nanti keselek," ucap Kala sambil mengunyah.
Dan pada akhirnya bukan Shaula yang tersedak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Swastamita
Novela JuvenilSelagi waktu bergerak lambat, segala warna masih bisa dinikmati. Entah itu biru, kuning, jingga, merah, atau pun ungu. Maka dengan senang hati ia menikmati warna-warna yang disediakan sang waktu tanpa tau ada warna hitam yang sebentar lagi datang da...