Karina sedang memasak sup untuk menu sarapan pagi ini.
Karina juga menghidangkan beberapa makanan lain seperti sereal dan roti karena salah satu housemate-nya tidak terbiasa makan berat di pagi hari.
Karina tinggal bersama ketiga temannya, Giselle yang seusia dengannya, Winter dan Kaning yang beberapa tahun lebih muda darinya dan Giselle.
Apartemen yang ditempati mereka cukup besar dengan 3 kamar luas. Karina dan Giselle memiliki kamarnya masing-masing, sedangkan Winter dan Kaning adalah teman sekamar.
"Win, kamu ada kuliah kan pagi ini?!" ucap Karina setengah teriak.
"Duh Kak, gak akan denger. Tau sendiri Kak Winter gimana." ucap Kaning yang langsung duduk di meja makan.
Karina tertawa, "Yaudah kamu makan duluan aja, Kakak mau bangunin Winter dulu."
Kaning pun mengangguk.
Tidak berselang lama Karina kembali.
"Kak Giselle udah berangkat kerja Kak?"
Karina mengangguk, "Iya, katanya ada meeting pagi."
Kaning hanya mengangguk.
"Terus Kak Karin agenda hari ini ngapain?"
"Ada pemotretan suatu brand gitu deh."
Kaning hanya mengangguk, "Kak Karin gak mau daftar kerja kantoran gitu Kak? Padahal ijazah Kak Karin kan lulusan S1 S2 Manajemen Bisnis."
Karina tertawa, "Mungkin nanti deh Ning kayanya, aku masih menikmati masa-masa lenggang."
"Iya sih Kak."
"Morning loveee," sapa Winter ceria seperti biasanya.
"Morning, udah tau ada kuliah pagi tapi bangunnya telat." ucap Kaning.
"Ish gak telat, lo aja yang kecepatan, Ning."
"Udah-udah Win, ayo sarapan. Nanti beneran telat."
Winter itu hanya terpaut usia satu tahun lebih tua di atas Kaning. Makanya, mereka berdua itu sering berantem. Berbeda dengan Karina dan Giselle yang memang sudah memasuki usia dewasa.
"Kalian berangkat naik bus kan?" tanya Karina.
"Emang berangkat naik apa lagi kak? Dijemput pangeran berkuda putih?" ucap Winter.
Karina tertawa, "Basa-basi aja sih aku."
"Makanya bangun lebih pagi, biar bsia nebeng Kak Jijel naik mobil." ucap Kaning.
"Bener tuh."
"Duh gak deh, Kak Jijel berangkatnya udah kaya mau mudik, pagi banget."
Karina dan Kaning tertawa.
"Yaudah makanya cari pacar biar bisa dijemput tiap hari."
"Duh Kak yang ngantri sih banyak cuma gak ada yang nyantol aja."
"Gaya banget sih Kak, yang naksir juga paling model-model jamet terminal."
"Ih sembarangan banget!"
"Udah-udah ah ayo abisin sarapannya, nanti telat beneran."
📍📍
Hari ini Karina mengunjungi studio pemotretan untuk melakukan pemotretan bersama suatu brand baru. Pemotretan ini mungkin tinggal satu-satunya agenda On-going Karina, Karina belum mengambil tawaran pemotretan lainnya.
"Rin, beneran gak mau diambil nih job yang ini?"
"Aduh mbak, itu harus keluar negeri ya? Aku lagi gak bisa ke luar negeri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Querencia | Jeno Karina
Fiksi PenggemarQuerencia (n.) a place from which one's strength is drawn, where one feels at home ; the place where you are your most authentic self. "Kamu adalah tempat ternyaman untuk pulang." - Arzeno Biantara "Bersama kamu aku menemukan diriku yang telah lama...