📍📍
Sesampainya di apartemen. Jeno menyuruh Karina untuk masuk ke unitnya.
Karina menghela napas.
"Apa yang mau dibicarain lagi?"
"Let's get married."
Karina membulatkan matanya.
"Kamu gila?!"
Jeno menggeleng, "Engga, aku gak gila. Ayo kita nikah."
"Jen, kamu sadar gak sih di mata mereka kamu tuh masih jadi tunangannya Lia dan kamu dengan omong kosongnya bilang mau nikah?"
"Aku cinta kamu,Rin."
"Kamu egois, Jen."
Jeno tertawa kecil, "Cinta sama kamu itu termasuk egois ya?"
"Kita baru kenal, Jeno."
"Udah 2 bulan lebih, Karina."
"Itu masih terlalu singkat buat ngeyakinin perasaan cinta kamu ke aku."
"Kamu ragu?"
Karina mengangguk.
"Kamu gak tau apa pun tentang hidup aku, Jeno."
"Kalo gitu kasih tau aku."
"Jen, aku itu orang asing di hidup kamu, gak sepantasnya kamu naruh harapan sama aku."
"Semuanya juga berawal dari orang asing, Rina. Ada yang namanya pertemuan dan perkenalan. Sama begitu pun dengan aku dan kamu."
Karina menghela napas.
"Apa kamu selama ini mikir kalo kamu itu pelampiasan aku dari Lia?"
Karina terdiam.
"Rin, kamu bukan pelampiasan. Dari awal aku gak pernah cinta sama Lia. Aku sama Lia tunangan ya karena perjodohan."
Karina tetap diam.
"Dari awal aku emang cinta sama kamu, Rin. Gak ada sedikit pun niat buat jadiin kamu pelampiasan."
Karina menghela napas.
"Urusan kamu sama dia belum selesai."
"Iya aku tau, secepatnya akan aku selesaiin."
"Then do it."
"Tapi aku juga gak bisa ngelepasin kamu, Rin."
"Jangan egois."
"Kamu gak mau nunggu?"
"Jen, tujuan aku datang ke kantor kamu itu cuma buat kerja dan bangun karir, bukan terlibat sama kamu."
"Rin..."
"Let's end up here."
Jeno menghela napas,
"Terserah. Setelah urusan aku sama Lia selesai. Kamu milik aku." ucapnya lalu pergi ke kamarnya.
Karina menghela napas dan pergi dari unit apartemen Jeno.
📍📍
Karina masuk ke apartemennya.
"What's wrong?" ucap Giselle.
Karina menggeleng lalu masuk ke kamarnya.
Giselle mengikuti Karina.
Karina duduk di tepi kasurnya, Giselle pun ikut duduk di samping Karina.
"Hey, wanna hug me?" ucap Giselle sambil merentangkan kedua tangannya.
Karina tersenyum lalu masuk ke dalam pelukan Giselle.

KAMU SEDANG MEMBACA
Querencia | Jeno Karina
Fiksi PenggemarQuerencia (n.) a place from which one's strength is drawn, where one feels at home ; the place where you are your most authentic self. "Kamu adalah tempat ternyaman untuk pulang." - Arzeno Biantara "Bersama kamu aku menemukan diriku yang telah lama...