15.Menyadarkan Yang Real dengan Yang virtual

519 36 9
                                    


Sungguh hebat sekali lo yang dulu menerbangkan gua setinggi langit berharap semua harapan itu akan tercapai, Dan kenyataan yang sesungguhnya yang gua dapat Adalah kepergian lo

Ziah berusaha Menegarkan Diri nya sendiri. Jujur sakit si Melihat orang Yang kita suka Merespon cewe lain respon nya cepet sedangkan Deffan Merespon Ziah Seperti Orang Slow Respon. Mungkin Saat Ini Ziah Butuh Waktu Untuk Menenangkan Diri nya.

Satu hari setelah mengetahui sikap deffan Ziah balik lagi membuka aplikasi telegram dan apa yang dia liat ternyata akun deffan sudah menjadi akun terhapus, Ziah disini benar benar kecewa tidak tau harus bagaimna cara menghubunginyapun tidak tau bagaimna karena Ziah tidak sempat me minta akun sosmed selain tele. Kalian tau kan prasaan Ziah saat itu benar benar tidak tau harus bagaimna lagi.

Keesokan pagi nya ziah langsung berangkat ke sekolah seperti biasa diantar oleh bang Aldo.

Ziah berjalan melewati sepanjang Kolidor yang masih agak sepi, dan masuk kedalam kelas nya,untung nya aja ke 3 temannya itu sudah dateng agak pagi jadi Ziah Tidak terlalu panik saat ia dateng pagi pagi sekali.

Ziah duduk dibangkunya dengan prasaan Tidak semangat.

"Kenapa lu Ziah Lemes Amat? " Tanya Seren Kepada Ziah.

"Biasalah itu Efek Kena Ghosting" Ucap Eka secara tiba tiba, spontan Seren Dan Dassya terkejut mendengar ucapan Eka, karena mereka tau kedekatan Ziah dengan Deffan Belakangan ini jadi semua tentang Deffan ia cerita kan kepada ketiga sahabatnya itu.

"Haaa? Bener Ziah? Serius? Ko bisa? " Tanya Afifah dengan melontarkan pertanyaan pertanyaan bingung kepada Ziah.

"Dia nggk ngeghosting gua ko, dia Cuma Sibuk aja sama tugas sekolahnya" Ziah menjawab pertanyaan teman temannya dengan mengelak kebenarannya. Maksudnya membenarkan pendapatnya bahwa dia nggak di ghosting, padahal kenyataannya sudah jelas tapi Ziah belum bisa menerima kenyataannya.

"Lo yakin dia ga ngeghosting lo? " Tanya Eka.

"Nggak ko, gua yakin sama dia ka" Tegasnya.

"tapi gua sendiri ga yakin, soalnya dari typingan dia semalem itu udah ketauan lo udah disuruh ngejauh dari dia"lanjut seren menjelaskan keteman nya yang satu ini,soalnya seren juga mengetahui isi chat Ziah dan Deffan karena setiap kali Ziah Chatting selalu di screenshot terus di kirim ke Seren.

"Serenn tadi udah gua bilang dia bukan ngejauh tapi dia lagi Sibuk sama tugas sekolahnya"tegasnya Ziah.

" Terusss aja bela!"celetuk Dassya kesal kepada Ziah.

"Gua tanya sekali lagi,punya hubungan sama dia? Nggk kan... Punya status? Nggk juga kan..Dia nyespesialin lo? Nggk juga kan, jadi buat apa lo masih berharap lebih sama tuh cowo, Dia cuma ngaggap lo temen virtual dia doang, gua saranin jangan berharap lebih"lanjut Dassya ber kata kata meyakinkan Ziah Berapa Bodohnya dia masih stay di cowo yang bernama Deffan.

" Ziah, Sekarang Lo liat Lagi ke belakang ada cowo yang masih stay nungguin lo di dunia nyata,dan udah mau memperjuangin lo dengan pembuktiannya bukan dengan ketikan, dia selalu ada tapi sama lo ga dianggap keberadaannya, dia serius sama lo tapi lo milih cowo virtual dibandingkan dengan dia, dia selalu sabar ngadepin sikap lo tapi apa  pernah Deffan sabar ngeladenin sikap lo? Nggak pernah kan. So Sekarang lo harus berbalik lagi ke belakang menerima semua kenyataan bahwa lo udah diperjuangin"sekali lagi ucapan Dassya menyayat nyayat hati ziah, apa yang dikatakan sama Dassya itu semua benar.

"Tau Tuh Ziah di Real Life ada yang deketin, tapi malah milih yang virtual, Aneh Lo! "Sindir Eka.

Ziah Memcoba Memahami Setiap Kata yang dilontar kan untuk nya, tetapi sekarang percuma saja mereka menasehati Ziah saat ini karena masukan apapun Tidak akan dicerna sama dia. Masuk kuping kanan keluar Kuping kiri

Selesai menasehati Ziah Mereka TerSadar Teman sekelasnya semua nya sudah masuk ke kelas tinggal nunggu bel masuk dan guru yang akan mengajar.

Saat pembelajaran dimulai Ziah Masih Melamun Dan Tidak ada interaksi ke Guru ataupun temannya, padahal Ziah Adalah siswa Yang Aktif dikelas.

Perubahan Ziah yang saat ini dirasakan oleh ke tiga sahabatnya membuat mereka kehilangan sosok Ziah Yang Ceria, Aktif,Usil, Judes, galak kini Tidak ada lagi yang ada cuma Ziah Yang pendiem Dan selalu menyendiri, ternyata danpak perghostingan ini sangat sangat memberi pengaruh kepada seseorang ya padahal mereka itu belum ketemu.

Saat bel istirahat Ziah pergi kehalaman belakang sekolah yang agak sepi dari keramaian, menurut nya tempat itu nyaman buat diri nya merenungkan sesuatu.

Ziah terduduk Dan dan terdiam dihalaman tersebut sambil menundukan kepalanya sebentar lalu ia meregahkan kepalanya keatas lagi, tangan Ziah mulai menuntunnya untuk me ngambil hp disaku.

Ia membuka layar hp bener bener Tidak ada notif dari dia, Dia yang dulu nya selalu care Dan selalu ngabarin kini Tidak ada, seperti mereka Tidak saling mengenal.

Ziah masih tetap membaca semua isi Chat mereka dari awal pertemuan mereka.

"Ternyata kita pernah seasik dulu ya, saling bercanda, saling mengasih kabar, cerita cerita, tapi sekarang bener bener asing, kemana sosok kamu yang dulu, fan Gua kangen" Isak tangis Ziah Tidak bisa dibendung melihat isi chatan mereka waktu itu, Ziah benar benar Tidak bisa menahan isakan tangis yang terberai begitu saja.

Tiba tiba disela tangisan Ziah Ada seseorang yang sedari tadi meperhatikannya dari kejauhan tanpa Ziah sadari.

Orang tersebut berjalan kearah Ziah, Ziah masih belum tersadar Ada orang yang berjalan kearah nya.

Saat orang tersebut sudah berada tepat didepannya ia mengambil sesuatu disaku celananya, Yaa dia mengambil saputangan Milik nya.

Orang tersebut menyodorkan Saputangan yang ia berikan kepada Ziah.

Ziah melihat Saputangan yang disodorkan kepadanya, perlahan lahan Ziah melihat seseorang tersebut ternyata Atlas.

"Usap dulu tuh air matanya" Suruh Atlas kepada Ziah.

Ziah enggan mengambilnya sorot matanya masih melihat kearah Saputangan tersebut.

Atlas mendengus kesal karena sodoran Saputangan yang ia berikan belum diambil juga.

Atlas pun seketika berjongkok didepan Ziah, Tangan Atlas menuntunnya untuk mengusap Air Mata Ziah, Ziah terkejut mendapati perlakuan Atlas ini.

"Udah ga usah sedih lagi, Ada gua ko disini"
Atlas tersenyum menyemangati Ziah. Atlas berpindah posisi menjadi duduk disamping Ziah.

-
-
-

Happy Reading korban
"virtual Feeling"

Virtual FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang