30.Minggu

126 14 2
                                    

Dear Kamu,
Aku tidak tau mendefinisikan Rasa Sayang itu seperti Apa, Sampai Pada Akhirnya Aku bertemu kamu. Namun posisinya berbeda

Aku untuk kamu..
Kamu untuk dia..

Ibu dan Aldo sudah berada di meja makan.

Sekilas Aldo melirik kedatangan mereka berdua.

"Duduk duduk" Suruh bu Yunni dengan sambutan hangat.
Atlas dan Ziah pun duduk.

"Zi ambilin atuh makanannya" Yunni mendekatkan makanan ke Ziah.

Ziah mengambilkan makanan untuk Atlas dengan melirik ke arah Aldo yang menertawai kecil dirinya. Tatapan Ziah sinis tertuang kearah Aldo.

"Oiyah tante belum kenalan sama kamu, nama kamu siapa? " Ucap bu Yunni bertanya.

"Saya Atlas tan"

"Temen atau pacar? " Tanya bu Yunni kepo.

"Pac~" Ucap Atlas terpotong. Ziah langsung menyahuti "temennnn bu temen, yakan ka, dia kakak kelas aku disekolah, iya kan ka" Jelasnya sambil tersenyum kearah Atlas.

"Kamu tadi mau ngomong apa" Yunni bertanya ke atlas, ia tidak menghiraukan jawaban putrinya itu.

Ziah bergegas menutup mulut Atlas dengan cara memegang tangan Atlas. Bu Yunni melihat ke arah ziah yang sedang meremas lembut tangan Atlas, sebenarnya ia tau jawaban Atlas yang awal, tetapi karena dicegah Ziah Atlas tidak berani melanjutkan omongannya.

"Temen doang tan"jawabnya.

" Oh temen"Yunni menganggut anggaran kepalanya me-iyah perkataan Atlas.

"Ayo dimakan makanannya nanti dingin loh, Makan yang banyak ya, mumpung tante masaknya banyak loh ini" Ucap bu Yunni kepada Atlas, Aldo Dan Ziah reflek melihat kearah Atlas sambil melahap makanannya.

"Iyaa tan"

Terheninglah seketika dimeja makan tersebut yang terdengar hanyalah kunyahan makanan dan aduan sendok dan piring,mereka melahap semua makanan dengan tidak mengeluarkan suara apapun.

Selesai makan Ziah dan Yunni membereskan semua benda yang berada di meja.

Disisi lain Aldo mengajak Atlas ke ruang tamu untuk mengobrol ngobrol.

"Zi temenin temen kamu dulu gih, biar ibu yang beresin ini semua" Suruh Bu Yunni kepada Ziah.

"Aah gamau aku yang akan nge beresin ini semua" Tolak Ziah atas permintaan ibunya.

"Zi"

"Ibu ayolah"rengek Ziah untuk bisa membereskan terlebih dahulu piring piring yang kotor.

" Hemm yaudah deh"pasrah bu Yunni.

Sesudah membereskan piring kotor Ziah berjalan menuju ruang tamu. Ia duduk di samping Aldo

"Bro gua kebelakang dulu" Pamit Aldo kepda Atlas meninggalkan mereka ber dua di ruang tamu.

"Loh loh bang mau kemana lo, bang woi sini, aaaiissh" Cegah Ziah, tapi nihil panggilan Ziah diabaikan oleh Aldo.

"Yang kamu hari ini sibuk ga" Atlas bertanya.

"Nggk ko, free"

Atlas berdiri dan berpindah posisi duduk di samping Ziah.

"Kalo free(Atlas menggeser badannya lebih dekat lagi ke Ziah) , siang ini kita nonton kamu mau? "

"Ha nonton? " Ucap Ziah terkejut.

"Iya nonton, mau nggk? Kalo nggk mau ya gapapa"

"Aku mau aja nonton, tapi Nonton Film apa dulu?" Ziah bertanya.

"Udah nanti juga kamu tau"

"Iya apa dulu, kalo flm horor aku gamau ya" Kata ziah memperingati.

Atlas tersenyum dengan peringatan dari Ziah.
"Nggk ko nggk, yaudah kamu beres beres dulu aku tunggu, sekalian aku minta izin ke ibu" Jelas Atlas. Ziah meangguk anggukan kepalanya lalu pergi kekamar.

"Tuhkan zi pasti dia bohong katanya ntar malem, ternyata pagi pagi buta"ocehnya.

" Padahal kan gua masih pengen dirumah"lanjut ziah dengan prasaan sebar sambil mengambil pakaian yang ia mau kenakan.Sesudah ia selesai ziah berjalan ke ruang tamu.

Dari jarak 10 meter harum aroma tubuh Ziah sudah tercium oleh Atlas, aroma tubuh Ziah Candu bagi atlas. Diruang tamu tersebut sudah ada ibu ziah yang sedang bersama Atlas.

"Tan aku pamit dulu ya" Izin Atlas kepada Yunni untuk membawa putrinya pergi.

"Iyaa hati hati dijalan, lain kali jangan manggil tante panggil ibu aja " Saran Yunni, Atlas pun terkekeh "iya bu"

"Nah gitu dong" Yunni merasa senang.

Sedangkan ziah melihat keduanya dengan prasaan bingung, prasaan curiga dikepala Ziah mulai muncul.

Atlas membukakan pintu depan mobil untuk Ziah dilanjut dengan Atlas langsung menjalankan mobil nya.

"Zi jujur kamu hari ini cantik" Puji Atlas.

"Ha? Nggk jugaa"

"Beneran loh aku nggk bohong"
Atlas seketika memegang jemari Ziah.

Ziah reflek kaget "hei kamu lagi nyetir loh" Ziah memperingati.

Atlas tidak menghiraukan peringatan dari Ziah, dia masih tetap memegang erat tangan Ziah, seketika jemari Ziah diarahkan ke bibir Atlas,atlas mencium punggung tangan Ziah, tetapi tatapan Atlas masih fokus kedepan.

Ziah terdiam tidak berani mengubis perlakuan Atlas kepadanya.

Sesampainya di Mall mereka berdua pun turun, dan melangkah kedalam mall tersebut.

Dan

Deg

mereka pun kepo apa yang terjadi selanjutnya.

Author Mengucapkan banyak banyak terimakasih kepada kalian yang sudah membaca sampai part ini

Author harap stay with the Virtual Feeling ya

Heppy kiyowo semuaa















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Virtual FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang