"Beneran tetangga lo sama kayak kita?" tanya Athena dan dibalas anggukan oleh Tiara.
Saat ini, mereka sedang berada di gazebo yang dekat dengan gerbang sebelah timur sekolah. Awalnya datang dengan tujuan belajar untuk mengikuti ulangan harian, tapi kini malah asik membahas topik seputar siren.
"Beneran. Nih bukunya, dah ada tulisannya lagi." Lydira membuka buku antik itu lagi.
"Dari yang gue baca semalem, selain berubah jadi siren, kita punya kemampuan lain yang beda dari manusia biasa." Mendengar hal itu, Tiara dan Athena berpikir keras.
Masih sibuk dengan pikiran mereka, tiba-tiba datang segerombolan kakak kelas yang waktu itu pernah terlibat adu mulut dengan Tiara dan teman-temannya.
"Dir, gue mau ngomong sama lo."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ngomong ya tinggal ngomong aja."
"Saran gue, jadi cewek gak usah ganjen. Gue tau kok, kelakuan lo waktu itu yang sok pahlawan cuma buat caper ke cowok gue."
Lydira mengerutkan keningnya. "Caper? Ke cowok lo? Gak penting banget."
"Lagian kenapa sih lo terobsesi banget sama Dira? Lo naksir, ya?" Athena Menyaut.
Sasa memutar bola matanya malas. Benar-benar untuk pertama kalinya, ada orang yang berani berbicara seperti itu kepadanya. Apalagi mereka 2 tahun lebih muda darinya, membuat harga dirinya merasa terinjak.
Menurutnya, tak mungkin Tiara dan teman-temannya tidak tahu latar belakang keluarganya. Karena gang Sasa sendiri, sudah sangat terkenal di sekolah yang tak lain dan tak bukan karena mereka bertiga berasal dari keluarga bersendok emas.
"Awas ya lo," ancam Sasa lalu mengajak teman-temannya pergi.
Tapi belum sempat pergi jauh, tiba-tiba saja kepala Sasa tersiram pop ice coklat milik Tiara.
Bukan Tiara yang menyiram, entah bagaimana pop ice itu bisa keluar dari gelas plastiknya. Padahal, sebelumnya Athena hanya berpura-pura menggerakkan tangannya untuk memukul Sasa dari belakang. Tapi yang terjadi malah pop ice Tiara bergerak membasahi rambut Sasa.
"ANJING YA LO!!" Sasa mengepalkan tangannya kencang.
"Udah, Sa. Keburu masuk, mending buruan ganti seragam," bujuk Jessica.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.