Chapter 1

22.7K 382 20
                                    

Ini kisah Anya ya guys, sahabatnya Aliana di (Not) Sugar Baby.

Happy Reading!!

***

“Dasar pelacur tidak tahu diri, musnah kau sialan!” maki wanita paruh baya dengan dandanan glamornya pada seorang perempuan cantik yang penampilannya sudah benar-benar kacau. Pipi lebam, sudut bibir yang berdarah dan rambut yang tidak lagi tersisir rapi.

Perempuan itu adalah Anya, duduk pasrah di lantai dingin sebuah kamar hotel bintang lima, menerima amukan wanita paruh baya yang diketahuinya sebagai istri dari seorang laki-laki tua yang sejak satu jam lalu berada bersamanya dan berniat untuk bermalam. Namun semua itu gagal ketika tiba-tiba seorang wanita datang melabraknya, menarik Anya dari pelukan pria tua yang selama dua bulan ini menjadi kekasihnya, memaki dan menghajarnya tanpa ampun.

Anya bukannya tidak sanggup melawan, tapi ia merasa bahwa ini pantas dirinya dapatkan karena sudah berani bermain-main dengan suami orang. Namun tentu saja Anya tidak akan membiarkan dirinya mati mengenaskan di tangan wanita itu.

Mengumpulkan tenaga untuk beberapa saat, Anya kemudian mendorong sekuat tenaga istri dari sang kekasih, hingga wanita itu hampir terjatuh, namun untungnya dengan cepat pria paruh baya yang sejak tadi berusaha menghentikan kebrutalan istrinya berada di belakang dan bisa menangkap wanita tua itu. Itulah alasan Anya berani mendorongnya. Bagaimanapun Anya masih memiliki hati untuk tidak membuat wanita itu celaka, karena Anya tidak ingin urusannya semakin kacau.

Setelah berhasil terlepas dari penganiayaan itu, Anya dengan segera berlari keluar dari kamar itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Berjalan menuju toilet untuk merapikan penampilannya yang sudah benar-benar tak enak di pandang.

“Aw,” ringis Anya begitu jemarinya menyentuh luka robek di sudut bibirnya. Dalam hati Anya terus merutuki diri yang tidak biasanya ceroboh seperti ini. Bertahun-tahun menjadi simpanan dari para laki-laki kesepian, baru kali ini Anya ketahuan dan berakhir dengan lebam yang mengurangi kadar cantiknya, padahal inilah satu-satunya aset yang Anya punya untuk menggaet pria-pria kaya di luaran sana untuk mencukupi kebutuhannya yang terlanjur high class. Selain itu, karena Anya pun membutuhkan belaian, mengingat dirinya yang hidup jauh dari keluarga di tambah kebutuhan pribadinya yang kadang membuat Anya tersiksa. Masa lalu yang buruk yang menjadikan Anya seperti sekarang ini.

Bukan hanya sekedar menjadi simpanan, Anya juga kerap kali menjadi perempuan murahan yang di bayar untuk memuaskan hasrat para laki-laki hidung belang. Semua itu jelas bukan murni keinginannya, bukan pula tuntutan keluarga yang berekonomi pas-pasan. Melainkan tubuhnya. Anya tidak bisa hidup damai tanpa sek. Dari pada meminta kepuasan sukarela pada pria-pria sembarangan, lebih baik Anya memanfaatkan keadaannya dengan menjual diri. Selain mendapatkan kepuasan juga ia bisa mendapatkan uang yang akan menunjang kehidupannya. Masa bodo dengan tanggapan orang-orang di luar sana. Toh mereka tidak tahu bagaimana menjadi Anya.

Selesai memperbaiki penampilannya, Anya keluar dari toilet dengan langkah yang sedikit terpincang, sialnya di tengah kesulitan dan kesialannya itu sebuah tubuh keras menabraknya hingga terjatuh dengan tidak anggun di lantai dingin masih di depan toilet yang beruntungnya sepi. Karena Anya tidak bisa membayangkan seberapa malunya ia jika sampai banyak orang menyaksikan.

Shit!” maki Anya seraya meringis kuat karena sakit yang sebelumnya belum reda malah justru harus bertambah.

Sorry, aku sungguh tak sengaja.”

“Kau kira dengan kata maafmu itu rasa sakitku akan hilang?” geram Anya, mendongak menatap pria yang berdiri di depannya dengan tatapan tajam. “Gendong!” lanjutnya ketus seraya merentangkan tangan, membuat pria itu mengerutkan kening bingung, namun kemudian berdecih malas.

CanduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang