ENAM BELAS🌻💙

462 35 3
                                    

JANGAN LUPA VOTE, KOMENT, DAN HAPPY READING.
______________________________________

Mereka sudah berada di tempat yang mereka rencakan dengan Sandrinna. Tetapi Sandrinna masih tak kunjung datang, apakah dia tidak menepatkan janjinya dengan Ratu?

"Rey dia kesini gak sih lama banget" kesal Ratu pada Rey yang sedang sibuk dengan handphone nya.

"Palingan bentar lagi dateng, lu kenapa jadi ga sabaran gini, why?" jawab Rey, memang pasalnya hanya Ratu yang heboh akan Sandrinna. Sedangkan Rey dan Emil sibuk dengan handphone nya.

"Sabar napa Beb" Ucap emil yang masih fokus dengan handphonenya.

"SABAR SABAR?!!, ini tuh udah 1 jam kita disini, tapi mana Sandy nya KAGA muncul sama sekali!!" ucap Ratu ngegas,

"Yaudah sihh jan ngegas, pms kamu?" Tanya Emil.

"Hm" cuek Ratu.

Terjadi keheningan sementara. Mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

"oh iya ini kan hari ulang tahun bu Aisyah, kok gue bisa lupa yahh??" batin Rey, ia mengingat kejadian 2 hari yang lalu dimana Rey menemukan Jasad Bu Aisyah yang tergeletak tak bernyawa. Rey mematikan handphone nya lalu menaruhnya di tas yang ia bawa.

"Gaes gue Pergi dulu ya" pamit Rey kepada Ratu Emil, dengan raut wajah memelas. Sedangkan Ratu dan Emil keheranan. kenapa mendadak pergi sedangkan Sandrinna saja belum kunjung ada?

"Loh mau kemana, kita kan belum ketemu sama Sandrinna?"tanya Ratu berusaha agar Rey tidak cepat pergi.

"Bukan urusan loh sih.. Tapi nanti malem gue usahain ke rumah sakit jenguk Aqeela ya, gue buru-buru" ucapnya langsung berlari karena ia tahu bahwa dia akan di introgasi oleh ratu, entah itu introgasi apa??

"Aneh tuh anak!! ihhh kesel gue lama-lama padahal udah 1 jam kita disini tapi mana si Sandy ga muncul² cape gue duduk mulu" Ucap Ratu kesal.

"Tenang beb, mungkin macet dijalan positif thingking aja" Jawab nya Santai.

"Sotoy lu" Kesalnya, sambil menyruput es teh yang ia pesan sedari tadi.

Di sisi lain Sandrinna, Benar ia sedang berada dijalur kemacetan yang sangat panjang. Namanya juga Jakarta pastilah ramai macet, jadi kalau jakarta macet sudah biasa tidak kaget.

"Gue jalan kali yak? Kan cafe nya agak deket kan?" tanyanya pada dirinya sendiri.

"Pak saya turun disini aja ya, soalnya lagi buru-buru macet nya juga lama, mohon maaf ya pak" ucap Sandrinna lalu turun dari sepeda.

"Iya neng, monmaap kalo lama yaudah gapapa" jawabnya.

"Ini kembalian nya ambil aja, sekali lagi maaf ya pak" ucap Sandrinna sembari memberi uang sebesar 20.000. Lalu menyelonong pergi.

"lah emang udah pas neng" gumam gojeknya, lalu menggeleng-geleng kepalanya.

Sandrinna terus berjalan dan sampai akhirnya ia sudah sampai di 'Caffe Wiener'.

"Dimana sih mereka?" Tanya nya kepada dirinya sendiri. Sambil mencari keberadaan Ratu dan lainnya.

Setelah berapa detik Sandrinna pun sudah ketemu dengan Ratu, ia duduk didepan Ratu sedangkan emil berada diantara mereka berdua. Keheningan beberapan menit.

"Ngapain aja loh lama amat, ha!?" Tanya nya dengan sewot.

"Gue kena macet tadi" Jawab nya santai.

"Apa gue percaya?? OH TENTU SAJA TIDACK!!" ucapnya penuh penekanan kata.

"terserah loh mau percaya ato gak, intinya loh ngapain ngajak gue kesini loh mau bikin gue jadi nyamuk HA??!!" Tanya nya sedikit ngegas. Sekilas melirik emil.

Rassya AqeelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang