The Mission [Slow Update]

-01-

-o0o-

Sekarang, disinilah dia berada. Di sekolah menengah atas ya tidak terlalu jauh dari rumahnya. Saat masuk, dia sedikit terkejut dengan kerumunan siswa yang sepertinya sedang berada di depan sebuah ruangan kelas.

Lalu dia menghampiri seseorang yang tak jauh dari tempatnya berdiri tadi. "Ada apa nih?" Tanyanya pada teman yang ada disebelahnya.

Lelaki itu menoleh sebentar untuk memastikan siapa yang bertanya, lalu menjawab "Ada mayat orang di kelas 12 MIPA 2, sekarang mayatnya lagi dievakuasi sama polisi."

Kanemoto Yoshinori, lelaki yang bertanya tadi terlihat terkejut dengan penuturan temannya dengan name tag 'Park Jihoon'. "Ah yang bener lu?" Tanyanya memastikan lagi agar tidak ditipu oleh temannya.

Jihoon mendengus lalu menjawab "Beneran lah anjir, masa bercanda? Liat aja sendiri kalo gak percaya." Sautnya dengan ekspresi julid andalannya.

Lalu Yoshi pergi untuk melihat apa yang sedang menjadi tontonan warga sekolah, bisa dia dengar banyak berbisik-bisik tentang apa yang mereka lihat.

Dan, betapa terkejutnya dia saat melihat mayat yang dimaksud Jihoon tadi, itu kakak kelasnya dia tahu siapa namanya, dia masih bisa mengenali wajahnya yang terbalut darah yang sudah mengering.

Kondisinya sangat mengerikan, tangan dan kaki yang terpisah dari tubuhnya, ada beberapa pisau yang ia yakini adalah pisau daging, pisau dapur, dan pisau yang ada di laboratorium yang menancap sempurna dari dada sampai perut. Belum lagi luka sobek dipipi sebelah kanannya sampai dengan ke telinga yang membuat siapa saja bergidik ngeri melihatnya.

Namun, ada yang aneh dengan lehernya. Seperti ada sebuah tulisan yang agak samar karna setengahnya tertutupi oleh darah yang mengering. Setelah dilihat lebih teliti lagi, Yoshi melihat dengan jelas tulisan tersebut.

Dia adalah 'Mark Lee' penghuni kelas 12 MIPA 1  yang terkenal sedikit berandal tapi pintar dan berprestasi, dan tentu saja tampan. apakah ada yang membencinya? Sampai sampai nekat membunuhnya di sekolah. Padahal berandal yang dimaksud adalah hanya membolos dibeberapa mata pelajaran saja.

"Ini yang ngebunuh punya masalah hidup apa sih?" Batinnya.

"Gile Hoon, ngeri banget mayatnya." Ujarnya saat sudah di sebelah Jihoon.

"Kan? Apa gue bilang."

"Tapi Hoon...." Yoshi menggantung kalimatnya yang membuat dahi Jihoon berkerut.

"Di lehernya ada tulisan." Lanjutnya.

Jihoon mengernyit penasaran "Tulisan apa?"

"Tulisannya....

7m12÷6:Gm."

Plak

"Heh babi, santai dong kalo mau negur gue!"

"Yeuuu, santai atuh ngab."

Haruto hanya bisa mendengus sebal dengan kelakuan sahabat karibnya, Jeongwoo. Sudah terlalu biasa untuknya diperlakukan tidak ada akhlak oleh pemuda bermarga Park itu.

"Eh to, tau gak lo ada mayat yang ditemuin di kelas 12 MIPA 2?" Tanyanya memulai topik pembicaraan.

Haruto terlihat berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk "Tau, dia siswa kelas 12 MIPA 1, kan?" Tanyanya memastikan.

Jeongwoo mengangguk "Keadaan mayatnya serem banget anjir!"

"Serem kek gimana?"

"Katanya sih, kaki ama tangannya kepisah dari badannya yang bisa dipastiin kalo dia dimutilasi, terus dari dada sampe perutnya ada banyak pisau lagi! Ada sekitar 7 sampe 9 pisau yang masih nancep di badannya. Belum lagi di pipi kanannya ada luka sobek dari bibir sampe telinganya Anjir!" Jawab Jeongwoo panjang lebar.

Haruto bergidik mendengarnya, sadis amat. Batinnya. "Pelakunya udah ketemu?" Tanyanya.

"Belum lah! Pelakunya lumayan pinter, dia pake sarung tangan pas beraksi, jadi sidik jarinya gak keliatan." Jelas Jeongwoo pada Haruto yang terlihat agak menegang.

"Kenapa to?" Tanya Jeongwoo pada Haruto yang menyadari perubahan raut wajah sahabatnya yang satu ini.

"Nggak. Gak kenapa napa kok." Jawab Haruto agak gugup.

"Aduh, mereka bodoh banget pake ngomongin hal kek gitu disini. Gimana kalo gue tambah nama mereka di list gue?" - 10×2a1=dS

Ada yang nunggu cerita gaje ini?