Enam

155 5 0
                                    

Dari hasil pemeriksaan, hal yang dialami Daniella saat ini merupakan sesuatu yang wajar. Karena tidak semua wanita mengalami gejala yang sama saat mengandung. Dokter juga mengatakan bahwa menurut mitos yang terpercaya di kalangan orang-orang tua jika sang ibu tidak mengalami mual mual, bisa jadi sang ayah dari bayi yang merasakan morning sick.

Tak mempedulikan hal itu, wanita hamil tersebut memutuskan pergi ke minimarket untuk membeli susu ibu hamil setelah dari rumah sakit.

Daniella dengan asal mengambil salah satu susu dengan rasa vanilla, kemudian langsung berjalan ke arah kasir.

Saat sudah giliran nya membayar, Daniella merasa bahunya ditepuk oleh seseorang dari arah belakang. Ia menoleh dan sontak melotot terkejut karena menemukan seorang laki-laki yang ia kenal.

Putra sulung keluarga Wijaya.
Yuda Perwira Wijaya, lengkapnya.

Laki-laki yang sangat ia kenal semenjak ia menjalani ospek di SMA nya dulu. Laki laki ini merupakan kakak kelas sekaligus mantan kekasih Daniella yang sudah bertahun tahun lalu berpisah.

Lalu mereka dipertemukan kembali beberapa minggu lalu saat acara reuni 3 angkatan sekaligus.

Acara reuni yang megah itu diadakan di hotel mewah bintang 4 milik kakak kelas nya, Malika Angelina. Ayahnya merupakan salah satu seorang pebisnis tersohor di Asia.

Reuni yang seharusnya dinikmati dengan sukacita itu runyam begitu saja saat ia dan sang mantan berhubungan tanpa disadari karena sama sama dipengaruhi oleh alkohol.

"El, lo ngapain beli susu ibu hamil?", tanya Yuda dengan tatapan menelisik.

"Yud, lo ngapain di sini?", bukannya menjawab, Daniella justru melontarkan pertanyaan kembali pada sang lawan bicara.

"Jawab dulu pertanyaan gua!", bentak Yuda dengan cukup keras, sehingga mereka berdua menjadi tontonan orang-orang di dalam minimarket.

Daniella berdecak kesal sambil berkata,
"Tanya jawab nya ntar aja bisa kan? Gua mau bayar ini dulu!"

Yuda pun membiarkan Daniella membayar barang belanjaannya tersebut lebih dulu. Lalu setelahnya, ia langsung menarik pergelangan tangan Daniella dengan sedikit kasar.

Daniella memerintah Yuda untuk masuk ke dalam mobilnya dan laki-laki jangkung itu pun menurut.

"Lo beli itu bukan buat lo sendiri kan?" cerca Yuda secara to the point.

"Bukan! Buat ipar gua. Kenapa sih lo sewot amat? Takut kalau benih lo jadi?!", balas Daniella.

"Engga akan! Kalaupun jadi pasti gua gugurin!", lanjutnya.

Yuda pun hanya terdiam sekejap. Ia hanya menganggukkan kepalanya setuju sembari menatap semua hal di dalam mobil Daniella yang dapat terjangkau oleh maniknya.

"Hmm iya. Engga mungkin lo bakal pertahanin. Anyway, pengharum mobil lo mana? Bukannya lo dulu paling suka sama yang wewangian? Kok gaada?", tanya Yuda dengan beruntun.

Memang, semenjak Daniella mengandung, ia menyingkirkan pengharum mobil nya dan tidak lagi menggunakan parfum karena wanita ini mulai sensitif dengan aroma yang menyengat.

"Ga penting banget pertanyaan lo sumpah. Ck, udahlah buruan keluar sekarang. Gua mau balik.", ujar Daniella dengan ketus.

Lelaki yang berstatus mantan kekasih Daniella itupun menganggukkan kepalanya mengalah.

"Okay, hati hati di jalan ya sayang." balas pemuda itu dengan kerlingan sebelah mata kemudian menyempatkan diri mengecup pucuk kepala Daniella sebentar dan membuka pintu mobil Daniella.

Daniella membelalakkan maniknya tak percaya dengan ucapan dan perilaku sang mantan.

"ANJING LO BRENGS-", setidaknya hanya itu kalimat terakhir dari Daniella yang terdengar oleh telinga Yuda karena setelahnya dia sudah menutup pintu mobil dan kembali ke mobilnya sendiri dengan kekehan kecil dibibirnya.


To be continued

To be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(O1) 🅖︎🅡︎🅐︎🅥︎🅘︎🅓︎🅔︎🅩︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang