Sebelas

119 2 0
                                    

Dosen mata kuliah Haris tiba-tiba mengabari bahwa kuliah ditiadakan karena beliau sedang cuti sehingga pemuda itu memutuskan untuk pulang karena tidak ada mata kuliah lagi.
Namun, saat pulang ia malah dikejutkan dengan keadaan kakak ketiganya.

Haris langsung menelpon kakak-kakaknya yang lain untuk pulang ke rumah saat ini juga. Sehingga saat ini anggota keluarga berkumpul di ruang keluarga kecuali istri dan anak anak Reno.

"Ya ampun Ella, mami bebasin kamu ngapain aja tuh bukan begini maksudnya! Bukan artinya kamu bebas ngelakuin apa aja dengan sembarangan. Kalau udah gini yang susah siapa? Kamu sendiri! Liat, bahkan sampai berbulan bulan kamu sembunyikan kehamilan kamu. Haduh Ya Tuhan mami pusing banget punya anak banyak tingkah.", oceh sang ibunda panjang lebar menceramahi anak perempuannya sambil memijat pelipisnya.

"Disekolahin tinggi tinggi taunya malah jual diri. Duit kita bahkan masih cukup buat 7 generasi lagi, ngapain sampe begini lo? Anak siapa hah?! Bawa si bajingan itu kesini kalau engga lo yang gue tendang ke Madagaskar.", sahut si anak sulung, Reno sambil menatap adiknya emosi.

"Ck. Sembarangan, gua ga jual diri. Ini terjadi gitu aja. Kita sama sama mabok.", balas Daniella tak kalah sengit.

Reno menggelengkan kepalanya tak percaya. "Ckckck. Masih bisa nyaut lagi ni bocah. Gue lindes pala lo lama lama ya El! Minta maaf sama mami, cepetan."

"Minta maaf ya mi. Daniella salah.", ucapnya seperti tidak niat.

Reno berdecak. "Ck yaelah yang bener!!"

"Udahlah diem semua deh. Kepala mami pening mau tidur lagi ajalah. Urus adik kalian.", ucap beliau pada Reno dan Rena lalu berdiri dari duduknya dan berjalan pelan menuju kamar utama dilantai 1.

Renatta yang belum kedapatan jatah menceramahi adiknya langsung menjitak kepala Daniella dengan keras.

"Ish ampun deh ya. Adikku yang cantik. Kok mau mau aja sih di pake cowo? Ga malu kamu hamil duluan gini? Apa kata tetangga nanti!" sembur Renatta.

"Ngapain mikirin omongan tetangga buset. Penting amat emang sampai harus didengerin? Mulut tetangga bau sampah." jawab Daniella kelewat santai.

"Ya engga penting sih. Tapi emang ga malu apa ga ada suami tapi udah mblendung aja?"

"Ngga tuh biasa aja."

Haris yang sedari tadi diam langsung membalas ucapan kakaknya. "Emang ga waras nih orang, kayanya harus di buang ke keluar negeri aja biar ga malu maluin keluarga."

Reno dan Renatta menoleh dengan cepat ke arah Haris.

"Lah iya. Dibuang aja mending ini kampret satu. Seengganya biar ga jadi beban keluarga mulu.", ucap Reno.

"Iya anjir biar mandiri sekali-kali.", lanjut Renatta.
"Yaudah ntar gue usul ke mami."

Haris melirik Daniella sambil senyam-senyum.
"Heheh cerdas banget kan gue."

"Cerdas ndasmu! Seneng kalau gue ga di rumah kan lo? HELEH.", Daniella merotasikan bola matanya. Ini serius gue dibuang ke luar negeri?? Yang bener aja? ucapnya dalam hati.


• • •

"Sayang, pernikahan kita bisa dipercepat aja ga sih? Aku ga sabar banget kalau harus nunggu 6 bulan lagi. Kelamaan.", ucap seorang wanita berpenampilan fashionable dengan makeup yang tidak terlalu tebal.

Sang kekasih yang sedang menyetir hanya menghela nafasnya kasar. "Tunggu aja ya? Ga perlu buru-buru. 6 bulan gak selama itu."

"Ih lama tau. Kamu kan tau aku ga suka nunggu.", ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Hmm yaudah nanti aku bilang ke papa dulu ya sayang.", balasnya sambil mengusap puncak kepala kekasihnya dengan satu tangannya yang menganggur.

"Aaa makasih yaaa. Makin sayang deh."

Si lelaki hanya menggangguk dan tersenyum tipis.

"Nyusahin banget sih jadi cewe"  batinnya.


To be continued

Bahaya bahaya, Ella mau diasingkan!!! Call 911

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahaya bahaya, Ella mau diasingkan!!! Call 911

(O1) 🅖︎🅡︎🅐︎🅥︎🅘︎🅓︎🅔︎🅩︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang