Empat Belas

104 1 0
                                    

"Ebuset. Si goblok gua minta eskrim bukan rumput laut!", maki Hito dengan lantang pada Bayu.

"Lah mana tau. Daniella yang ambil.", tuduh Bayu ditujukan untuk wanita hamil yang berjalan menuju Bayu dan Hito membawa segelas es teh manis.

"Sembarangan! Fitnah lo. Bayu noh To! Dia yang bilang lo titip nya rumput laut Tao Kae Noi. Gua mah iya iya aja.", balas Daniella sewot.

Hito menghela nafas kasar lalu mengambil rumput laut tersebut dan meninggalkan Daniella serta Bayu yang duduk di mini bar dapur.

"Lah ngambek. Baperan amat.", ucap Bayu pelan.

"Gua bisa denger!", kata Hito yang belum jauh berjalan.

" YEU sianying!"
"Eh, Daniella hunny bunny sweety ku yang tercinta, keluarga lo kan udah tau lo hamil. Mereka ga nanya bapaknya siapa?", tanya Bayu serius.

Daniella menjawab santai. "Nanya. Tapi ga gua jawab. Biarin aja mereka nebak nebak."

"Bukan keluarga lo doang yang nebak. Kita semua di sini juga masih penasaran. Bahkan hampir tiap malem anak-anak tuh pada overthinking mikirin laki mana yang berani begituan sama lo."

Daniella hanya diam sambil menyeruput teh manis nya tanpa berminat menjawab.

"Heh anying dikacangin gua."

• • •

"Ga asik banget. Kenapa sih lo ga jadi dikirim ke Madagaskar.", kata Haris saat melihat kakaknya duduk santai sambil menonton televisi di ruang keluarga.

Daniella melirik sekilas Haris yang baru pulang dari kampusnya. "Bacot Ris. Mending lo sini kita nobar.", ajak Daniella.

Haris menengok ke televisi yang menayangkan kartun dari negera tetangga yang tokoh utamanya si kembar kepala botak. "Ckckck. Yaampun, sejak kapan lo demen nonton upin ipin?"

Haris meraih remote TV di meja lalu menekan tombol off. "Jangan kebanyakan nonton si botak deh. Ntar anak lo mirip mereka tau rasa lo.", ucapnya lalu berjalan ke tangga menuju kamar nya di lantai 2.

Daniella langsung mengusap usap perutnya. "Idih amit-amit deh jangan sampe jangan sampe.", ujarnya bergidik ngeri membayangkan anaknya mirip dengan salah satu tokoh kartun itu.

Tiba-tiba Daniella teringat jadwal check up ke dokter kandungan di rumah sakit yang besok pagi harus dilakukan.

"Eh ris, besok pagi bisa anterin gua check up gak?"

Haris yang masih berada di tangga menolehkan kepalanya. "Jam berapa?"

"Jam 10 pagi.", jawab Daniella.

Pemuda 19 tahun itu menganggukkan kepalanya dua kali. "Yaudah kebetulan gua kelas siang. Jangan ngaret ya! Gua ogah kalo harus nunggu lo siap-siap."

Daniella berdecak. "Ck iyaiya bawel."

Haris mengangkat tangannya membentuk tanda OK lalu melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

"Haus banget Ya Tuhan. Ada buah ga ya di kulkas?", tanya Daniella pada dirinya sendiri.

Yang ia lihat pertama kali saat membuka pintu kulkas adalah buah dan sayur segar yang melimpah. "Wuidihh keren. Lengkap amat. Jus semangka enak kali ya."

"Mbak Sariii!!", Daniella memanggil ART nya untuk membuatkan jus semangka.

Mbak Sari yang tidak jauh dari dapur langsung melangkahkan kakinya menuju Daniella. "Ya kenapa?", tanyanya.

Daniella menunjuk buah semangka yang sudah dipotong potong. "Jus semangka ya tolong."

Mbak Sari menggangguk dan segera membuatkan Daniella jus semangka.

"Mbak Daniella kok ngga tunggu di depan aja? Tumben?", tanya mbak Sari heran.

Daniella menoleh ke mbak Sari sebentar lalu mengalihkan perhatiannya pada buah semangka yang sedang di blender. "Mau lihat."

Mbak Sari hanya tersenyum dan menjawab dengan anggukan.

"Udah mbak?", tanya Daniella antusias saat melihat jus nya sudah jadi.

"Iya udah. Ini jusnya." kata mbak Sari sambil menyerahkan segelas jus semangka.

Daniella mengangguk dan kembali ke ruang keluarga dengan membawa gelasnya. "Makasih yaa."

"DOR!!"

"UWANJINGGG!"

Byur



To be continued

Byur byur ada apaan tuh ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Byur byur ada apaan tuh ya?

(O1) 🅖︎🅡︎🅐︎🅥︎🅘︎🅓︎🅔︎🅩︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang