Delapan Belas

84 4 2
                                    

Yuda menggigit jari sambil bolak-balik berjalan di kamarnya, bimbang apakah ia harus menghubungi Ella atau tidak.

"Haduh anjir ngechat nya gimana dah, gengsi banget gua ngechat mantan duluan.", gumamnya.

"Halah udahlah, biar cepet kelar gue harus mastiin sendiri.", lanjutnya lalu duduk di tepi ranjang.

"Ni orang online tapi ngapa gak bales chat sih elah, jawab buruan kek anjir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ni orang online tapi ngapa gak bales chat sih elah, jawab buruan kek anjir."

"Duh makin deg-degan dah gua kalo lama begini balesnya."

Ting

Denting ponsel menunjukkan notifikasi pesan yang ditunggu-tunggu. Dengan cepat Yuda pun membalas pesan tersebut.

 Dengan cepat Yuda pun membalas pesan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di tempat lain, di waktu yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tempat lain, di waktu yang sama.

Ella bingung mengapa ia dengan mudahnya menyetujui permintaan sang mantan. Sekarang ia sendiri gelisah karena Yuda pasti akan menyadari perubahan bentuk tubuhnya terutama perut yang semakin membuncit.

Perempuan itu menghela nafasnya, sambil meyakinkan diri.
"Oke gue bakal jujur ke dia, tapi gue sama sekali gak mengharapkan tanggungjawab dari Yuda. I can take care of my own baby. Lagi pula Yuda bentar lagi mau nikah, gak mungkin dia bakal lepasin tunangannya gitu aja demi gue, ya kan?", ucapnya pada diri sendiri.


(O1) 🅖︎🅡︎🅐︎🅥︎🅘︎🅓︎🅔︎🅩︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang