prolog: ada apa, sih?

1.3K 124 8
                                    

[ PROLOG: ADA APA, SIH? ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ PROLOG: ADA APA, SIH? ]

Baru saja berhenti pada halaman depan rumah minimalis yang ditinggalinya, Ryujin sudah diwawancarai berbagai kardus (yang entah berisikan apa), yang memenuhi sebagian besar halaman rumahnya.

Aduh, siapa yang berani menaruh barang sembarangan begini? Terlebih, menguasai sebagian besar rumah yang ditinggalinya!

Sambil merasakan sumpek akibat kesal di hatinya oleh siapapun yang seenaknya menaruh kardus di halaman rumahnya, Ryujin dengan setengah hati menuntun motor vario hitamnya memasuki teras.

Ia sempatkan menoleh sejenak kala tangannya sibuk merogoh kunci rumah — siapa tahu Ryujin bisa lihat seperti apa rupanya yang punya kerja (agar suatu hari nanti Ryujin bisa membalasnya, tentu saja).

Tapi nihil, tak ada siapa pun yang muncul dari balik tumpukan kardus itu — bahkan, mobil pick up hitam di seberang jalan juga tampak kosong meski masih memuat beberapa tumpuk kardus lainnya.

Belum sempat Ryujin memutar kunci berkelir silver itu pada pintu, kupingnya buru-buru terinstrupsi suara memekakkan telinga dari seorang wanita yang kedengaran familiar di telinga Ryujin.

"Eh? Ryujin, ya?"

Mendengar namanya disebut, reflek Ryujin menengok — hampir tersedak liurnya sendiri tatkala tampak sosok di hadapan yang tampak memukau.

Bibir tebal dan ranum, sepasang mata bulat dan lebar, serta senyum unjuk gigi yang sama.

Semua itu Ryujin kenal melalui pertemuan ibu-ibu arisan yang diikuti rutin oleh bundanya setiap bulan.

"Tante... Joy?" Ryujin memberi wanita itu cengiran andalannya seraya mengelus lengannya yang masih dibaluti seragam sekolah.

Wanita di ambang usia tiga puluhan itu tampak terkikik geli seraya menggeleng-gelengkan kepala.

"Tuh, 'kan! Beneran Ryujin, aku pikir tadi halusinasi aja kok ada anaknya cik Wendy di sini..."

Ryujin hanya tersenyum canggung meski hatinya merutuk; halusinasi gimana? dari dulu juga rumahnya di sini, lo aja yang ketinggalan info!

Joy yang merasa Ryujin membujur kaku di depan pintu, akhirnya kembali berucap, "kamu kabarnya gimana? udah lama banget tante nggak lihat kamu, lho! sekarang udah kelas berapa?" tanyanya seraya bersandar pada gerbang pintu rumah Ryujin yang kebetulan belum sempat ia tutup.

Ryujin hanya bisa mengedik, "kabar Ryujin baik kok, tante. Sekarang udah kelas dua belas, tan. Mau lulus," basa-basinya, sekedar terdengar ramah.

7 hari saja! • 2shin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang