O6. dia dan surat kelima

374 83 8
                                    

[ O6

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ O6. DIA DAN
SURAT KELIMA ]

Untuk kali pertama setelah empat bulan terakhir, Heejin baru sempat mampir ke rumah Ryujin lagi — tentu saja untuk mengerjakan projek akhir mereka.

Sebenarnya masih ada sekitar empat orang lagi di dalam kelompok, namun Heejin dan Ryujin yang dapat tugas paling banyak sebab keduanya yang sering kabur dalam proses pengerjaan tugas kelompok.

Jum'at sore, Ryujin dan Heejin menyapa Wendy yang tengah sibuk memasak untuk ketiganya — Ryujin tak lupa mengabari bundanya soal kedatangan Heejin.

"Sore, tante Wen-Wen!" salam Heejin dengan riang seusai mencopot sepatunya dan mengekor Ryujin menuju kamarnya yang ada di lantai dua, sementara bunda Ryujin itu hanya menyahut iya sore juga, Heejin lalu fokus memasak lagi.

Namun, setelah itu mengomel sebab mendengar suara gaduh putrinya dengan sang sahabat yang menaiki undakan dengan terburu-buru.

Heejin menyengir tatkala Ryujin menatapnya tajam, tentu jauh-jauh sebelum balik ke rumahnya bersama Heejin — Ryujin sudah berpesan agar Heejin tidak menghentakkan langkahnya ketika menaiki tangga sebab desain tangga rumahnya yang berbahan kayu itu dapat berbunyi cukup gaduh yang tentunya bisa memicu omelan bundanya.

"Hihi, lupa, maap.." kata Heejin seraya menggaruk kepalanya, Ryujin hanya merotasikan mata jengah lalu memasuki kamarnya yang disusul oleh Heejin di belakangnya.

Setelah memasuki kamar Ryujin selama beberapa detik, Heejin langsung berdecak malas.

"Yaelah, gue kira kamar lo bakal ada perubahan."

"Ternyata?"

"Nggak ada, tetep jelek. Poster rolling stone yang gue tempel iseng-iseng 2 tahun lalu aja nggak lo copot," tunjuk Heejin seraya berebah diri diatas single bed Ryujin, tak peduli apabila sang empu dapat mengomelinya karena sembarangan menggunakan barang-barang kesayangannya; terutama ranjang dengan sprei biru itu.


Ryujin yang malas berdebat dengan Heejin memutuskan untuk merapihkan beberapa novel dan buku paket yang berserakan di dekat meja belajar.

Semalam, Ryujin berusaha belajar dan mencari banyak referensi serta informasi dari buku-buku itu tapi yang namanya hidup malas sudah mendarah daging, akhirnya Ryujin biarkan saja buku itu berceceran sementara ia tidur.

"HAAAH!!!"

"SUMPAH YA LO INI MINTA GUE LEMPAR LEWAT JENDELA APA GIMANA?!"

7 hari saja! • 2shin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang