O8. berakhirnya sang pelita jiwa

448 84 9
                                    

[ O8

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ O8. BERAKHIRNYA
SANG PELITA JIWA ]

Malam itu, adalah malam minggu tatkala Ryujin membaringkan tubuh letihnya di atas ranjang — dengan harap dapat tertidur.

Belum ada delapan jam sejak kali terakhir antara ia dengan keponakan tante Joy itu berbincang, tak peduli mau semenyebalkan apa sosok Yuna; tak dapat dipungkiri, Yuna menjadi sosok yang spesial bagi Ryujin selama satu minggu terakhir.

Iya, apabila malam ini berlalu, tepatlah satu minggu pasca kedekatannya dengan Yuna — yang mungkin pula, menjadi hal yang akan segera ia lupakan karena Yuna akan segera berhenti mengirimnya surat cintanya.

Ryujin harap begitu. Sebaiknya begitu.

Sehingga, apabila Yuna tidak tinggal lebih lama lagi dengannya — hati Ryujin juga tak akan ikut pergi bersama Yuna.

Tik.. tik.. tik..

Denting jam dinding terdengar lebih samar ketika kedua matanya mulai tertutup, menutup lelahnya.

[ 7 HARI SAJA! ]

"Ryu.."

"Ryu..."

Sudah tiga jam (sekitar pukul tiga dini hari), sejak Ryujin berhasil mengistirahatkan tubuhnya.

Namun semesta memang tak menghendakinya terlelap sebab pendengarannya itu terusik oleh panggilan yang sayup kedengarannya — namun, tak lepas dari jangkauannya.

"Ryujin!"

Pekikan nyaring menyebut namanya, seolah mencekik leher Ryujin — menjadi sebabnya terjaga.

Terkejut, ia dapati bundanya tengah berdiri dengan wajah suram.

Kening wanita itu berkerut, pipinya sedikit memerah, kedua pupil mata sedikit bergetar — Ryujin tidak bodoh untuk mengetahui bahwa bundanya tak baik-baik saja.

Ryujin masih setengah sadar saat merasakan tubuhnya direngkuh sang ibunda dengan erat, tak peduli meski putrinya terlihat begitu bingung sebelum memeluknya kembali.

"Bunda.."

Tak ada ada sahutan.

Ryujin selalu tahu bahwa bundanya memiliki pribadi yang rapuh — sebab itu, Ryujin berusaha untuk memperbaiki diri.

"Bunda, kok nangis? Kangen ayah, ya? atau apa?"

Ryujin bertanya dengan tangan yang terus mengelus punggung bundanya, tak mengerti situasi berat apa yang tengah terjadi di sela tidur pulasnya.

7 hari saja! • 2shin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang