"Yibo, kumohon kau jangan seperti itu lagi pada ibumu," tutur Xiao Zhan.
"Tapi aku tak meminta banyak, hanya satu hal itu saja. Sejak kecil aku tak pernah meminta apapun," balas Yibo sambil mengelus pipi Xiao Zhan yang kini duduk di pangkuannya.
"Aku tahu. Tapi yang kau minta itu mungkin ibumu tidak suka."
Wajah Yibo berubah cemberut lalu berpaling ke samping. "Aku tak peduli."
"Yibo ..." tegur Xiao Zhan
Yibo kembali menatap Xiao Zhan, "Ayahku saja menyukaimu. Ibuku tak kan bisa membantahnya."
Pasrah. Xiao Zhan menghela nafas. Tidak ingin memperpanjang argumennya dengan Wang Yibo. "Baiklah. Kita tidak usah membahasnya lagi. Kau pasti lelah. Istirahatlah dulu." Tukasnya sembari turun dari pangkuan Yibo tapi Yibo menahan pinggangnya agar tetap di atasnya.
"Kau mau ke mana?"
"Kau harus istirahat, Yibo. Kembalilah ke kamarmu."
"Siapa bilang aku lelah?"
"Oh ya, lalu apa ini lingkaran hitam di sekitar matamu, lalu bibirmu yang kering ini, kau pasti tidak banyak minum." Xiao Zhan menunjuk bagian wajah Yibo itu dengan jarinya.
"Itu karena tidak ada Zhan ge di sampingku yang merawatku seperti biasanya."
Xiao Zhan memutar bola matanya, "Oh ayolah... kaisarku yang terhormat, ini bukan waktunya untuk menggombal. Lebih baik kau istirahatlah dulu. Oke?"
Kening Yibo berkerut, "Kau mengusirku, ge?"
"Kalau kau tidak mau menurut, aku akan mengusirmu."
Yibo cemberut lagi. "Kau jahat!"
Xiao Zhan menghela nafas lagi, lalu menangkup wajah Yibo, "Dengar, aku mengkhawatirkanmu, kaisarku. Aku tidak mau kau sampai sakit."
Seulas senyum mengembang dari mulut Yibo, "Aku akan istirahat, tapi dengan satu syarat."
"Apa?"
"Zhan ge temani aku tidur." setelah berkata begitu, tiba-tiba Yibo mengangkat tubuh Xiao Zhan seolah tubuh itu seringan kapas.
Xiao Zhan yang terkejut refleks memeluk Yibo dengan erat.
Yibo membaringkan Xiao Zhan di atas ranjang lalu langsung menguncinya dengan ciuman. Meski sempat terkejut, Xiao Zhan kemudian membalasnya.
Setengah jam kemudian, Yibo sudah terlelap dalam belaian Xiao Zhan. Ia menggunakan paha Xiao Zhan sebagai bantalnya.
Xiao Zhan terus mengusap rambut Yibo sembari memperhatikan wajahnya yang tidur seperti bayi. "Kau sudah berusaha keras beberapa hari ini. Tidurlah." Lalu Xiao Zhan menunduk untuk mencium kening Yibo.
Xiao Zhan terbangun ketika dirasanya ada sesuatu yang menggelitik di telinganya disusul oleh rasa hangat dan basah. Ia berhasil membuka matanya sembari berbalik mencari sumber yang mengganggunya.
"Yibo..." sahut Xiao Zhan
Yibo terkekeh lalu ia mengecup bibir merah Xiao Zhan. Sekali. Dua kali. Tiga kali. Tangan Yibo yang melingkar di pinggang Xiao Zhan memutar tubuh Xiao Zhan agar berbalik ke arahnya. Rupanya sembari menunggui Yibo tidur, Xiao Zhan juga akhirnya tertidur. Dan entah bagaimana posisi mereka sudah berubah.
Dengan wajah yang masih mengantuk, Xiao Zhan tersenyum saat berhadapan dengan Yibo, "Kau sudah bangun?"
Jemari Yibo mengelus pipi Xiao Zhan, memuja wajah yang di hadapannya, kemudian melumat bibir Xiao Zhan, kali ini sedikit lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HEIR WAS CONNECTED ✓
FanfictionXiao Zhan yang sejak kecil diingatkan bahwa ia harus melindungi ahli waris Wang Kingdom, Wang Yibo, memberikan darahnya untuk menyelamatkan Wang Yibo yang kritis. Akibat transfusi darah itu, Xiao Zhan dan Wang Yibo terikat benang merah. Mereka jadi...