Wang Yibo membaringkan kepalanya di atas paha Xiao Zhan sambil sesekali rambutnya diusap oleh Xiao Zhan. Tangan kiri Xiao Zhan digenggam oleh Yibo sembari ia memberitahukan semuanya pada Xiao Zhan.
"Sepanjang yang kuingat, saat ayah mulai menjauhiku setelah aku keluar dari rumah sakit ....." mata Yibo menerawang menembus langit-langit di atasnya. "Entah kapan mama memberitahuku kalau aku bukan anak kandungnya, melainkan dari pria lain yang pernah berkencan dengannya. Tapi ia meyakinkanku bahwa aku bisa menjadi anak yang dicintainya. Akhirnya aku bertekad untuk membuat diriku bisa diterima dan dicintai oleh ayah. Aku menerima didikan keras dari ibuku adalah untuk membenarkan keberadaanku sebagai pewaris. Setiap hari ia akan mengingatkanku bahwa aku adalah pewaris Wang Kingdom satu-satunya. Tidak kata lain yang diucapkannya selain itu."
Yibo berhenti sejenak sebelum melanjutkan.
"Ibuku berhasil. Kata-katanya itu seperti mantra untukku. Akhirnya aku menjadi 'boneka' yang bekerja demi perusahaan dan orangtua di tangan ibuku. Keinginanku tidak penting untuknya. Aku berpikir bahwa aku mungkin akan terkurung selamanya di sana."
Dada Xiao Zhan sangat sesak kala mendengar apa yang telah dilalui oleh Yibo seorang diri. Hatinya meringis sembari memaki dirinya sendiri. Meski ia ada di dekat Yibo saat itu tapi ia malah tidak tahu apa yang menimpanya. sementara Xiao Zhan sudah melihat semua yang dijalani Yibo untuk menjadi pewaris tanpa bisa memprotes satu pun didikan yang keras itu, tapi ia justru dengan ringannya berkata pada Yibo agar jangan mengeluh dan tetap menjalankan sesuai keinginan ibunya. Padahal mungkin Yibo saat itu sudah merasa lelah dan muak dengan semua itu. Xiao Zhan mengutuk dirinya sendiri yang telah menjadi salah satu orang yang mendorong Yibo ke pinggir jurang status pewaris sialan itu.
Mata Xiao Zhan dipenuhi cairan bening yang siap jatuh kapan saja jika tidak dicegah. Ia menelan ludah lalu berkata, "Maafkan aku, Yibo."
Yibo mendongak melihat Xiao Zhan, "Kau kenapa, ge?" tanyanya saat melihat mata Xiao Zhan berair lalu ia pun bangun. Dengan ibu jarinya ia mengusap perlahan air mata yang mulai muncul di sudut mata Xiao Zhan. "Jangan mengasihaniku."
Xiao Zhan menggeleng cepat sembari menghapus air matanya dengan lengannya, "Maafkan aku, karena justru sering memarahimu waktu itu dan selalu menganggapmu malas kalau kau mengeluh padaku."
Yibo tersenyum, "Tapi Zhan ge tak pernah meninggalkanku. Aku tidak masalah dengan itu. Karena kau ada maka aku bisa melewati semuanya."
Yibo kembali merebahkan kepalanya di pangkuan Xiao Zhan. Kedua tangannya kini memeluk erat-erat pinggang Xiao Zhan sembari membenamkan wajahnya dengan nyaman di perut Xiao Zhan. "Terima kasih karena Zhan ge sudah membawaku keluar dari kurungan rumah itu."
Meski pelan tapi Xiao Zhan masih bisa mendengarnya dengan jelas. Kalimat itu sangat melegakan baginya memikirkan bahwa Yibo mulai sekarang bisa hidup sesuai keinginan sendiri. Xiao Zhan tersenyum sembari tangan kanannya membelai rambut Yibo dan tangan kirinya menepuk ringan punggung Yibo.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HEIR WAS CONNECTED ✓
FanfictionXiao Zhan yang sejak kecil diingatkan bahwa ia harus melindungi ahli waris Wang Kingdom, Wang Yibo, memberikan darahnya untuk menyelamatkan Wang Yibo yang kritis. Akibat transfusi darah itu, Xiao Zhan dan Wang Yibo terikat benang merah. Mereka jadi...