-----------------------------"Yibo ..." Xiao Zhan memeluk pinggang Yibo dari belakang untuk menahan kepergiannya. "Temani aku, hik..."
Tubuh Yibo menegang tapi ia segera menjaga kewarasannya di tengah deru nafasnya yang semakin berat karena menahan gejolak nafsu di bawahnya.
"Yibo ...." Tangan Xiao Zhan mengelus-elus perut rata Yibo sementara kepalanya mengelus punggungnya. "Temani aku, hik ...anak nakal. Katamu kau mencintai aku, hik ...."
Keringat dingin mulai menjalari tubuh Yibo, ia menelan ludah dengan susah payah. Bergumul antara kewarasan dan gairahnya yang telah dibangkitkan secara tidak sadar oleh Xiao Zhan.
*****
Siang hari saat di sekolah.
"Yibo, aku ada perlu. Kau tetap bersama Yixuan." ucapnya sebelum pergi.
Xiao Zhan meninggalkan Yibo untuk satu keperluan saat jam istirahat kedua. Ternyata ia mendapatkan pesan di ponselnya yang mengatakan bahwa Li Qin ingin bertemu dan berbicara padanya sekali lagi, serta menunggunya di salah satu gudang tak terpakai di belakang sekolah agar tak menarik perhatian banyak orang.
Begitu sampai, saat hendak membuka pintu gudang, kepala Xiao Zhan dipukul dari belakang dengan benda keras yang membuatnya pingsan seketika.
Xiao Zhan dibangunkan paksa dengan siraman air dingin pada wajahnya. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya sembari mengerjapkan matanya. Saat sudah sadar sepenuhnya, ia lantas mendapati bahwa tubuhnya telah diikat di kursi. Merasa belum ada kesempatan untuk melepaskan diri, ia ingin meminta pertolongan Yibo tapi takut justru melibatkan Yibo dalam hal yang bahaya jadi Xiao Zhan memilih untuk berkonfrontasi dulu dengan pelakunya yang kini sedang menatap angkuh padanya. Ia ingin tahu apa yang diinginkan olehnya.
"Wen Han ...." desis Xiao Zhan
Wen Han tersenyum, "Ternyata mudah untuk menjebakmu menjauh dari kaisarmu itu." ia duduk di kursi depan Xiao Zhan.
"Apa yang kau lakukan? Setahuku kita tidak ada dendam."
Wen Han mendengus, "Kau mungkin tidak ada dendam, tapi aku punya." Tekannya
"Zhan ge! Kau di mana? Kenapa belum kembali? pelajaran sudah mau dimulai." Suara Yibo menyapa pikiran Xiao Zhan.
Xiao Zhan berpikir sejenak sebelum menjawab Yibo, "Aku masih akan lama, bilang saja aku sakit pada laoshi."
Yibo mengernyit, "Sedang apa kau sebenarnya?"
"Aku hanya ada urusan yang agak lama."
"Urusan apa? Kenapa aku tidak boleh tahu?"
"Yibo..." tegur Xiao Zhan
"Baiklah... baiklah .... Aku tidak boleh terlalu ikut campur kan. Cepatlah kembali. Saranghae."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HEIR WAS CONNECTED ✓
Hayran KurguXiao Zhan yang sejak kecil diingatkan bahwa ia harus melindungi ahli waris Wang Kingdom, Wang Yibo, memberikan darahnya untuk menyelamatkan Wang Yibo yang kritis. Akibat transfusi darah itu, Xiao Zhan dan Wang Yibo terikat benang merah. Mereka jadi...