"Jadi apa maumu?"
Teriak Yibo bersamaan dengan air mata yang mengalir dari kedua matanya. Hatinya sakit juga marah setiap kali Xiao Zhan menyebutkan ingin berpisah darinya.
Sepertinya sejak ia mengetahui kebenarannya, di otak Xiao Zhan hanya memikirkan tentang cara berpisah darinya. Apakah hubungan selama belasan tahun tidak berarti sama sekali baginya. Yibo marah, ia sungguh marah, juga sakit rasanya.
Xiao Zhan dan Yixuan terhenyak melihat air mata Yibo serta kemarahannya.
Mengikuti nalurinya, Xiao Zhan mendekati Yibo. Tapi pemuda itu malah memalingkan wajahnya dari Xiao Zhan sambil menghapus kasar air matanya.
"Yibo, kenapa denganmu?" Xiao Zhan menyentuh lengan pemuda di hadapannya.
Yibo mengangkat kepalanya berusaha menahan agar air matanya tidak jatuh lagi.
"Yibo?"
Yibo tetap diam tanpa mau memandang Xiao Zhan
Yixuan memutuskan mendekati mereka lalu ia menepuk bahu Xiao Zhan. "Dia kabur dari rumahnya untuk mencarimu." Tampaknya Yixuan mengerti permasalahan Yibo sekarang, "Bicaralah dengannya." Yixuan tersenyum kemudian berlalu meninggalkan mereka berdua. Memberi mereka ruang untuk berbicara.
Suasana hening sesaat sepeninggal Yixuan. Xiao Zhan hanya memperhatikan Yibo, berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada Yibo. Sementara pemuda itu masih tetap memalingkan wajahnya dari Xiao Zhan.
"Kau marah padaku?" mata Xiao Zhan terus melekat pada Yibo, "Apa yang telah kulakukan padamu?
Yibo terus mengerjap-ngerjapkan matanya yang berair.
Xiao Zhan memegang kedua lengan Yibo, "Yibo, lihat aku."
Pemuda manis itu menunggu.
"Kau..." Suara Yibo sangat berat, "Kau selalu ingin berpisah denganku." Lirihnya bersamaan dengan air matanya yang melintas lagi di pipinya.
Meski Yibo masih tak mau melihat padanya, Xiao Zhan tahu bahwa Yibo menangis lagi, hatinya sedang sakit, Xiao Zhan bisa merasakannya juga. Seketika ia merasa telah menjadi orang jahat bagi Yibo.
"Aku minta maaf, Yibo." Suara Xiao Zhan hampir tak terdengar, matanya sudah berkaca-kaca
Saat Yibo memejamkan matanya, air matanya melintas lagi. Kemudian ia menghapusnya tergesa. Akhirnya ia mau melihat pada Xiao Zhan.
"Maafkan aku telah melukaimu." ucap Xiao Zhan lagi.
Secara perlahan Yibo membawa Xiao Zhan ke dalam pelukannya. "Aku tak mau berpisah denganmu."
Mendengarnya membuat hati Xiao Zhan tersentuh sekaligus ia baru menyadari ketakutan terbesar dari seorang Wang Yibo. Pemuda itu memang sudah menempel padanya sejak kecil sehingga Xiao Zhan tidak menyadari hal itu bahwa Yibo takut kehilangannya. Itulah sebabnya pemuda itu terlihat sangat hancur ketika Xiao Zhan mengatakan akan meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HEIR WAS CONNECTED ✓
FanfictionXiao Zhan yang sejak kecil diingatkan bahwa ia harus melindungi ahli waris Wang Kingdom, Wang Yibo, memberikan darahnya untuk menyelamatkan Wang Yibo yang kritis. Akibat transfusi darah itu, Xiao Zhan dan Wang Yibo terikat benang merah. Mereka jadi...