Penyerangan Tikkar

0 0 0
                                    

Disaat Aku merasa cukup untuk melihat bintang-bintang, Aku memutar badanku kebelakang dan melangkahkan kedua kaki ku untuk meninggalkan serpihan-serpihan yang Aku sebut "Rumah".

Disaat menurun dari pegunungan Gornir Aku melihat seorang anak muda yang lagi beristirahat di sebuah pohon. Aku mendekati dia dan bertanya.

"Nak kenapa kamu disini?"

Anak muda tersebut terkejut dan memundur dengan merangkak untuk menjauhi ku, kemudian kedua mataku melihat punggungnya menabrak sebuah batu yang besar.

"J-jangan sakiti saya...."

Ucap anak muda dengan suara yang sangat ketakutan.

Aku mendekatinya dengan perlahan dan menekuk kaki kiri ku agar badanku terturun dan sejajar dengan anak muda tersebut.

"Maafkan aku nak...apakah pakaian ku menyeramkan bagimu?"

Ucap ku kepada anak muda yang ketakutan.

"I-iya...kumohon...jangan bawa saya pergi..."

Jawab anak muda sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Aku melihat sekeliling dan kebetulan melihat ada sebuah bunga berwarna putih yang mekar di samping kanan ku. Aku mematahkan batang bunga tersebut dan berkata.

"Nak...lihat lah apa yang aku pegang...jika kamu memperlihatkan wajah mu sekarang kamu tidak akan tersakiti, aku janji..."

Anak muda tersebut membuka wajahnya dengan perlahan-lahan dan menjawab.

"Janji?...tidak akan menyakiti saya?..."

Aku jawab dia.

"Benar..."

Disaat kedua tangan anak muda membuka dan memperlihatkan wajahnya, Aku menaro bunga tersebut di tangan kanannya.

"Maafkan aku nak....untuk membuat mu ketakutan, kamu pasti melihat seseorang seperti ku melakukan hal yang sangat buruk, benar kan?..."

Ucapku kepada anak muda tersebut.

Anak muda tersebut manjawab.

"I-iya..."

Kemudian Aku memegang tangan kiri anak muda tersebut dengan kedua tanganku dan berkata.

"Apakah ini membantu mu untuk tenang, nak?"

"I...iyaa, tangan...anda hangat..."

Jawab anak muda tersebut.

Aku tersenyum, namun anak muda tersebut tidak bisa melihat wajahku karena pelindung setengah wajahku. Aku bertanya lagi ke anak muda tersebut.

"Nak...apakah kamu tidak keberatan jika kita berbicara untuk sebentar saja?"

Anak muda menjawab.

"Saya...ti-tidak keberatan..."

Kita berdua mulai berbincang.

R : "kenapa kamu di hutan gornir nak?"

A : "s-saya melarikan diri...dari rumah..."

R : "rumah...baiklah, apa yang terjadi di rumah mu?..."

A : "me-mereka....menyerang, kemudian....memotong dan...dan-

Aku potong perkataannya.

R : "cukup nak...Aku paham semuanya...ada sebuah kelompok menyerang rumah mu, benar kan?..."

A : "be-benar....mereka juga...menyerang rumah yang lain juga..."

R : "rumah yang lain...berarti kamu tinggal di sebuah kerajaan?"

Phantom Brogues : Invasi Pertama [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang