Kedua kaki ku melangkah ke arah keluar dari tangga batu yang tertutupi oleh pintu rahasia. Kedua mataku melihat ke arah langit yang tertutupi oleh awan-awan yang berwarna gelap, namun tombak yang Aku pegang menyinarkan sebuah cahaya yang berwarna kuning. Sinaran cahaya tersebut menyinari sekelilingku agar bisa melihat di kegelapan. Disaat sinar dari tombak menyinarkan cahayanya di sekeliling, kedua mataku melihat ada banyak hewan buas yang mengepungku, seperti harimau, ssrigala, dan beruang.
Mereka melihat ku seperti makanan malam mereka. Mereka mendekati ku agar bisa menyerang. Kedua mataku melihat hewan-hewan ini memiliki sebuah tulang-tulang yang tumbuh keluar dari badan mereka, kedua mata meteka berwarna hitam dan juga tubuh mereka memperlihatkan pembuluh darah yang berwarna hitam, seperti Aditma.
(Mereka di kendalikan, seperti Marlina dan Aditma...)
Ucapku dalam pikiran dengan diriku sendiri.
Secara tiba-tiba Aku mendengar sebuah seseorang yang berbisik di kuping kanan ku.
"Tusuk..."
Aku gerakan kepala ku ke arah kanan dan kedua mataku tidak melihat siapa-siapa. Harimau sudah mendekat dan Ia langsung berlari ke arah ku. Tanpa berfikir panjang Aku menusukkan tombak ke permukaan tanah. Secara tiba-tiba kedua mataku melihat sebuah lobang-lobang berwarna hitam di badan tombak dan mengeluarkan rantai-rantai berwarna hitam dari tombak tersebut, kemudian rantai-rantai membuat cabang yang banyak untuk menyerang hewan-hewan buas ini.
Hewan-hewan tersebut tertusuk oleh rantai-rantai hitam yang bercabang, perlahan rantai-rantai tersebut mengikat hewan-hewan yang sudah wafat karena tertusuk oleh rantai-rantai. Tombak tersebut menarik kembali rantai-rantai kembali ke dalam lobang-lobang yang berwarna hitam di badan tombak. Kedua mataku melihat tombak hitam dan mayat hewan-hewan sambil berkata.
"Jadi ini senjata rahasia mu, raja alkafh...Aku akan menamainya 'tombak pengikat' dan menggunakannya untuk menghentikan Alisa..."
Sementara di kerajaan Gomukh.
Marlina sedang berdiskusi dengan raja Bordas. Marlina berdiri di depan hadapan raja Bordas yang duduk di tahta ruangan Istana.
M : "raja Bordas..."
B : "Komandan Marlina...senang bertemu denganmu lagi, ada alasan apa anda menginjak kerajaan Gomukh?"
M : "saya ingin meminta bantuan anda dalam sebuah pertempuran..."
B : "pertempuran?...apa yang telah kamu perbuat di beberapa tahun ini, komandan Marlina?..."
M : "perang...banyak sekali saya melakukan perang dengan kerajaan lain..."
B : "baiklah...jadi mengapa anda membutuhkan bantuan ku untuk pertempuran, apa yang telah terjadi dengan pasukan mu?"
M : "banyak yang tumbang dalam beberapa pertempuran yang telah saya lakukan, raja Bordas"
B : "hmmm...menyeramkan..."
M : "kembali ke pertanyaan saya raja, apakah anda mau membantu saya?..."
B : "aku memilik sebuah pertanyaan..."
M : "baik, tanyakan saja raja..."
B : "jika saya membantumu...apa imbalan balik saya dari anda?"
M : "imbalan balik anda adalah anda akan mendapatkan beberapa wilayah kerajaan yang sudah saya taklukkan..."
B : "wah...menarik, lebih banyak wilayah...maka lebih banyak pendapatan emas-emas..."
M : "tepat sekali, raja Bordas"
B : "baiklah, saya akan membantu anda, ksatria Ceberus akan mengikuti selutuh perintah mu, komandan Marlina..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Phantom Brogues : Invasi Pertama [End]
FantasyTahun 1152 seorang ksatria hidup sendiri di sebuah rumah dalam pegunungan Gonir. Ia menghabiskan hidupnya hanya menenangkan diri tanpa melakukan sebuah petualangan, tetapi hidupnya yang hanya menenangkan diri berubah setelah ia menemukan seorang per...