Kerajaan Borilaht, pukul 12.00 siang.
Di ruangan milik Marlina dalam istana sebuah gerbang portal berwarna silver terbuka. Marlina yang sedang melihat ke jendela ruangan memutar tubuhnya dengan perlahan. Ia melihat seorang perempuan yang memiliki wajah yang cantik, badan yang proporsional dan rambutnya berwarna abu-abu keluar dari gerbang portal tersebut.
"Nyonya...Alisa..."
Ucap Marlina disaat gerbang portal tertutup.
"Hahhh...segar sekali dalam sini...benarkan, Marlina ku?"
Tanya Alisa sang Covenant kepada Marlina.
"Benar, kenapa anda memunculkan diri disini?..."
Marlina menanya balik, dan Alisa menjawab.
"Aku ingin berbincang denganmu, tolong duduklah..."
Dua perempuan tersebut duduk di sebuah sofa yang terpisah. Mereka berhadapan dan memulai perbincangan mereka.
M : "jadi...apa yang anda ingin bicarakan?..."
A : "rencana selanjutnya...raja Dicken sudah kamu rengut nyawanya...dan kamu sudah memfitnah kepada Ronan, kerja yang bagus..."
M : "......"
Marlina menundukkan kepalanya.
A : "ada apa Marlina? Apakah kamu tidak senang rencana awal kita di mulai?"
M : "tidak...nyonya Alisa..."
A : "hmmmm?...baiklah, sekarang rencana kedua...aku sudah melihat para 'Samurai' menyerang para kerajaan ksatria...."
M : "apa yang telah anda buat...nyonya Alisa?"
A : "hmmmm....cuman sedikit bantuan...yaitu menusuk pemimpin mereka dengan sebuah pedang yang berbentuk persis dengan pedang ksatria..."
M : "jadi...anda membunuh pemimpin mereka agar menyerang semua ksatria?..."
A : "ding ding ding!!, benar....Marlina ku...hahhh melihat para manusia saling membunuh adalah pemandangan yang indah..."
M : "ergh..."
Marlina mengepalkan kedua tangannya.
M : "kenapa....kenapa anda melakukan ini semua, apakah anda dendam dengan kita manusia?!"
Alisa bersandar ke belakang.
A : "bisa di bilang srperti iti...namun aku melakukan ini karena utusan oleh seseorang yang tinggi..."
M : "siapa...seseorang ini?..."
A : "sang hakim...aku tidak pernah melihat wujudnya seperti apa, namun...ia selalu berbisik di dalam kepala ku untuk mengurangi populasi manusia di bumi ini..."
M : "hakim?...hakim seperti apa maksud nyonya?..."
A : "bisa di bilang...dia adalah hakim yang mengadili seluruh makhluk hidup...dan aku diutusnya untuk memgurangi populasi manusia...namun jika saja bisa, ia mengutuskan ku untuk memusnahkan seluruh manusia..."
M : "memusnahkan?...kita tidak pernah menyakiti kaum-kaum seperti nyonya!"
A : "benar...Marlina ku, cuman suatu saat...manusia akan menantang kaum Covenant, Marlina ku....hari ini... disaat matahari belum terbit sang hakim berkata kepada ku bahwa ia akan memberikan sebuah 'hadiah' jika kamu meninggalkan kaum manusia jadi.... ikutlah denganku Marlina...dan kita akan hidup lebih tentram di bandingkan manusia-manusia ini..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Phantom Brogues : Invasi Pertama [End]
FantasyTahun 1152 seorang ksatria hidup sendiri di sebuah rumah dalam pegunungan Gonir. Ia menghabiskan hidupnya hanya menenangkan diri tanpa melakukan sebuah petualangan, tetapi hidupnya yang hanya menenangkan diri berubah setelah ia menemukan seorang per...