Rn : "Hahh!!, hahh..."
Aku terbangun dari tidurku.
Rn : "Marlina...dimana kamu?!"
Ucap ku sambil perlahan-lahan berdiri.
Aku memegang seluruh bagian tubuhku, setelah memegang seluruh tubuh, Aku tidak merasakan apapun, namun dengan secara tiba-tiba... Aku merasakan pusing yang berat hingga membuat penglihatan ku pudar, kemudian perutku berbunyi seperti seseorang yang menahan laparnya. Kelaparan yang ku rasakan sangatlah perih. Perih seperti pisau yang menikam ku sebelum Aku menutup kedua mataku. Perlahan-lahan Aku melawan rasa pusing dan lapar ku untuk berdiri, kemudian Aku berusaha mencari jalan keluar dari goa ini. Tidak ada sumber cahaya, hanya kegelapan yang menyelimuti tubuhku dan penglihatan ku, tetapi Aku tidak akan menyerah semudah itu. Aku menggunakan tangan kiri ku untuk menyentuh sesuatu, jika jari tengah ku tidak menyentuh apapun, berarti itu lah jalan keluarnya. Perlahan-lahan Aku melangkahkan kedua telapak kaki ku untuk keluar dari goa ini, sambil menahan rasa pusing dan lapar.
Rn : "Ergh...berapa...lama...Aku tertidur dalam...sini..?"
Ucapku kepada diriku sendiri sambil berjalan ke depan dengan perlahan-lahan tanpa arah.
Tidak lama kemudian, Aku melihat sebuah cahaya mungil yang menyinari kedua mataku. Tanpa berfikir panjang Aku berjalan menuju cahaya tersebut. Perlahan-lahan cahaya yang mungil bertambah besar hingga membutakan kedua mataku.
Aku lindungi cahaya tersebut dengan tangan kanan ku, kemudian perlahan-lahan melihat...
Rn : "Ya tuhan....apa yang terjadi disini?..."
Kedua mataku melihat kekacauan. Rumput yang hijau...berubah menjadi coklat, langit yang biru...sekarang tertutup oleh asap hitam, pohon-pohon yang berbuah sekarang sudah melepaskan semua daun-daunnya dan banyak sekali...mayat-mayat menyelimuti rumput-rumput.
Aku menekuk kedua lutut ku hingga berlutut sambil berkata.
Rn : "Kenapa...kenapa ini bisa terjadi lagi...?"
Aku perlahan-lahan berdiri dan berfikir.
(Tidak...ada gunanya bersedih...Aku harus mencari makanan...)
Tahun 1552
Ronan tertidur selama 400 tahun di dalam goa tersebut. Ia berjalan ke kerumunan mayat dan mencari makanan atau minuman di dalam tas mayat-mayat tersebut. Membutuhkan waktu yang lama untuk mencari makanan seperti kentang, roti dan air jernih. Makanan dan minuman tersebut Ia makan dan akhirnya tenaganya terisi dengan cukup untuk kembali ke kerajaan Gomukh.
Disaat Ronan mendekati dinding tinggi Gomukh Ia merasakan sesuatu. Rasa sesuatu ini adalah perubahan yang tidak biasa oleh Ronan.
Kembali ke Ronan.
"Ini...ini bukan Gomukh yang aku ingat..."
Ucap ku sambil melihat sekeliling daerah Gomukh. Aku melihat banyak sekali perubahan seperti...pakaian masyarakat. Seingat ku mereka mengenakan pakaian kain yang gelap, namun sekarang masyarakat mengenakan pakaian kulit dan berwarna.
"Tidak ada gunanya untuk memikirkan ini, Aku harus bertemu raja Alkafh dan para ksatria putih..."
Ucapku kepada diriku sendiri sambil berjalan menuju istana putih di tengah daerah kerajaan Gomukh. Banyak sekali masyarakat memandang ku seperti penjahat, bahkan Aku mendengar mereka berbisik.
"Pasti dari kerajaan luar...nak jangan dekati pria itu...hindari pria tersebut...bisa jadi seorang pencuri"
Aku tidak paham kenapa mereka memiliki pemikiran seperti itu. Apakah karena pakaian ku yang kusam dan kotor?, tetapi Aku tidak menghiraukan ejekan mereka. Tujuan ku diaini adalah menemui raja Alkafh, meminta informasi tentang apa yang terjadi di daerah Valkhim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Phantom Brogues : Invasi Pertama [End]
FantasíaTahun 1152 seorang ksatria hidup sendiri di sebuah rumah dalam pegunungan Gonir. Ia menghabiskan hidupnya hanya menenangkan diri tanpa melakukan sebuah petualangan, tetapi hidupnya yang hanya menenangkan diri berubah setelah ia menemukan seorang per...