Sekarang Bellamy tengah berpesta teh bersama Scar. Bellamy tengah merapikan topi yang dipakai Scar. Memang, Bellamy sengaja memakaikan topi untuk Scar, agar singa itu tidak merasakan panas.
Bellamy memakai dress pendek sehingga gadis mungil itu terlihat sangat imut.
"Yeay, akhirnya Bell ada temen buat minum teh bareng" Ujar Bellamy senang. Sebenarnya teko dan gelas terisi oleh eskrim rasa vanilla. Ia diam-diam memasukan banyak eskrim sebelum keluarganya lihat.
Bellamy juga sebelumnya sudah membuat kue. Warnanya hijau dan sangat wangi!
"Ayo Scar, kamu makan dong eskrimnya. Bell udah susah ambil eskrim banyak-banyak" Rengek Bellamy melihat Scar yang bingung.
"Eumm, apa kamu mau makan kue yang Bell buat?" Tawar Bellamy kepada Scar, dan diangguki saja oleh Scar.
"Mau gak?" Tawar Bellamy sekali lagi pada Scar, singa itu hanya mengangguk ragu dan Bellamy pun terpekik senang."Sebelum Bell bagi, Scar benerin topinya ya, pake tangan sendiri! belajar, udah gede" Ujar Bellamy kepada Scar. Seolah-olah Scar adalah anaknya. Bellamy yang terfokus memotong kue pun dikejutkan oleh Scar menjilat pipinya.
"Gak boleh nakal, kamu bau jigong" Ujar Bellamy lalu mengelap pipinya yang terkena air liur Scar. Singa itu pun hanya mengangguk.
"Mommy, Daddy! Bell kemana?" Tanya Kleio datang tiba-tiba. Dengan sigap Baila berdiri dari sofa, sedangkan Keegan hanya melihat istri dan anak sulungnya saja.
"Kan ada dikamarnya bukan? mommy bilang ke Bell buat istirahat sebentar" Jawab Baila kepada Kleio.
"Tapi gak ada dikamar, Bell dimana?" Ujar Kleio panik, yang membuat Baila dan Keegan terkejut.
Walau pun umurnya sudah memasuki 16 tahun, Bell tetaplah Bell. Seperti bocah yang beranjak 5 tahun.
Dengan cepat Keegan menelepon semua bodyguard. Baila pun mencari Bell hingga ke lantai atas bersama beberapa maid.
"Mas! Bell gak ada dikamar. Diatas juga gak ada" Ujar Baila panik dan sedih.
"Bentar dear, aku lagi cari keluar dulu" Jawab Keegan tak kalah cemas. Semua yang ada dimansion tak kalah panik, karena sang bungsu hilang entah kemana.
Kleio juga menelepon sang adik, Kayden untuk bantu mencari Bellamy. Kayden yang mendengar adiknya hilang pun marah. Bisa-bisanya bodyguard lengah.
"Maaf tuan, dia hilang kabur" Ujar bodyguard itu yang membuat seluruh mansion khawatir. Keegan yang mendengar hal itu pun menggeram kesal.
"Hihi, Scar kejar Bell cepet!" Pekik Bellamy senang lalu berlari kesana kemari. Singa itu pun berlari mengejar Bellamy senang, sepertinya memang Scar jinak hanya untuk Bellamy.
"Huh ayo kejar!" Ujar Bellamy berteriak lalu berlari berkeliling. "Jangan terlalu cepet Bell capek Scar!" Pekik Bellamy lalu memutarkan badannya dirumput yang hijau.
"Udah deh, Bell capek. Kita bobo aja" Perintah Bellamy lalu memeluk Scar.
"Gruggghhh" Geraman dari Scar lalu memeluk Bellamy. Sungguh nyenyak tidur kali ini.
"Astaga naga, Bell!" Pekik Baila menemukan anak bungsunya tertidur pulas dengan memeluk singa yang sama tertidur juga. Baila juga melihat banyak kotak eskrim, teko yang penuh dengan eskrim, serta kue yang berantakan.
"Ya Tuhan.. kenapa dia bisa keluar sih?" Tanya Keegan dengan cemas kepada bodyguard yang menunduk takut.
"Maaf tuan" Jawab bodyguard itu. Keegan yang mendengar hanya menghela nafas kasar. Keegan mencoba menggendong sang putri tapi tidak bisa, terlalu erat dengan Scar.
"Ih, siapa sih yang ganggu Bell? Bell capek tau" Gumam Bellamy lalu tidur dan mempererat pelukan untuk Scar.
"Bell sayang bangun yuk, mommy udah siapin makanan kesukaan Bell loh!" Bujuk Baila kepada anaknya itu, sampai kapan ia harus seperti ini? cuaca juga sangat panas, tidak memungkinkan Bell tidur lama dirumput.
"Oh Tuhan! Bell, kenapa bisa sama singa?!!!" Pekik Oma yang baru datang melihat segrombolan orang diluar.
"Sayang! cucu kita gimana? aku gak mau ya kalo Bell ditelen sama peliharaan Keegan" Rengek Oma kepada Opa yang masih saja bingung. Mukanya hanya menatap singa kosong.
"Lagian sih kamu kenapa pelihara singa sih? Bell juga kenapa kesana?" Omel Oma kepada Keegan, yang diomeli hanya meringis kecil.
"Ma, aku juga gak tau bakal gini kali. Lagian kandangnya juga dikunci." Jelas Keegan kepada Oma.
"Hahh.. Jadi ini gimana ngangkut Bell? Aku takutnya sama si singa" Celetuk Baila cemas.
"Tenang aja dia udah jinak sama aku kok, bentar. Harus pake logika ini, Bell juga kenapa pules banget sih?" Gerutu Keegan lalu menatap sang anak bungsu.
"Princessnya Daddy, mau dibuatin mini house gak?" Tawar Keegan membujuk Bellamy. Gadis itu pun terusik.
"Daddy ngomong apa? Bell gak denger" Ujar Bellamy sembari menutup matanya. Susah sekali dibangunkan.
"Daddy, Mommy, Oma, Opa bakal buatin kamu mini house. Dengan syarat kamu bangun dulu ya" Jelas Keegan yang membuat Bellamy membuka matanya dengan semangat.
"Oke, tapi Scar gimana? dia sedih nanti ditinggalin Bell" Ujar Bellamy sedih.
"Supaya Scar punya temen nanti daddy beli kucing deh ya. Udah Bell masuk sama mommy, Oma. Nanti Scar lanjut tidur dikandang." Jawab Keegan dengan sabar, lalu Bellamy mulai berdiri. Sebelum berdiri Bellamy menyempatkan untuk mengecup Scar yang membuat Keegan jengah.
"Daddy gak dicium Bell?" Tanya Keegan, "Gak" Jawab Bellamy dengan ketus lalu berjalan kedalam mansion Zach.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bellamy's
Teen FictionIsabelle, Selalu ceria, polos, lugu dan sebatang kara. Itulah yang dapat dideskripsikan dari seorang Isabelle. Panggil saja Belle dengan singkat. Belle membuka web tentang keluarga Zach, menatap foto keluarga itu, melihat biodata keluarga serta rum...