"Ssst, deketan dikit" Bisik Gianne memeluk Kenna. Memang saat ini mereka tengah bersembunyi dipintu toilet. Ya, mereka sedang menjalankan rencana yang sudah dibuat dengan sedemikian rupa.
"Iya-iya" Jawab Kenna dengan pelan. Jika kalian khawatir akan gagalnya mereka simpan rasa cemasnya. Gianne dan Kenna tidak akan pernah gagal! mereka sudah profesional akan stalking tujuh turunan. Kalian bisa?
"Lo beneran tetep ngejar si Kaynen, Shel?" Tanya gadis disamping kanan Shelby itu dengan melipat tangan ke dada lalu menyandarkan punggung ditembok toilet.
"Nah bener, sia-sia tau! mau apa coba?" Tambah gadis mencuci tangannya dengan sabun.
"Huh, Pertama, gue sih sebenernya udah gak peduli banget ya. Tapi gue mau Sakha nembak gue, masa gue digantungin terus? kayak ew banget. Kesel. Yang kedua gue emang mau bales dendam ke Bella biar Kakaknya benci ke dia. That's it!" Jelas Shelby sembari memakai lipglossnya. Kenna dan Gianne yang mendengar pun menggeram kecil.
"Jing, bisa-bisanya. Dasar tidak berpendidikan" Celetuk Kenna pelan, dan hanya diangguki oleh Gianne.
"Emang ada apa sih sama si Bella?" Tanya Ashel, gadis yang sekarang sudah mengeringkan tangannya.
"Hello? Gue kan udah pernah cerita tentang dia yang suka ngebully gue gak jelas" Jawab Shelby ketus.
"Gue sih dukung-dukung aja" Celetuk Brenda Gadis yang menyenderkan punggung ke dinding.
"Ya, yang penting rencana kita berhasil!" Ujar Ashel lalu mengajak kedua temannya keluar toilet.
"Yaudah deh, cus aja kita pulang" Ajak Brenda dan merangkul kedua gadis yang sudah dekat dengannya sedari dulu.
Memang, mereka tidak satu sekolah dengan Shelby. Tetapi mereka saling dekat. Faktanya mereka bersahabat sejak sekolah menengah pertama, jadi tidak heran bila mereka selalu berdekatan.
Mendengar hal itu Kenna dan Gianne berjalan dengan pelan mengikuti Shelby yang sudah dirangkul oleh Ashel dan Brenda.
"Mereka gak boleh lolos!" Bisik Kenna tegas, dan hanya diangguki semangat oleh Gianne.
Mereka memang masih dipusat keramaian ini. Bellamy dan Naora sedang mengelilingi mall. Sedangkan Kenna dan Gianne, kalian pasti sudah tau.
"Nao, boleh gak beli eskrim? Bell mau" Ujar Bellamy kepada Naora. Gadis yang ditanya pun hanya mengangguk pasrah. Ia tidak bisa menolak Bellamy yang memohon ini.
"Ya? Boleh gak nih" Celetuk Bellamy lalu menggoyangkan tangan Naora. Bellamy kesal, Naora hanya melamun tidak jelas. Seperti patah hati saja..
"Tapi jangan banyak-banyak! nanti sakit gimana? Bang Kayden sama Bang Io marah" Ujar Naora dan hanya diangguki oleh Bellamy.
"Yeay, makasih ya! Bell suka eskrim, tapi suka gak boleh sama Bang Kayden, apalagi Bang Kleio" Curhat Bellamy dan hanya direspon kekehan geli oleh Naora.
"Mangkanya, jangan banyak-banyak" Ujar Naora pelan. Tak lama, terdengar suara deringan dari ponsel miliknya. Dengan cepat Naora pun membuka benda pipih itu.
Makenong (˶‾᷄ ⁻̫ ‾᷅˵)
woy! pulang duluan ya, si nenek lampir ternyata hangout seharian. gue sama Gianne lagi nyamar nih, jangan nunggu. soalnya lama.You
oke siap. hati-hati 💋Makenong (˶‾᷄ ⁻̫ ‾᷅˵)
ewNaora yang melihat eskrim yang sudah habis pun mengajak Bellamy untuk segera pulang. Pasalnya sekarang sudah memsuki jam sore, ia khawatir bila Bellamy lelah.
"Bell pulang yuk! Bell kan udah beli semuanya" Ajak Naora kepada sahabatnya. Tak lama Bellamy pun mengangguk lucu dan mulai menggandengkan tangan Naora lalu berjalan.
Selama diperjalanan Bellamy selalu aja berceloteh. Entah. Semua ia bahas. Naora yang mendengar pun hanya menghela nafas dan dengan sabar menjawab semua pertanyaan Bellamy.
"Bell, kamu taukan kita ada rencana?" Tanya Naora pelan dan tetap fokus menyetir.
Bellamy mengangguk lalu menjawab "Memang kenapa?"
"Nggak sih. Cuma mau bilang hati-hati aja ya soalnya rencana yang dibuat mereka sedikit ekstrim" Jelas Naora khawatir.
"Tenang aja Nao. Bell nggak bodoh kok, Bell bisa bedain mereka yang jahat sama yang baik. Yang baik baru Bell mau temenan" Balas Bellamy dengan tersenyum.
"Tapi Bell takut. Bell gak bisa luluhin hati Bang Kaynen. Takutnya Bell mati duluan gimana?" Ujar Bellamy asal, hal itu membuat Naora kaget lalu memberhentikan mobil.
"Jangan ngomong gitu Bell!" Tegur Naora dan hanya dijawab anggukan oleh Bellamy.
Sedangkan diposisi lain, Kenna dan Gianne sedang menyamar sebagai orang yang tak dikenal. Mereka sekarang berada dipesta. Ya, pesta yang dibuat oleh Shelby dan teman temannya.
Jangan khawatir. Pesta ini berada dirumah Shelby tersendiri. Tetapi, banyaknya orang yang datang hal ini membuat Kenna dan Gianne sendiri tidak dicurigai.
Mereka berpura-pura menikmati pesta, meminum minuman yang sudah tersedia, berjoget ria menikmati lagu yang berdengung kencang. Sejujurnya ini sangat membosankan!
Hai semua, maaf banget baru update. Aku lagi sibuk sekolah, aku usahain update deh hehe. Kalian vote dan komen sebanyak banyak nya dong! biar aku jadi semangat. Makasih udah mau baca 💍💍
Makasih juga ya 101k pembacanya love u 💌
KAMU SEDANG MEMBACA
Bellamy's
Teen FictionIsabelle, Selalu ceria, polos, lugu dan sebatang kara. Itulah yang dapat dideskripsikan dari seorang Isabelle. Panggil saja Belle dengan singkat. Belle membuka web tentang keluarga Zach, menatap foto keluarga itu, melihat biodata keluarga serta rum...