Sekarang Bellamy tengah berdiri didepan gerbang besar sekolahnya, ia lupa bahwa Pak Jono sekarang tidak dapat menjemputnya. Sedangkan sahabat-sahabatnya sudah pulang terlebih dahulu. Dan harapan Bell datang. Sang Kakak membawa mobil, lalu Bellamy pun berpekik.
"Bang!" Suara Bellamy terdengar, hingga Kaynen membuka jendela mobil. Ternyata sudah terdapat Shelby disana, walau Bellamy sudah berbeda tak dipungkiri rasa sesak melihat saudaranya malah dekat dengan monster. Ya menurutnya Shelby itu monster.
"Bell boleh ikut gak? Bell soalnya gak ada yang jemput, please" Ujar Bellamy memohon kepada Kaynen. Memang, Kayden dan Kaynen menggunakan kendaraan masing-masing. Kayden memakai motor besar, sedangkan Kaynen lebih memilih menggunakan mobil.
"Lo gak liat mobil gue ada Shelby? Punya mata gak lo?" Ujar Kaynen ketus, lalu menutup kaca mobil. Sebelum itu Bellamy juga melihat Shelby yang tersenyum senang. Mobil itu pun melaju dengan cepat, karena kondisi jalan juga sepi.
Bellamy menghela nafas lelah, harapan terakhirnya adalah pulang dengan angkutan umum. Selain uangnya menipis, waktu juga semakin sore, Bellamy pun berjalan hingga sampainya dihalte.
Saat duduk dihalte, ia dikejutkan oleh lelaki tampan yang jangkung berbicara kepada dirinya.
"Kamu Bellamy kan?" Tanya lelaki itu memastikan, entah Bellamy sendiri tidak mempunyai ingatan dengan lelaki ini.
Dengan suara imutnya Bellamy berkata "Iya, Bell disini sendiri. Udah lama Bell juga nunggu angkutan umum. Oh iya kamu siapa?"
"Bell sayang, ini kamu? Udah berubah banget ya abang rindu sama kamu. Masa kamu lupa sih sama bang Yoji? sepupu kamu yang paling ganteng ini?" Cerocos lelaki itu lalu memeluk Bellamy.
"Oh iya sweetheart, kamu kenapa duduk dihalte begini? harusnya kan kamu dirumah. Emang om Keegan bangkrut?" Tanya Yoji, hal itu membuat Bellamy menghela nafas.
"Bell lupa kalo Pak Jono lagi gak bisa nganter, Bell juga udah minta bang Kaynen buat jemput tapi dia gak mau" Ujar Bellamy sedih, itu yang membuat Yoji menggeram kesal.
"Kamu ikut abang aja ya sayang, kita ketemu pulang kerumah abang" Ujar Yoji lalu merangkul adik sepupunya ini.
Kayoji nama aslinya, tinggal di Inggris karena mengurus perusahaan dari ayahnya ini. Yoji juga berstatus anak tunggal, jadi sedari dulu ia menganggap Bellamy sebagai adik kandungnya sendiri.
Sesampainya dimansion Yoji, Bellamy disambut oleh para maid dengan ramah. Bellamy juga membalasnya tak kalah ramah, sehingga membuat mansion menjadi hangat.
"MAMA OH MAMA, ANAK GANTENGMU DATANG" Pekik Yoji heboh, yang membuat Bellamy sedikit terkejut.
"Sayang! kamu jangan teriak gitu deh, pusing kepala mama" Jawab wanita paruh baya itu tak kalah kencang. Bellamy yang mendengar pun meringis kecil.
"Yoji, kamu bawa siapa? HAH OMG ini kamu Bellamy? Mama kangen gitu nak sama kamu! Udah banyak berubah ya sekarang Bellamy" Ujar Millen, ibu kandung Yoji.
Millen memeluk Bellamy dengan erat, membuat Bellamy sedikit sesak. Yoji yang melihat itu pun meringis, sungguh begitu malang Bellamy ini.
"Sekarang kamu makan siang disini aja ya, Mama juga udah masak enak-enak loh ayo sini" Tawar Millen kepada Bellamy.
"Ma, anaknya siapa coba? Yoji kok dilupain sih?" Ujar Yoji dengan muka berdramatis.
"Halah, lebay. Udah sana kamu ganti baju, kenapa jadi pengangguran sih?" Ujar Millen, Yoji yang mendengar perkataan ibunya pun hanya membulatkan matanya.
"Ma, please! anakmu ini sudah berkerja omg. Mama gak inget? harusnya mama bangga dong punya anak kaya Yoji" Cerocos Yoji lalu pergi kekamarnya. Perkataan Yoji, tidak didengar oleh Millen. Dirinya tengah fokus mengambilkan nasi dan lauk pauk untuk Bellamy.
Sudah satu jam lamanya Bellamy berada dimansion Yoji, ia memutuskan untuk pulang dan berjanji akan bermain dengan Millen.
Millen sendiri berharap memiliki anak perempuan, namun apa daya, ia tidak dapat melawan takdir. Dan memang Bellamy adalah satu-satunya cucu perempuan. Tak heran bila selalu dimanja oleh para sepupu maupun Kleio sendiri.
Suasana dimobil tampak hangat. Yoji dan Bellamy bernyanyi bersama. Yoji sengaja menyetel lagu tak lain dari disney. Ia tau, adik kesayangannya ini sangat suka dengan disney.
"MAKASIH YA UDAH ANTER BELL!!" Ujar Bellamy berterimakasih dengan Yoji. Lelaki itu yang mendengar pekikan lucu dari Bellamy pun memberi kiss fly. Yoji terkekeh melihat muka Bellamy seolah-olah ingin muntah.
👒🌼🧚🏻
"Darimana aja?" Tanya Kayden dingin kepada Bellamy yang baru saja datang.
"Bell ketemu bang Yoji" Jawab Bellamy, Kaynen pun datang. "Lo beresin sekarang semua yang ada cemilan bekas, minuman. Pel juga lantainya." Ujar Kaynen membawa minuman kaleng lalu berjalan dan mulai menaiki tangga.
"Bell boleh ganti baju dulu gak?" Tanya Bellamy sedikit memohon kepada Kayden.
"Gak usah, sana cepet beresin!" Sentak Kaynen, dari tangga. Hal itu membuat Bellamy menunduk sedih. Ia juga letih, ingin beristirahat.
Bellamy dengan cekatannya membersihkan semua yang berserakan. Ia yakin bahwa teman-teman dari kakaknya ini datang, Apa Shelby juga datang?
Saat Bellamy ingin membersihkan lantai, ia tak sengaja terjatuh akibat lantai yang licin. Sehingga membuat kaki Bellamy terkilir. Untungnya tidak terlalu parah, setidaknya ia bisa bertahan dan tetap bisa berjalan.
"Heh cepet! malah duduk, gimana sih?" Ujar Kaynen lalu menoyorkan kepala Bellamy sedikit kencang. Dan hanya diangguki oleh Bellamy.
Kalau boleh jujur, Bellamy bingung. Bukannya mansion ini banyak maid ya? kok ilang semua. Tak mau berlama-lama, Bellamy mengerjakan perintah kakaknya dengan lemas.
Setelah itu, Bellamy dengan cepat langsung masuk kedalam kamar mandi. Tubuhnya sudah sangat lengket, lelah tentunya.
"Gimana caranya ya? buat ngubah kak kembar jadi baik?" Gumam Bellamy yang sekarang sedang mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.
Tak sadar ada seseorang yang melihat Bellamy dibagian celah pintu kecil. Bellamy, yang ingin mengabari Kleio dari handphone nya tak sengaja lupa dan tertidur pulas karena lelahnya. Seseorang itu pun membuka pintu dengan lebar, lalu masuk kedalam kamar Bellamy dan memasangkan selimut, agar Bellamy hangat. Lalu mengelus pipi chubby Bellamy itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bellamy's
Ficção AdolescenteIsabelle, Selalu ceria, polos, lugu dan sebatang kara. Itulah yang dapat dideskripsikan dari seorang Isabelle. Panggil saja Belle dengan singkat. Belle membuka web tentang keluarga Zach, menatap foto keluarga itu, melihat biodata keluarga serta rum...