Kleio dan Kayden sekarang tengah mengendap pelan memasuki kamar Bellamy. Melihat gadis mungil itu tidur terlentang membuat mereka tersenyum geli.
Sebelumnya lukisan yang dibuat Bellamy tengah dikeringkan, jadi tidak akan terlihat oleh dua lelaki jangkung ini.
Mereka ini diperintah oleh Baila untuk membangunkan si bungsu. Karena Baila sendiri sedang kalang kabut memasak untuk makan malam.
"Hey princess! bangun yuk, kita makan malam dulu" Bujuk Kleio menepuk pelan beserta lembut pipi Bellamy. Gadis mungil itu tetap tidak merespon.
"Bangun sayang!" Bujuk Kleio mengusap rambut halus milik Bellamy. Kayden yang melihat Kakaknya kaku ini membuatnya menghela nafas jengah.
"Bang, lo gak pro ginian. Mending gue aja deh" Celetuk Kayden. Sebenarnya ia hanya ingin dekat oleh Bellamy tanpa gangguan siapapun.
Kleio yang mendengar itu pun hanya berdecak. Lalu menjauhkan dirinya dari Bellamy, mulai mencari baju yang akan Bellamy pakai nanti.
Kayden sekarang tengah menggendong Bellamy yang masih saja terlelap. Lelaki itu pun berpekik jahil dengan heboh "Bellamy terbang?!! Gimana tangkepnya??"
Hal ini membuat Bellamy membuka kelopak matanya walau tak sepenuhnya sadar ia merasa terombang ambing seperti terbang.
"Yeay! Bell bisa terbang!" Pekik Bellamy yang sudah sepenuhnya sadar. Kayden yang melihat reaksi adiknya pun hanya membulatkan matanya. Harusnya Bellamy panik bukan?!! Seharusnya ia menangis keras. Bukan harapannya sih..
"Oh sudah bangun rupanya?? Sini gendong sama Daddy" Ujar Keegan datang lalu merentangkan tangannya, Bellamy pun mengarah pada Keegan. Hap! Bellamy pun mendarat dipelukan sang ayah.
"Bell, ganti baju ya?? Mandi dulu. Kamu bau asem" Ujar Kleio yang membawa sepasang kaos dan celana.
"Makasih Bang!" Jawab Bellamy dengan senang, lalu turun dari pangkuan ayahnya dan pergi meninggalkan ketiga lelaki itu.
Suasana dimeja makan hanya terdengar sendok dan garpu yang beradu. Pada memang dasarnya Bellamy tidak menyukai keheningan pun membuka suara.
"Bell mau kasih sesuatu ke kalian!" Ujar Bellamy yang mulutnya penuh makanan.
Oma pun berkata "Oke nanti kita kumpul disofa ya sayang"
"Makannya pelan-pelan princess!" Tegur Keegan kepada anak bungsunya itu, dan hanya diangguki oleh Bellamy.
"Abang jadi gak sabar kejutan apa yang mau dikasih Bell" Celetuk Kayden lalu melahap makanannya yang ada dipiring.
"Sabar ya Bang" Ujar Bellamy tersenyum ceria, yang membuat semua orang dimeja makan pun tersenyum hangat terkecuali Kaynen.
"Ini buat Mommy, ini buat Daddy, terus ini buat Opa, satu lagi buat Oma." Ujar Bellamy memberikan lukisan yang sudah ia buat ditaman.
"Oh iya, Bell lupa. Ada dua lagi buat Bang Kleio sama Bang Kayden" Tambah Bellamy yang membuat Kleio memeluk Bellamy dengan gemas.
"Ini buat kalian" Celetuk Bellamy memberikan lukisan.
"Ah, anak mommy berbakat ya? mommy terharu banget loh, disini ada siapa aja?" Ujar Baila kagum dengan lukisan yang Bellamy buat.
"Dilukisannya Bell buat Mommy, Daddy, sama Bell" Jelas Bellamy dan diangguki oleh Baila dan Keegan.
Memang Bellamy tengah dipangkuan sang ayah, hal ini membuat Kayden kesal.
Melihat semua mendapatkan lukisan dari Bellamy, terbesit rasa cemburu dan kesal dihati Kaynen. Entahlah kenapa dirinya, pedahal ia sudah berjanji agar membenci Bellamy.
"BangKay maaf ya, Bell belom sempet buatin buat abang. Tapi nanti Bell bakal buat yang spesial buat abang!" Ujar Bellamy tersenyum manis dan menatap Kaynen yang justru menatap balik Bellamy dengan datar.
Dihatinya sekarang sudah merasa lega dari ucapan Bellamy. Kaynen dengan cepat meninggalkan keluarganya diruang keluarga dan pergi ke kamarnya.
"BangKay kenapa?" Tanya Bellamy dengan polos. Kleio yang tahu akan kondisi dengan cepat menjawab "Bang Kaynen capek. Sini nonton bareng sama abang" Bellamy yang mendengar itu pun hanya mengangguk dan memeluk Kleio.
Sekarang Bellamy tengah berjalan menuju kelas. Dengan bawaan sedikit berat, Bellamy tidak merasa lelah. Gadis mungil ini membawa beberapa kotak tak lupa dibelakangnya ada dua bodyguard membawa dua dus.
"Hai semua!" Pekik Bellamy dengan senang.
Ketua kelas pun menyapa sekaligus bertanya "Hai Bell, bawa apaan tuh?"
"Oh iya! dibelakang Bell ada dua orang serem siapa itu?" Tanya Bisma penasaran. Murid tengil dikelasnya, tapi ia masih mempunyai sisi baik kok!
"Ini buat kalian!" Jawab Bellamy senang. Satu persatu Bellamy memberikan sekotak kue yang ia buat. Tak lupa ia memberi kue untuk sahabat-sahabatnya juga.
Heyy! jangan lupa vote dan komennya ya 😁👍💍💌
KAMU SEDANG MEMBACA
Bellamy's
Novela JuvenilIsabelle, Selalu ceria, polos, lugu dan sebatang kara. Itulah yang dapat dideskripsikan dari seorang Isabelle. Panggil saja Belle dengan singkat. Belle membuka web tentang keluarga Zach, menatap foto keluarga itu, melihat biodata keluarga serta rum...