Witch?

6.1K 598 53
                                    

"Apa kau sudah menemukan nya?"
Tanya seorang wanita yang sedang menanda tangani tumpukan kertas

"Ya, tapi dia bersama renjun" seketika wanita itu menggeram kesal
"Jaemin adalah milik ku!"

Pria di hadapan nya hanya tersenyum tipis "lawan mu bukan manusia juga noona.. Dia huang renjun, anak dari azazel" kening wanita itu mengerut bingung

"Azazel iblis?" pria itu mengangguk malas

Terlihat wanita itu tersenyum miring "noona.. Kau hanya alpha"

"Diam lah felix! Kau tau aku telah mengincar jaemin sejak dulu!"

"Tapi lawan mu anak iblis noona"

Wanita itu melempar pulpen nya mengenai kening sang adik
"Lalu aku harus diam karena dia anak iblis? Dia saja menentang tuhan kenapa aku harus takut menentang iblis"


























"Lee Jeno!" jeno menunduk takut meremas sendok kuat "y-ya Jun"

Brakkk. Semua yang ada di sana terkejut termasuk jaemin
"Kau memperbolehkan Lee bangsat Haechan memasukki kamar mu?"

Jantung jeno berdegup kencang "jawab jeno aku perlu jawaban dari mu bukan hanya diam mu!"

Jeno mengangguk kaku

"Bagus, malam ini kau akan ku hukum tidak ada jatah makan untuk mu sampai be-"

"Jangan di hukum" semua menoleh ke arah jaemin "j-jangan seperti itu... Jeno sudah mengatakan iya jadi maafkan jangan di hukum kasihan jeno"

Senyum renjun terlihat mengerikan "oh kau membela nya?" jaemin mengangguk lucu

Tak faham akan situasi bahkan jeno sudah menunduk takut pasal nya renjun benar benar kejam

"Baiklah, Kau bebas kali ini jeno" jeno mendangak menatap Renjun terkejut. Renjun terkekeh bangun lalu berjalan ke arah jeno. Mencium leher jenjang nya "Tapi kau akan terus melayani ku jalang"

Bisik renjun dingin penuh kebencian.

Jaemin memperhatikan kedua nya "jangan sakitin nono, d-dia teman nana"

"Nono?" tanya renjun bingung

"Nono sahabat nana jangan di sakiti, kasihan nono" ujar si kecil mendatangi jeno lalu memeluk erat "Nono dan nana selalu bersama sekarang!"

Renjun terkekeh. Pasal nya kali pertaman seseorang berteriak
Di hadapan sang iblis

"Baik baik bagaimana jika kau yang menjadi ganti nya Huang jaemin?" jaemin menatap sinis "Kurung saja! Nana tidak apa asal jangan sakiti nono kan renjun mengerikan" jujur si kecil para penjaga di sana menunduk melihat aura renjun begitu gelap

Kedua tangan renjun terkepal kuat "bagus, sangat pintar haha baru kali ini ada yang melawan ku bahkan berteriak di hadapan ku hahaha bagus huang jaemin kau memang pantas menjadi ratu ku"

Deg.

Jeno menunduk. Hati jeno terasa remuk, walaupun hanya perkataan namun sudah mampu membuat sekujur tubuh bergetar
"Nono sakit?" jaemin khawatir

"Jeno setelah makan datang lah ke kamar ku, faham?" jeno mengangguk kaku "b-baik tuan"

Jaemin menatap sinis "nana ikut! Nono tidak boleh sendiri sangat bahaya! Jadi nana ikut"

Renjun terkekeh lalu pergi meninggalkan meja makan. Jaemin duduk melipat tangan di dada "huftt apa apaan sifat nya seperti iblis hihh" ujar jaemin

Tidak tau saja jika perkataan yang jaemin lontarkan benar bahkan 100%

"Nono nanti nana temani ke kamar nya si galak itu ya" jeno mengangguk kaku

Mereka kembali melanjutkan makan siang dengan tenang.







Toktok. Jaemin dan jeno memasuki kamar bernuansa putih milik renjun

"Tuan galak~" terlihat renjun tengah duduk sembari membaca sebuah buku "aku menyuruh jeno yang datang bukan diri mu Queen"

Jaemin berdecak "ihh nana mau ikut nono kenapa? Injun tadi panggil kenapa Jangan sakitin nono ya" renjun menahan gemas
"Baiklah kalian berdua kemari"

Renjun menepuk paha "memang injun kuat? Badan mu kan kecil" ejek jaemin

rasanya renjun ingin membawa jaemin ke neraka.

"Baik tuan" jeno maju lalu duduk di paha kanan renjun "kau kucing ingin keluar atau di sini" jaemin ikut duduk di paha kiri milik renjun

"Kau tau kan tugas mu lee jeno?" jeno mengangguk. Mencium leher renjun "anak pintar"

Jaemin hanya memperhatikan mereka "Kau sebenarnya siapa" jaemin bertanya polos
Pergerakan jeno terhenti

"Aku? Kau begitu penasaran? Jangan tanyakan hal itu huang Jaemin atau setelah ini kau akan menangis sesal" jeno memejamkan mata. Setitik air mata jatuh mengenai baju renjun
"Jeno" Panggil renjun

Tangan putih pucat itu mencengkram pinggul jeno kuat "Berani menangis? Hukuman mu akan ku tambah"

Jaemin menatap sinis renjun "hey tuan menyebalkan, wajar jika nono menangis huh kau menyeramkan seperti hantu"

"Hantu pun tunduk pada ku" jawab renjun tak mau kalah

Tubuh kurus jeno sudah berada di gendongan jaemin. Jeno tak bisa berbuat apapun selain diam menerima perlakuan dari tuan dan teman baru nya. "Turunkan dia huang Jaemin"

"Berhenti mengganti nama ku idiot! Nama ku na jaemin" ujar jaemin mendengus kesal "kau ingin taeil atau doyoung?" Jeno merasakan badan jaemin bergetar.

















___________

Taehyung asik melukis di sebuah kanvas yang sudah penuh warna
Merah "aku ingin Jaemin berada di tangan ku, dia harus menjadi milik ku"

Semua membungkuk patuh

"Hoseokkkk mana minuman ku?"

"Tuan, anda tidak lelah membuat lukisan itu? Pasalnya itu dari mayat yang mungkin sebentar lagi membu-" "aishh diam! Aku minta minum bukan omongan tak bebobot mu Jung hoseok"

Hoseok menghela nafas pasrah.

Meninggalkan sang tuan yang asik melukis

Sebenarnya kerajaan flora itu sangat indah namun karena raja nya yang tamak terhadap cinta membuat ratu mereka memutuskan mengakhiri hidup alhasil raja nya patah hati

Membuat kerajaan flora dimana hoseok tinggal menjadi tak terurus bahkan banyak kekerasan di luar kerajaan

"Ini tuan"

"Ya ya ya sekarang keluar"

Lagi lagi ia menghela nafas. Mereka takut ramalan nenek moyang itu benar

Itu yang hoseok takut kan

Apalagi taehyung berniat ingin merebut seseorang yang di katakan seorang malaikat yang mempunyai rahim

Maka peperangan bumi dan langit akan di mulai.. Jika sampai itu terjadi

Devil Renjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang