Trap

1.2K 144 9
                                    


Haechan menyelimuti Johnny
"Ibu aman di sini" Johnny Tersenyum tipis "Tapi aku mencintai nya Chan" "jangan fikirkan si tua itu Bu, Kau tak akan aman bersama nya" haechan berlutut mengusap pipi tirus itu

Mengecup kening Johnny lembut "Ibu aman, tak akan ada yang menyakiti ibu lagi"

Sejenak Haechan diam. Jika saja dulu tak membiarkan Jeno berkeliaran mungkin Jeno tak akan mati di tangan renjun
"Chan" Johnny melihat bagaimana kusut nya haechan sudah faham. Haechan butuh sandaran

Sekalipun iblis namun haechan itu setengah manusia

"Aku bertemu seseorang mirip Jeno bu" haechan Mengusap wajah kasar "Jeno yang lupa ingatan lama nya"

Kini Johnny faham mengapa haechan semakin Pucat. Energi manusia anak itu keluar kembali

.

.

.

.

"Makan dulu ya" Jaemin mengangguk menerima suapan renjun "ibu mu sedang bekerja katanya akan pulang sore, jika jaemin butuh sesuatu katakan pada ayah ya" jaemin sekali lagi mengangguk

Mereka tak berbicara di tambah tak ada topik

Jaemin merasa bahwa renjun tengah memikirkan sesuatu "Ayah" renjun menengok ke arah nya "iya nak?"

"Saat ibu bersama ayah bagaimana bisa jaemin ada? Apa jaemin salah karena lahir di dunia ini?"

Renjun tersenyum. Insting seorang ayah keluar
"Kau di lahirkan bukan dari sebuah kesalahan justru kau itu keberuntungan bagi ibu mu.. Aku memang pria brengsek yang berani menyakiti perasaan anak nya demi kepuasan pribadi"

Sejenak renjun menunduk menatap perut nya "Ayah tak rela jika tau kau di miliki orang lain, ibu mu tak mau karena ayah iblis sedangkan doyoung adalah malaikat.. karena itu ibu mu di buang dari surga karena ayah memfitnah nya tapi ayah tak tau jika kau ada... Tumbuh menjadi anak yang cantik bahkan pesona mu mampu memikat siapapun dalam sekali lirik"

"Lalu?" Jaemin diam diam tersenyum miring. Renjun tak curiga justru terus menatap kebawah "Aku cemburu saat doyoung bersama taeil. Alasan ku menculik mu karena kau seperti doyoung"

Renjun mendongak dan terkejut melihat jaemin yang mengeluarkan sayap dan tanduk iblis "Pengakuan yang tak buruk" ujar si kecil berpindah duduk di pangkuan renjun "pantas saja sifat jelek ku menurun pada mu ternyata" jaemin menyeringai

"Jaem"

"Shuttt diam lah Jun, kau masih dalam pengawasan ku.. sadar diri kau kini manusia dan bisa kapan saja mati"


























"Tak ku sangka ternyata anak itu cepat juga cih harusnya saat dulu ku lalukan hal ini saja" Pria berambut hitam itu menghisap rokok lalu menghembuskan nafas

"Jika saja kalian tulus mungkin aku tak sejahat ini"

Pria itu menyeringai "Siapa yang harus ku buat hancur selain renjun? Aaah bagaimana jika *******"


























Ten melempar semua barang kesal "Arghhhh sialan!" Iblis itu mengamuk karena sang istri menjadi pengikut haechan

"Akan ku habisi kau Lee!"

"Berhenti Ten" Ten berbalik melihat siapa yang berani mengganggu "Sialan kau Tae apa maksud mu datang kemari!" "Berhenti mengamuk"

Perintah Taeyong "Bukan urusan mu!"

"kau menghancurkan kota Jepang" "persetan!" Maki Ten "yuta di sana dan sedang di tugaskan mencabut nyawa seseorang kau ingin yuta mengamuk di istana mu?"

Dengan terpaksa Ten berhenti lalu melemparkan Sebuah vas ke wajah mulus Taeyong

Di sana Taeyong tersenyum "Jika kau marah itu wajar karena iblis tapi menghancurkan kota ckck"
"Diam lah brengsek! Urusi kekasih penyakitan mu itu"
Taeyong terkekeh "jika saja ku tak tau semua ini mungkin aku malas menghalangi mu untuk mengamuk Ten"

Kening Ten mengerut bingung "apa maksudmu?"

"Jika saja aku tak tau semua ini mungkin Sekarang aku tak akan menghalangi mu Chitta" 

Devil Renjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang