Memories

1.7K 197 1
                                    


Tubuh ryujin gemetar. Yuna memeluk erat ryujin sembari menangis "jin-a.."

"Kau jahat! Kenapa kau membunuh Lia!" Jaemin menghukum ryujin dengan cara membuka masa lalu Yuna
"Aku hiks takut kau berpaling dari ku hiks hiks" air mata nya terus mengalir

"Tapi kenapa! Yuna aku mencintaimu tapi kenapa kau tega membunuh Lia dan anak ku"

Tubuh ryujin terasa sakit seluruhnya. Seakan dosa dosa itu mulai terasa dan sangat menyiksa "Aku yang salah" Sesal ryujin menjambak rambut kuat
"Aku tak bisa hiks menyalahkan mu yuna-ya" Yuna merasa semakin bersalah

Di sini ryujin juga andil namun tak tau jika jahat Yuna sangat lah sadis

Mereka bertatapan sebentar. Yuna tau ini salah

"Sungguh susah untuk ku namun.. maafkan aku membuat mu seperti ini jin-a, aku menyesal karena melakukan hal itu"

"Sekarang tak bisa hiks Lia dan jaemin meninggalkan ku" dada Yuna begitu sakit serasa di tikam oleh ribuan jarum "a-aku akan menolong mu jin-a agar bisa bertemu jaem-min"

Tatapan ryujin menajam "Kau penghancur Yuna! Aku selalu berfikir kau itu baik tapi nyatanya kau sangat lah egois bahkan menghalalkan segala cara agar bisa memiliki ku!"
Yuna memang sangat terobsesi ryujin namun tak menyangka jika ryujin akan tau siapa penyebab Lia mati

"Aku tidak akan meninggalkan mu sendirian.. aku akan selalu membantu mu mencari jaemin" ujar Yuna memeluk ryujin erat



































Renjun terbaring lemah di atas ranjang berukuran king size
Tubuhnya terasa begitu remuk
"Jeno.." jaemin faham pasti renjun tengah mengigau

Ini kali pertama bagi renjun mengalami sakit demam bahkan cairan bernama keringat keluar dari pelipisnya "Setelah ini minum obat hn" ia menggeleng lemah

"Tidak akan sakit Jun" bujuk jaemin

Jaemin sadar jika renjun baru pertama kali menjadi manusia dan itulah hal pertama yang harus jaemin fahami

"Injun hiks.. Jeno lelah badan Jeno sakit.."

Plak. "Persetan dengan itu semua kau tidak bisa membohongi ku Jeno! Jangan coba coba membohongi ku"

Renjun menangis diam mengingat jika dulu pernah membuat Jeno sakit demam tinggi namun ia tak perduli

"N-nono sedang sakit, besok saja ya injun.. Kepala Jeno juga sangat pusing"

Lagi lagi renjun menampar Jeno hingga tersungkur ke lantai "ikutin perintah ku atau besok kau tau akibat nya" mau tak mau Jeno kembali melayani nafsu bejad nya

"J-jeno hiks Jeno maafkan aku" Isak nya mengingat bagaimana pucat nya Jeno

Sebuah tangan hangat mengusap rambutnya lalu mengecup kening nya penuh sayang "Renjun" "Jaemin hiks ganti saja nyawa ku dengan Jeno kumohon hiks aku sudah merasakan sakit nya Jeno kumohon ganti nyawa ku dengan Jeno"

"Aku bukan Sang pencipta" Ujar jaemin pelan. Mengusap keringat yang terus mengalir "rasa sakit mu tak sebanding dengan sakit nya Jeno, ingatkah kau sudah membuat Jeno keguguran? Sakit nya berlipat lipat kali dari pada ini Jun"

Tangisan nya semakin terdengar. Sesak mendengar bagaimana Jeno mengalami sakit

"Kau dan Haechan sangatlah berbeda.. Haechan masih memiliki sifat ibu mu sedangkan kau mewarisi sifat ayah mu"

Tiba tiba seorang pria manis datang membawa sebuah bubur dan Air putih berserta obat
"Jaem bagaimana apa sudah?"

"Sudah bu" ujar jaemin mengangguk membantu Doyoung menyiapkan makanan
"Doyoung-a hiks" sejenak doyoung dan jaemin bertatapan

"Apa Jun?" "Maafkan aku hiks"

Doyoung tersenyum sembari membantu Jaemin menyiapkan makanan "Aku sudah memaafkan mu Jun.. bahkan sebelum jaemin lahir aku sudah ikhlas, aku tak akan membalas ataupun menyingkirkan mu dari sini jika kau masih berfikir aku akan berniat jahat"

"T-terima kasih.." ujar nya menggenggam tangan kurus doyoung "sama sama, Jaem urus ayah mu ya hari ini ibu harus bekerja" ucap doyoung pamit



Hari sudah menjelang sore. Demam nya pun sudah menurut walaupun sakit sedikit

"Uhh.." "Masih sakit ya? Ibu belum pulang nanti jaemin minta buatkan sup untuk ayah"

Ayah.

Mengapa mendengar itu renjun merasakan nyeri di dada?

Kini jaemin seperti anak manusia biasa bahkan kini anak itu sedang berbaring di samping nya "ayah" panggil jaemin pelan

Ia menengok

Greep. Jaemin memeluk nya erat sambil membenamkan wajah di dada nya. "Ayah, jaemin sangat rindu ayah.. ayah taeil sudah tidak memeluk jaemin lagi sekarang eum jaemin peluk ayah renjun tidak apa kan?"

Tanya putra nya polos "ya, kau bisa memeluk ku sesuka hati mu dimana taeil? Apa dia meninggalkan kalian? Apa pria itu menyakiti kalian dan tidak memeluk mu lagi?" Jaemin tertawa pelan

Mengusap bibirnya menggunakan jari telunjuk. Senyum jaemin mengembang "Karena ayah taeil


























































Sudah di ambil yuta Hyung sekarang sedang bersama Jeno"

Renjun semakin merasa bersalah

Devil Renjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang