l Love you

2.2K 222 1
                                    


Renjun menangis berlutut di kaki jaemin "Jangan kumohon"

"Aku membenci mu, karena dirimu hidup ku hancur hidup ibu dan Haechan pun hancur" tangisan renjun begitu menyedihkan sampai sampai Johnny menatap iba berbeda dengan Ten yang senang
"Aku mencintaimu Jaem jangan lakukan hal ini kumohon jangan maafkan aku"

"Tidak malu? Kau iblis memohon pada ku? Dimana sifat angkuh dan egois mu itu Huang?"

Johnny mendekat. Memeluk jaemin dari belakang "jangan jaem.. ku mohon jangan"

Johnny masih manusia itulah mengapa jaemin segera berhenti berbicara. Ten menggeram melihat istrinya begitu naif "Johhny Lee" panggil Ten

"Young heum-a.. renjun juga anak mu hiks darah daging mu jangan buat renjun tersiksa" srakk. Ten memang sangat mencintai sang istri namun kali ini Johnny benar benar keterlaluan "Youngho dengar! Dia hanya anak yang tak berguna bahkan sudah hampir meratakan bumi!"

Jaemin panas segera mencekik Ten "Raja jangan memperkeruh suasana bisa?" Johnny memeluk jaemin dari depan. Memeluk seerat mungkin "Jangan sakiti anak dan suami hiks ku jaemin-a kumohon jangan" Johnny adalah manusia ternaif di istana iblis

"Hah... Bagaimana dengan Haechan? Anak mu?" Sejenak Johnny tertegun. Melihat Haechan yang sejak tadi diam memeluk erat jasad Jeno di sofa

"Jaemin-a.. aku tau anak ku salah tapi kumohon jangan hukum dia berat"

Johnny mendekat ke arah renjun tiba tiba terpental

Ternyata jaemin sudah menghukum renjun sejak tadi "i-ibu ibu!" Renjun panik ingin menyentuh Johnny namun gagal justru Johnny mengerang kesakitan

"Jika kau mendekat maka Johnny akan tersetrum renjun, jauhkan dirimu" "t-tapi hiks jangan jauhkan aku dari ibu" sejahat jahat nya renjun jika menyangkut Johnny pasti akan lemah. Ten menghela nafas menggendong Johnny bridal
"Enghh.. Jun" jaemin memberi kode ten untuk membawa Johnny menjauh

Setelah itu tinggal jaemin Haechan dan renjun

"Haechan tidak ingin sesuatu?" Haechan membaringkan Jeno perlahan lahan di sofa. Mendekati renjun yang masih berlutut di lantai

Plak. Haechan masih bisa menampar renjun. Menarik kerah baju renjun kuat

Kedua saudara itu saling bertatapan

"Aku tak sengaja.." sesal Renjun

"Kau tau jika kami baru saja menikah.... Kau tau itu Huang, kau menyiksa nya! Jeno selalu kau sia siakan hiks aku sudah katakan jika dia milik ku maka jangan ganggu belum cukup kah kau membuat nya tersiksa? Jun dia hanya anak peri! Kekuatan nya di bandingkan dirimu sangat lah jauh!" Haechan meluapkan segala emosi

Renjun diam seribu bahasa tak bisa menyangkal

"Kau hanya setengah iblis! Tapi sudah berani mengganggu ketenangan segala umat hiks kau membuat istri ku lebih cepat pergi padahal dia sama sekali tak mengganggu mu Jun mengapa kau sangat membawa sial! Kenapa kau begitu jahat hah sekalipun iblis harus nya memiliki batasan!"

Haechan mendorong renjun hingga terjatuh lalu berniat ingin memukul

"Haechan anak baik hum, Jeno senang jika bersama Haechan hihi jangan kasar kasar hum hum" mata Haechan terpejam mengingat bagaimana Jeno meminta untuk tak berbuat kasar pada siapapun

Segera Haechan berbalik menghadap jaemin "Aku serahkan segala hukuman pada mu Jaem.."

Pria Tan itu segera mengangkat jasad sang istri pergi

Renjun ingin mendekat namun rantai di kaki membuat nya tak bisa bergerak "andwe! J-jeno hiks Jeno mianhae!" Sesal renjun menjambak rambut nya sendiri.
Jaemin mendekat. Tersenyum sinis "setelah apa yang kau lakukan baru Sekarang menyesal? Terlambat Huang, sekarang terima hukuman mu"

Sebuah cahaya membuat renjun merasa silau dan akhirnya semua menggelap.






























_______________



Renjun terbangun di sebuah kamar bernuansa putih
"Oh kau sudah sadar?" Ujar jaemin Menatap nya santai

"A-aku dimana?"

"Ck kau di bumi bersama ku bukan kah itu mau mu? Tinggal bersama ku? Maka harusnya senang"

Tiba tiba renjun meringis merasakan sakit di bagian pipi

"Ah aku lupa, sekarang kau manusia tidak punya kekuatan jadi bisa merasakan sakit" cuek jaemin menyiapkan makanan
"Dan makan lah agar tidak mati"

Sembari menyuap makanan. Jaemin fokus mengobati luka
"Perkenalkan aku Jaemin putra mu dan doyoung.. ramalan nenek moyang itu benar jika akan ada sesosok Angvil" jaemin terkekeh menekan luka renjun
"Kenapa kau menceritakan nya?"

Mereka bertatapan "Karena aku ingin. Tugas mu sebagai manusia di sini adalah menjadi manusia biasa jadi kau harus makan, minum, melakukan aktivitas layak nya manusia tak ada kekuatan lagi faham?"

Seketika renjun teringat sang ibu "i-ibu ku bagaimana?" "Ibu mu baik hanya saja belum bisa bertemu"

"Jaem" panggil nya

Jaemin berdehem menyahut panggilan itu

"Ternyata begini rasanya takut" "memang kau takut apa?"

"Aku takut...



















































( ◜‿◝ ) Apa hayo

Devil Renjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang