Silly

2.4K 279 4
                                    


Jaemin tiba tiba berdiri di sebuah rumah bergaya Eropa
Di sana ia melihat seorang gading cantik yang tak asing

Lia. Tersenyum manis menghadap Ryujin "eonniee" bibir itu terus memaksa menyunggingkan senyuman

"Aku hamil hihihi"

Prankkkk.

Ryujin yang tengah meminum kopi menjatuhkan cangkir hingga pecah

"E-eonnie?"

"Gugurkan"

Deg. Jantung lia berdetak cepat. Takut jika ryujin akan berbuat tak masuk akal "Sejak kapan aku menyentuh mu?"

Pertanyaan bodoh menurut jaemin

"Ku tanya sejak kapan"

Lengan kurus itu di tarik kuat oleh si dominant hingga meninggalkan bekas "sakit hiks" "Aku kan tidak sudi menyentuh mu bagaimana bisa shin lia? Itu bukan anak ku sekarang gugurkan atau kau tau akibat nya"

"I-ini anak mu Ryujin-a" plak.
"Persetan dengan itu sekarang gugurkan, aku tak mau anak dari mu ini hanya perjodohan ingat itu! Yang ku cinta hanya yuna bukan dirimu"

Sekali lagi jaemin seperti di tarik



_______________








Lia tersenyum senang mengusap perut membuncit nya lembut "Mama akan menunggu baby hum cepat lah keluar lalu bermain bersama mama"

Lengan kurus nya meraba sebuah obat di nakas. Meminum vitamin itu dengan gembira

"Semoga nanti papa bisa menerima Kamu ya sayang"

Lia menatap ryujin yang sedang membaca buku "eum Ryu"

"Ryujin-a.."

Ryujin mendengus mendekat lalu berjalan malas ke arah nya "Kenapa?" "Kepala ku pusing"

"Lalu?"

Ia bingung ingin mengatakan apa "A-aku ingin memeluk mu" jawab nya bingung. Ryujin mendecih "tch tidak ada hubungan nya bodoh, tidur sendiri tidak usah manja setelah anak ini lahir aku akan menceraikan mu"

Ia sudah kebal dengan kata kata ryujin selama kehamilan. Tak ada yang membela nya ataupun menginginkan anak itu kecuali diri nya dan adik sepupu jauh ryujin

"Ryu i-ingin kemana?"
"Bertemu kekasih ku, aku lelah menemani mu yang sejak tadi berbicara sendiri seperti orang gila" ejek ryujin Santai

"Ah aku lupa. Jika bisa ku harap obat itu racun dan kau mati saat melahirkan hahaha"

Air mata jaemin mengalir melihat bagaimana kasar nya ryujin. Seakan akan sifat asli ryujin memang itu bukan yang biasa wanita itu perlihatkan seperti biasanya

Perkataan ryujin begitu menusuk bahkan author pun kesal sendiri( ◜‿◝ )

"Ryu.." mungkin efek hamil Lia menjadi sangat mudah menangis sekalipun nada keras pasti Lia akan mengeluarkan air mata. "Berhenti menangis Lia, tak ada guna nya itu hanya perkataan tak usah menangis bodoh dasar istri lemah"

Plak. Entah alasan apa ryujin menampar nya hingga tersungkur di lantai. Jarak ranjang dan lantai cukup tinggi dan sakit untuk jatuh

Tanpa berkata apapun sang dominant pergi meninggalkan nya di rumah seorang diri tanpa orang yang menjaga.

Jaemin melihat dirinya yang lain berdiri namun bersayap

"Lia?" Air mata Lia mengalir namun segera di hapus saat melihat sosok nya yang bersayap "Hehe oppa.. oppa Lia baik baik saja ta-" jaemin menggeleng

"Kembali lah... ibu menunggu mu juga"

Tubuh ringkih jaemin kembali tertarik oleh cahaya dalam sekejap

.
.
.
.
.
.
.
.

Di sini jaemin melihat ruangan putih seperti rumah sakit
Namun sangat sepi

Langkah nya menuju arah suara yang di kenal

Ah jaemin ingat sekarang... Lia adalah adik nya dan jaemin tak tau dimana Lia dan bagaimana kabar gadis itu setelah menikah.

terlihat Ryujin panik luar biasa sebab lia yang sudah mengejang bersamaan dengan bayi yang keluar

"Sayang Maaf kan aku hiks lia kumohon kumohon" tubuh kurus itu tak bergerak. Bayi nya pun tak menangis

Jaemin terkaku. Tak jauh beda di sudut ruangan dirinya yang masih bersayap seperti nya juga tak terlihat

Mereka meninggalkan penyesalan bagi seorang shin Ryujin "tidak tidak hiks sayang hey bangun.. Hiks kau bilang setelah melahirkan ingin berjalan bersama ku sekarang ayo bangun"

Yeji iba mengusap pundak lemas nya. Memberi tau jika harus tabah

"Istri ku, sayang ayo bangun kita nanti akan berjalan bersama hn dengan anak kita"
"Ryu... Ikhlaskan"

dari luar pintu terlihat yuna menatap senang mereka

'Ryujin hanya milik ku' ucap Yuna pelan namun jaemin faham

Dari ujung chaeyong mendengus tak suka "yuna ini bukan tempat mu sekarang pergi dari sini eonnie ku sedang berduka"

"Ya aku tau dan tak perduli sekarang saingan ku sudah tak ada" plak. Chaeyong kesal menampar yuna "Kau memang iblis!" ryujin yang baru keluar dari kamar terkejut

"Chaeyong!" yuna menangis di pelukan Ryujin "hiks dia menampar ku jin-a"

Dari sana belakang Yuna tersenyum senang. Chaeyong kesal segera mendekat ingin menarik rambut gadis itu namun ryujin yang tengah berduka ikut kalap

"CHAEYONG JIKA KAU TAK SUKA SILAHKAN PERGI" yeji yang melihat itu semua terkejut melihat sang sahabat menjadi kasar "Eonnie apa apaan" "kau yang apa apaan, kekasih mu ini menampar kekasih ku" senyum Yuna mengembang

Yeji yang kesal menarik chaeyong untuk pergi "ayo kita pergi tinggalkan si idiot ini semoga karma nya datang"
Meninggalkan ryujin yang kalut akibat baru saja kehilangan Istri tercinta

"Ouh sebentar lagi akan terkabul
Aku tak akan membiarkan nya bahagia setelah menyakiti istri nya. Hwang yeji doa mu akan ku kabulkan" ujar jaemin bersayap

Kali ini jaemin faham mengapa dirinya bisa memiliki bau seperti Lia.. mereka bersaudara dan ryujin kembali membuat luka bagi jaemin.

Devil Renjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang