Rahasia

1 4 0
                                    

Sore hari Amara dan Mamanya mendapat kabar dari kepolisian kalau Ayah Amara sedang dirawat di rumah sakit. Amara dan ibunya segera pergi ke rumah sakit untuk menemui Ayah Amara.

‘’mama tenang aja ya, Ayah pasti baik-baik saja’’ ucap Amara sambil memeluk Mamanya

Dokter pun keluar dari balik pintu ruangan IGD, dan segera menemui keluarga Ayah Amara

‘’ Maaf bu, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi kami tidak bisa menyelamatkan, tuhan berkata lain karena penyakit gagal ginjalnya’’ ucap dokter tersebut

Mama Amara dan Amara terkejut mendengar ucapan dokter

‘’Apa? Gagal ginjal?’’ ucap Mama Amara
Ya mama Amara tidak pernah mengetahui penyakit yang diderita Ayah Amara, karena Ayah Amara tidak pernah menceritakan penyakitnya.

Amara yang mendengar ucapan Mamanya kalau ayahnya tidak pernah memberi tahu kalau ayahnya sakit gagal ginjal sangat terpukul dengan keadaan keluarganya.

Mama Amara dan Amara  masuk ke ruangan Ayahnya dan memeluk untuk pelukan terakhir.

Amara pun tidak kuat menahan tangis dan memutuskan untuk keluar ruangan karena tidak ingin membuat mamanya tambah bersedih.

Amara duduk di kursi depan ruang IGD dan membayangkan kenangan manis saat bersama ayahnya.

Saat ditengah lamunan Amara melihat kea rah perawat yang panik menemui seorang dokter.

Dokter pun meninta kepada perawat untuk segera membawa pasien tersebut ke IGD, pasien tersebut nampaknya sudah pingsan dan digeledek dengan ranjang pasien menuju ke IGD.

Amara yang Nampak mengenali pasien tersebut benar-benar memperhatikan pasien tersebut sampai melewati di depan Amara. Amara pun terkejut melihat pasien tersebut ternyata pasien tersebut adalah temanya yaitu Nindi.

Nindi bersama ibunya, ibunya Nindi terlihat khawatir.

Saat ibunya Nindi dan dokter sedang berbicara Amara pun tidak sengaja mendengar ucapan dari keduanya.

‘’ bu maaf, bukannya minggu ini Nindi harus cuci darah karena gagal ginjalnya sudah semakin parah’’ ucap dokter tersebut

‘’ iya dok seharusnya Nindi minggu ini cuci darah, tapi Nindi tidak mau lagi’’ jawab Ibu Nindi

Amara pun terkejut mendengar ucapan dokter tersebut kalau yang sebenanya Nindi itu sakit gagal ginjal.

Amara yang kembali bersedih karena mengingat penyakit ayahnya yang juga sama-sama memiliki penyakit gagal ginjal.

Mama Amara pun mengajak Amara pulang dan mengurus kematian ayahanya,

Sesampainya di rumah Amara melihat Alvaro dan keluarganya sedang melayat.
Alvaro berusaha menenangkan sahabatnya dan menghiburnya.

‘’ kamu yang sabar, aku yakin kamu kuat, kamu bisa ngejalanin ini semua’’ ucap Alavro sambil memeluk Amara
Amara pun meluapkan semua kesedihan di dalam pelukan Alvaro.

****
saat pagi hari Amara teringat akan Nindi dan inging menjeguk Nindi. Amara sendirian menjenguk Nindi tanpa Alvaro.

Amara menjenguk Nindi di rumah sakit. Amara yang tidak tahu ruangan Nindi berada di kamar apa. Amara akhirnya bertanya.

‘’maaf, ruangan atas nama Nindi ada di ruang apa?’’ Tanya Amara

‘’Saudari Nindi ada di kamar 407’’ jawab perawat

Amara pun bergegas ke kamar Nindi, namun setelah membuka pintu kamar Nindi ternyata Nindi tidak ada di kamarnya.

Amara hanya bertemu dengan mama Nindi yang sedang merapikan ruangan Nindi

‘’maaf tante, Nindinya kemana’’ Tanya amara

Ibu Nindi terkejut melihat kedatangan Amara yang mana semua teman-teman Nindi tidak ada yang boleh tau akan penyakitnya Nindi.

Amara yang terus mendesak jawaban ibu Nindi membuat ibu Nindi menjawab pertanyaan Amara.

‘’Nindi ada di rooftop rumah sakit’’ jawab ibu Nindi

Amara pun mendatangi Nindi, ya benar sekali ucapan ibu Nindi. Saat sampai di rooftop rumah sakit, Amara melihat seorang gadis berkerudung dengan berdiri melihat pemandangan ke bawah.

Mata Nindi terpejam dan menikmati suasana, namun Nindi mengetahu kedatangan Amara

‘’kamu juga mau ninggalin aku gara-gara aku penyakitan begini’’ ucap Nindi

Amara pun terkejut dengan ucapan Nindi

‘’maksutnya apa coba, aku kesini mau jengukin kamu’’ jawab Amara

Nindi pun menjelaskan semuanya kalau dia tidak ada yang mau deket dengannya karena keadaanya sekarang.

Nindi juga bertanya kepada Amara bagaimana Amara tahu kalau Nindi ada di rumah sakit.

‘’bagaimana kamu bisa tau aku ada disni’’ Tanya Nindi

‘’ kemaren ayahku meninggal disini dan aku tidak sengaja melihat kamu digeledk ke IGD’’ ucap Amara

Nindi pun meminta maaf atas sikapnya yang telah su’udzon ke Amara. Nindi juga berpesan kalau Alvaro tidak boleh tau akan penyakitnya.

‘’ra, aku mohon Alvaro jangan kasih tau ya mengenai penyakit aku, aku takut kalau Alvaro ninggalin aku nantinya’’ ucap Nindi

‘’kalau kamu habis ini mau ninggalin aku juga nggak apa-apa, jangan mengasihani aku, aku takut bakal jadi beban kalian’’ ucap Nindi

Amara pun menjawab dengan bijak, dan menyakinkan kalau Nindi bakal sembuh.
Amara pun memeluk Nindi.

Nindi kemudian beranjak pergi untuk cuci darah, karena minggu kemaren Nindi tidak cuci darah dan membuat badan Nindi terasa sakit.

Amara pun berpamitan kepada Nindi. Nindi mengucapkan terimakasih.

AmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang