Graduation

5 4 0
                                    

Pagi hari, siswa siswi SMA Merpati menanti hari dimana hari ini adalah hari pengumuman kelulusan.

Alvaro dan Amara datang bersamaan di SMA Merpati. Saat sampai digerbang sekolahan, ternyata Nindi juga datang ke sekolah.

‘’Nindi, kamu berangkat sekolah, udah baikan’’ ucap Alvaro sambil mendekati Nindi

‘’udah kok, ini kan hari istimewa kita semua akan tau nasib kita di SMA ini’’ ucap Nindi

Amara melihat Nindi dan Alvaro tersenyum.

Nampak di papan pengumuman sudah pada rame melihat nama-nama mereka masing-masing.

‘’emak aku lulus’’ ucap salah satu siswa SMA Merpati sambil lompat-lompat kegirangan.

Amara dan Alavro pun berebut untuk segera melihat papan pengumuman

‘’akhirnya kita lulus juga’’ ucap Amara sambil bertos dengan Alvaro

‘’iya nggak yangka udah 3 tahun kita lewati masa SMA ini’’ jawab Alvaro

Amara, Alvaro dan Nindi bergembira mendengar kelulusan mereka.

***
Di suatu halaman sekolah pak Rama mengumpulkan anak-anak kelas 12 untuk melakukan upacara.

Pak Rama mengucapkan selamat kepada siswa-siswi di SMA Merpati atas kelulusan.

Bukan hanya itu, pak Rama juga akan mengumumkan siapa yang mendapat nilai terbaik.

Satu sekolah sudah mengira kalau Amara yang akan mendapatkan gelar tersebut.

Amara dan Nindi berdiri bersampingan. Sedangkan Alvaro berdiri bersama siswa lainnya

‘’bapak mengucapkan selamat kepada siswi kita yang telah mendapatkan nilai terbaik bahkan bukan hanya di sekolah ini saja, melainkan nilai terbaik di kota kita’’ ucap pak Rama

‘’dan dia adalah……….Nindi Putri Aisyah’’ ucap pak Rama sambil menepuk tangan

Amara terkejut dengan hasil tersebut karena sebelum-sebelumnya Amara selalu juara kelas,

Saat upacara selesai Nindi dan Alvaro pergi ke kantin.

‘’selamat ya Nind, kamu hebat kamu luar biasa di saat kondisimu seperti itu’’ ucap Alvaro dengan penuh kekaguman.

Amara pun merenung, sedih rasanya tidak bisa mendapat nilai terbaik.

Amara pun pergi ke kantin untuk menenangkan dirinya sebentar, di kantin Amara malah melihat Alavro dan Nindi bahagia.

amara duduk berjauhan dengan Alvaro dan Nindi

‘’kenapa dengan diriku, aku tidak bisa menggapai semua impianku, mulai dari nilai dan teman baiknya harus pindah ke orang lain yaitu Nindi’’

‘’Nindi kamu udah merebut semuanya, aku kecewa dengan diriku sendiri, bagaimana dengan mamaku kalau aku tidak mendapat nilai terbaik’’ ucap Amara sambil meneteskan air mata kesedihan

Nindi yang melihat keberadaan Amara, mencoba menyapa Amara.

‘’ra, sini’’ ucap Nindi sambil melambaikan tangan

Amara pun sedikit menoleh dan mengusap air matanya. Amara tidak ingin mereka melihat kesedihan Amara.

Amara menghampiri mereka dan berpura-pura bahagia

Alvaro yang meihat Amara tidak seperti biasanya mencoba bertanya

‘’ra, lho kenapa gak biasanya’’ ucap Alvaro yang sedikit bingung dengan raut muka Amara yang selalu sumringah tiba tiba berubah dengan wajah tanpa ekspresi

Amara terdiam dan hanya senyum. Amara mengucapkan selamat kepada Nindi.

***
Sesampainya di rumah, Amara masuk dengan wajah kecewa.

‘’Assalamu’alaikum ma, Amara pulang’’ ucap Amara dengan wajah sedih
‘’wa’alaikumussalam’’ jawab mama Amara

Amara langsung masuk ke kamar, Mamanya yang merasa agak aneh mencoba mengejar Amara ke kamar.

‘’nak, kamu kenapa sedih’’ ucap Mama amara

‘’ma, maafin Amara ya, Amara nggak bisa buat mama bangga, Amara tidak mendapat nilai terbaik’’ ucap Amara dengan nada penyesalan

Mama Amara pun tersenyum, dan menasihati Amara

‘’semua pasti mengalami kegagalan, gak semua orang itu harus berhasil terus, namun kenapa kegagalan kamu jadikan sebagai kesedihan, justru kegagalan harusnya mengecut semangat kamu untuk terus berhasil’’ ucap Mama Amara sambil mengelus rambut Amara

Amara pun mendengarkan nasihat tersebut

‘’jadi, ….’’Amara masih bingung dengan perkataan mamanya

‘’kamu harus gali terus potensi kamu, bukan hanya di bidang akademik, namun dibidang lainnya kamu bisa gali’’ ucap mama amara

‘’saya rasa kamu pasti paham nak’’ ucap kembali mama Amara

Mama Amara keluar dari kamar Amara

Amara pun berpikir untuk menggali potensi sehabis lulus dari SMA

AmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang