Alvaro pergi ke rumah Amara untuk sekedar main ke rumah Amara karena Alvaro merasa kalau sudah lama Alvaro tidak ke rumah Amara.
Pagi itu Alvaro memakai kaos berwarna merah yang disayanginya, saat itu Alvaro ingin memberi kejutan kepada Amara, sehingga Alvaro tidak memberi tahu Amara kalau dia datang ke rumahnya.
Alvaro mengetuk pintu rumah Amara, namun tidak ada suara. Alvaro pun memutuskan untuk lewat pintu belakang.
Pagi itu Amara sibuk membantu ibunya di dapur, hingga saat itu Amara membuang air bekas cucian piring ke luar rumah lewat pintu belakang.
Byurrrr……
‘’Amara,,,’’ ucap Alvaro dengan marah
Amara yang tidak tahu kalau Alvaro datang dan segera meminta maaf karena tidak sengaja membuat Alvaro basah kuyup terkena air siraman dari Amara
‘’Maaf, Al lagian kenapa lho ada disitu’’ ucap Amara
‘’ya main aja, lagi pula udah lama nggak main ke sini, iya kan tante’’ jawab Alvaro sambil mengelap baju.
Alvaro pun duduk di ruang makan dan mencium bau masakan Amara
‘’ternyata masakan lho enak juga baunya’’ucap Alvaro
Amara yang sedang sibuk mencari sesuatu di lemari untuk mencari baju ganti untuk Alvaro.
‘’Nih, baju bokap gua pake aja’’ ucap Amara sambil memberikan bajunya ke Alvaro.
Alvaro pun mengganti bajunya,
‘’lho kelihatan ganteng pake baju itu daripada baju sebelumnya’’ pekik Amara
‘’bisa aja lho’’ jawab AlvaroMama Amara datang dan meminta Alvaro untuk makan, Alvaro yang merasa lapar segera mengambil piring sendiri di dapur dan tidak sabar untuk makan masakan Amara.
‘’iya tante, dengan senang hati, dari baunya aja udah kelihatan enak’’ ucap Alvaro sambil mengambil piring
Amara dan Alvaro makan bersama. Mereka saling mengobrol. Ditengah obrolan Amara teringat nasihat Mamanya untuk mencari mimpi.
Hingga Amara tau maksud dari ucapan Mamanya dan meminta Alvaro untuk menemaninya membeli buku di toko buku.
‘’Al, besok temani aku yok ke toko buku.’’ Ucap Amara
‘’ok siap’’ jawab Alvaro sambil memakan.
Hamper 3 jam di rumah Amara, Alvaro merasa ngantuk dan segera pulang. Alvaro pun berpamitan dengan Amara dan Mamanya.
Di tengah jalan Alvaro menemui Nindi yang sedang duduk di taman.
‘’Heh, gak baik gadis cantik ngalamun’’ ucap Alvaro
Nindi terkejut dengan kedatangan Alvaro. Alvaro duduk disamping Nindi.
‘’ada apa sih, cerita dikit boleh lah’’ ucap AlvaroNindi hanya terdiam dan menoleh ke arah Alvaro.
Suasana menjadi hening, Nindi pun bertanya kepada Alvaro.
‘’hidupku nggak berguna ya, Cuma nyusahin banyak orang, percuma juga aku cuci darah’’ ucap Nindi
“kamu harus terus semangat Nindi, kasihan ibu kamu yang udah berjuang buat membiayai biaya rumah sakitmu, ibumu pasti pengen kamu sembuh’’ ucap Alvaro
‘’ iya justru itu aku membuat ibuku susah’’ ucap nindi
‘’nggak boleh gitu, kamu harus balas kebaikan ibumu’’ ucap Alvaro
‘’aku bosen harus cuci darah dan kamu lihat badanku udah banyak bekas suntikan’’ ucap Nindi sambil memberikan tangannya.
‘’kalau boleh aku mau kok nemenin kamu cuci darah biar kamu nggak bosen, lalu kapan jadwal cuci darahmu’’ ucap Alvaro
‘’besok’’ jawab Nindi
Alvaro diam dan mengingat kalau dia sudah ada janji dengan Amara. Alvaro pun tidak tega dengan Nindi dan akhirnya memilih Nindi.
‘’oke besok aku jemput’’ ucap Alvaro
Dalam hati Alvaro ‘’masalah dengan Amara bisa diurus nanti’’
KAMU SEDANG MEMBACA
Amara
عاطفيةAmara seorang anak manja dari seorang konglomerat. Amara salah satu siswi di SMA Merpati. Dibalik sifat manjanya Amara adalah seorang siswi yang pintar. Amara berteman baik dengan Alvaro. Alvaro dan Amara satu sekolah sehingga mereka sering bertemu...